Bab 25

189 26 2
                                    

Di dalam istana ratu Angelina sedang duduk bersama beberapa penasehat istana. Pembahasan mereka belum lepas dari desakan agar ia turun tahta padahal permintaan itu sudah disetujui sejak awal dengan syarat tahta digantikan oleh pangeran Alveno.

"Yang mulai, hamba khawatir  meskipun pangeran Alveno sudah naik tahta rakyat dan beberapa petinggi daerah dan kerajaan sekutu tetap protes, pangeran Alveno mereka  anggap belum layak untuk menjadi raja. Ia belum menyelesaikan pendidikannya dan dianggap belum bersikap dewasa" tutur salah satu penasehat

"Belum dewasa? Atas dasar apa mereka mengatakan itu?"

"Pangeran Alveno sering keluar istana tanpa sepengetahuan yang mulia, pangeran Alveno menyamar menjadi rakyat biasa"

Ratu Angelina memijit keningnya karena tidak percaya Alveno masih berani keluar tanpa izin.

"Bukankah calon Raja harus mengenal rakyatnya? Jika seorang pangeran keluar dengan diketahui, rakyat akan menyambut nya jadi kondisi rakyat tidak terlihat sama sekali. Sesekali pemimpin kerajaan harus mengintip kehidupan rakyatnya agar ia tahu keadaan negara nya yang sebenarnya" ceplos Clara yang dengan polos nya sedang mencari Sam. Ia tidak tahu kalau ratu Angelina dan para penasehat kerajaan sedang berunding.

"Ampun yang mulia.... Clara mungkin tidak sengaja masuk" mohon Sam dan segera mendekati Clara. Ia terkejut ketika anaknya itu masuk tiba-tiba

Para penasehat lain yang mendengar penuturan Clara langsung menatap sinis pada Clara.

"Tunggu" ucap ratu Angelina ketika Clara sudah di tarik untuk keluar oleh ayahnya Sam. Langkah Sam yang sedang menarik Clara yang kebingungan langsung berhenti.

"Apa kalian setuju dengan pendapat Clara?" Tanya ratu Angelina pada penasehat yang ada di depannya

"Hamba setuju yang mulia, namun status pangeran Alveno belum lah seorang raja saat pergi keluar dan pangeran Alveno pergi tanpa perlindungan. Seorang calon raja seharusnya juga menjaga nyawanya. Apa jadinya jika seorang calon raja tewas begitu saja karena lalai dalam bahaya? Nasib rakyat akan hancur" jawab salah satu penasehat

"Darimana dia tahu pangeran Alveno keluar sendirian? Pangeran Alveno selalu membawa pengawal" ucap Clara dengan suara biasa pada ayahnya yang masih disampingnya. Namun ratu Angelina dan penasehat lain bisa mendengar.

"Sudah, ayo keluar kau seharusnya tidak disini" ucap Sam yang menyadari Clara terlalu mudah berbicara. Ia segera menarik Clara untuk menjauh.

Setelah berada di luar ruangan tempat ratu Angelina ataupun singgahannya yang juga diisi oleh beberapa Penasehat dan penjaga. Sam pun melepaskan Clara.

"Kamu tidak boleh masuk dan langsung ngomong seperti itu, harus lebih dahulu memberikan hormat pada ratu"

"Tapi kalian semua sedang berbicara"

"Dan lagi jangan ikut pembahasan istana nak"

Clara diam tidak bisa membantah Sam lagi, ia tahu ia memang salah tadi. Dia lupa kehidupan istana seketat apa dan kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal.

"Maaf"

Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Clara.

"Yasudah, tidak apa-apa, kenapa kau bisa disana? Mencari siapa?"

"Aku mencari mu pa, aku mau bilang mengenai gaun untuk acara pesta dansa yang sekaligus menjadi adu keanggunan. Aku akan memesan dari penjahit kita biasanya. Tapi aku tidak bisa keluar....." Keluh Clara

"Owh mengenai itu papa akan mengirimkan dia kesini nanti sore. Kamu tunggu saja, akan papa utus orang untuk memanggil nya datang"

"Baik, makasih pa" girang Clara

Moon EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang