VII. Hampir saja...

1.6K 190 48
                                    

Di meja makan telah duduk Taehyung yang datang lebih dulu. Tidak tahu apa yang harus dimakan, Seokjin hanya mengambil lauk yang ada di hadapannya, lalu menelannya bersama nasi. Tidak berapa lama setelah itu, tiba-tiba Taehyung bertanya kepadanya dengan wajah curiga.

"Hei, bukankah kau alergi pada kepiting?"

"Apa?"

"Sebelumnya, Bibi Kepala Pelayan di rumah melakukan kesalahan dengan menyajikan kuah saus kedelai dari masakan kepiting, lalu saat memakannya alergimu kambuh dan kau sangat menderita. Tapi sekarang kau tidak apa-apa meski baru saja makan daging kepiting?"

Seokjin memandangi sumpitnya sambil ternganga. Sisa kepiting saus dengan bumbu pedas manis masih menempel di ujung sumpit itu. Ia sama sekali tidak tahu Jinseok alergi pada kepiting, apalagi kepiting adalah makanan favorit Seokjin dan ia akan selalu memakannya tanpa memedulikan rasanya. Seokjin kontan meletakkan sumpitnya dan berlari ke toilet. la membuka penutup toilet dan berusaha memuntahkan apa yang telah dimakannya, tetapi hal itu tidaklah mudah. Seokjin cepat-cepat mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jinseok.

"Hyung, apakah kau alergi pada kepiting?"

('Ya. Alergiku cukup parah. Kalau kepiting matang sih tidak apa-apa, tapi bencana besar akan muncul kalau aku sampai memakan kepiting mentah.")

"Ah, kenapa kau baru memberitahukan hal itu padaku sekarang?! Aku baru saja makan kepiting!"

("Benarkah? Pelayan di rumah tahu tentang hal itu dan tidak mungkin akan menyajikan kepiting. Ah, hari ini kalian pasti pergi ke rumah di Bundang, kan? Bibi Kepala Pelayan di situ sepertinya tidak tahu kalau aku alergi kepiting dan menaruhnya di meja makan. Maafkan aku. Hei, lebih baik sekarang kau cepat-cepat pergi ke rumah sakit. Kalau terlambat nanti bibir dan lehermu akan membengkak hebat. Sebisa mungkin cepatlah disuntik!")

"Baiklah."

Seokjin memutus sambungan teleponnya, lalu berkata dengan suara lantang ke arah Taehyung.

"Aku akan pergi ke rumah sakit!"

Mendengar itu, Taehyung cepat-cepat berdiri meninggalkan meja makan dan mendekati istrinya.

"Aku akan mengantarmu."

"Kan ada supir. Silakan selesaikan makan malammu."

"Aku sudah selesai."

Taehyung masuk ke sebuah ruangan dan secepat kilat keluar bersama Seokjin sambil memakai mantelnya. Di dalam mobil yang melaju ke rumah sakit, bibir Seokjin mulai terasa gatal. Hal itu perlahan-lahan diiringi dengan mulutnya yang mulai membengkak. Rasa gatal dalam tenggorokan lama-lama membuat dirinya sulit bernapas.

Melihat istrinya tersiksa, Taehyung pun merasa jengkel dan pada akhirnya hanya bisa menyalahkannya.

"Sudah tahu alergi kepiting, tapi kenapa tetap memakannya!? Apa kau ini bodoh?"

Tanpa tahu apa-apa, kenapa kau memarahiku? Aku benar-benar merasa tersiksa sekarang!

Meskipun dalam hatinya Seokjin berteriak seraya memandang sinis Taehyung, tapi dalam kenyataan ia hanya bisa memejamkan matanya erat-erat. Melihat tingkah istrinya, Taehyung bertambah kesal dan akhirnya ikut memarahi supir.

"Supir Han, apa yang kau lakukan! Cepatlah sedikit!"

"Baik, Tuan."

Supir Han dengan kecepatan maksimum mengemudikan mobil menuju IGD rumah sakit terdekat. Taehyung menjelaskan kondisi istrinya pada dokter. Dokter segera menyediakan ruang periksa dan menyuntikkan obat. Tidak berapa lama setelah antihistamin meresap ke dalam tubuh istrinya itu, bagian yang membengkak dengan cepat mengempis. Namun, entah karena efek samping obat atau bukan, Taehyung mendapati istrinya terus merasa mengantuk sebelum kemudian tertidur di atas kasur di ruang IGD.

I'll Be With You | TAEJINKOOK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang