Bab 1

958 69 2
                                    

Clara berjalan dengan semponyongan di trotoar kota sambil merancau tidak jelas. Beberapa orang yang berlalu lalang ikut keheranan dan juga merasa iba dengan menerka nerka apa yang terjadi dengannya.

"Dunia kejam..., kenapa semua orang punya kisah cinta yang indah..... tapi tidak dengaku.... huaaa!!!"

Tangisnya menggelegar bersama dengan air mata yang menetes perlahan. Matanya sudah bengkak dan jalannya tidak lagi mengikut garis trotoar. Jalanan sudah lumayan sepi saat jam hampir menuju tengah malam, sedangkan Clara belum juga sampai ke apartemennya.

--------------------------------------------------

Beberapa jam yang lalu Clara berjalan ke sebuah restoran untuk memenuhi ajakan kekasih hatinya yang sudah menjalin hubungan bersama 2 tahun lamanya. Belakangan ini hubungan mereka dilanda kedinginan, pacarnya jarang menghibunginya dan selalu mencari alasan kesibukan lain saat diajak jalan. Clara pikir hubungan mereka akan membaik lagi, namun ekspetasinya terlalu jauh.

Dengan wajah yang fresh dan mata yang berbinar Clara duduk dimeja makan restoran, laki-laki yang amat dicintainya sudah duduk dihadapannya, Clara sudah memakai pakai terbaiknya, berdandan dengan cantik namun tetap natural.

"Aku ingin membicarakan sesuatu" sahut Aga pacarnya.

"Ya? Ada apa?"

Sama dengan semua wanita pada umumnya, sedingin apapun pasangan mereka jika sudah di butakan oleh cinta mereka akan bodoh. Clara bahkan berfikir ia akan dilamar atau diajak bertunangan hari ini karena diajak ke restoran mewah seperti ini.

"Aku rasa kita sampai disini saja"

Bagaikan baru saja dihempas dari bulan dan jatuh ke bumi, wajah Clara yang berseri-seri berubah seketika. Baru beberapa menit yang lalu ia melompat-lompat bahagia dijalanan saat berjalan menuju ke restoran.

"Maksud kamu apa?"

"Aku ingin kita putus"

Clara kembali menggelengkan kepalanya, ia mengalihkan pandangannya ketempat lain tak ingin menatap wajah Aga yang memperlihatkan keseriusanya atas ucapannya barusan. Matanya ia paksa untuk bertahan tak menurunkan hujan, pikirannya ia paksa mempercayai ini hanya prank. Tidak mungkin hanya mengajak putus diundang ke restoran mewah seperti ini. Saat hubungan mereka mesra saja ia tak pernah di bawa ketempat seperti ini.

"Kau bercanda...., apa ini prank?"

"Prank? Aku serius!"

Aga memutar lehernya seakan muak menghadapi Clara.

"Lalu kenapa ke tempat mewah? Untuk apa kau mengajakku ke sini jika hanya ingin putus? Ayolah... kau ingin melamarku kan"

Clara mengutarakan kemungkinan yang ia bayangkan sejak pesan Aga memasuki Handphonenya.

"Kebetulan aku sedang ada disini, aku tidak berencana mengajakmu kesini. Aku benar-benar ingin putus tolong jangan mengkhayalkan yang lain" sahut Aga.

"Kenapa?.... kenapa kau ingin putus?!"

"Aku merasa gak cocok lagi denganmu, kau lihat hubungan kita datar sekali, aku tidak merasa special lagi denganmu"

"Kau selalu special untukku"

"Tapi kau tidak" potong Aga

"Kau tidak special lagi untukku"

Clara bungkam, ia tidak bisa membalas perkataan Aga. Setelah diam sebentar seorang perempuan cantik datang menghampiri mereka.

"Sayang, sudah selesai?" Tanyanya pada Aga.

"Siapa dia?" Tanya clara. Namun yang menjawab bukan Aga melainkan wanita itu.

Moon EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang