Bab 28

207 24 0
                                    

Air mata Clara menetes tanpa ia sadari, ia hanya memikirkan nasib nya didunia sebelumnya dan juga tempat ia berada sekarang. Ia tidak menyukai keduanya

Saat Clara membuka mata ia langsung menghela nafas panjang dan menatap keluar, dari kamarnya ini saja ia bisa melihat dunia ini masih dipenuhi hutan lebat, terlihat dari kejauhan. Ia juga memperhatikan Istana dan matanya menangkap hal ganjal di taman istana. Seekor kuda putih terlihat sedang berdiri disana.

"I....itu..." Clara mengucek matanya seolah tak percaya apa yang ia lihat, bisa-bisanya kuda itu bersinar

"Apa prajurit itu tidak bisa melihatnya?" Heran Clara, karena disekitar sana pasti ada prajurit penjaga, mereka juga akan sadar ketika melihatnya dari jauh

"Atau... Kuda itu yang berada di hutan? Bersama Clara?"

Dengan segala keyakinannya bahwa kuda putih itu adalah kuda yang bertemu dengan Clara yang asli, Clara segera keluar kamarnya sambil berlari, ia takut kuda itu akan hilang jika ia terlalu lama untuk menemui nya

"Aku harus melihat kuda itu, kalau perlu akan ku tabrak! Siapa tahu kami akan kembali tertukar" batinnya sambil berlari

Di koridor Istana Hamze sedang berjalan mencari pangeran Alveno, ia mendengar pangeran memanggilnya dari salah satu prajurit, karena ia baru saja dari tempat belajarnya ia harus menyebrang area koridor istana yang terbuka. Sambil memperhatikan keadaan istana untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi bahaya Hamze malah melihat Clara sedang berlari keluar dan menuju tangga untuk turun.

"Mau kemana dia? Sampai berlari lari?" Heran Hamze dengan kening yang berkerut kemudian melanjutkan perjalanan nya untuk ke tempat pangeran Alveno.

Hamze masih berjalan di daerah koridor yang terbuka sampai saat ia hendak masuk kedalam bagian istana yang tertutup ia melirik keluar sebentar dan lagi-lagi terkejut melihat Clara sudah di balkon istana. Perempuan itu berhenti sebentar kemudian berlari menerobos Hujan lebat dengan kilatan yang sering muncul

"Clara! Jangan-jangan di shock lagi..." ucap Hamze yang segera berlari mengejar Clara

"Kau! Cepat panggil pangeran Alveno! Katakan Clara.... " Hamze terdiam sebentar memikirkan alasan yang tepat, pasalnya Clara tidak dalam bahaya juga, meski berpotensi

"Clara sakit.... Dan berlari keluar, cepat" titah Hamze pada prajurit yang ia lewati

Ia segera menyusul Clara sebelum perempuan itu terlalu jauh, halaman istana tentu sangat luas dan untuk mencapai taman tidak akan cepat apalagi keadaan gelap seperti ini ditambah dengan hujan.

Clara terus berlari sambil mengangkat gaunnya yang makin berat dikarenakan hujan yang dengan cepat membasahi nya. Lebatnya hujan beserta petir yang sesekali menyambar membuat Clara sedikit ketakutan dan jantungnya berdegup kencang. Badannya sudah basah kuyup dan kedinginan.

"Itu dia" ucapnya saat melihat kuda putih itu masih ada ditaman

Dengan semangat dan kaki yang kelelahan Clara kembali mengangkat gaunnya untuk mempercepat langkahnya

"Apa?! Clara?" Ucap pangeran Alveno saat mendengar pesan dari prajurit yang datang padanya, ia juga langsung berlari untuk menyusul Hamze yang mengejar Clara. Meskipun ia tidak tahu jelas apa yang terjadi lada perempuan itu dia tahu Hamze juga sedang panik dan ini pasti hal yang besar

Setelah beberapa lama berlari menuruni istana dan ikut masuk kedalam hujan deras Hamze dan pangeran Alveno bertemu, rambut panjang Hamze sudah basah begitu juga dengan baju putih nya

"Mana dia?" Tanya pangeran Alveno langsung setiba disana

"Aku tidak tahu Pangeran, tadi dia berlari ke arah sini dan kembali berlari kencang lagi...."

"Kenapa dia berlari? Apa yang terjadi?"

"Hanya satu kemungkinan yang bisa aku tebak, mungkin dia shock kembali, dia pernah shock saat kami membahas alasan dia masuk ke dunia ini"

"Dunia ini?" Heran pangeran Alveno

Mata Hamze membulat karena sadar ia salah bicara, Alveno sama sekali tidak tahu tentang Clara dan pembahasan mereka

"Ehm maksudnya dia masih beranggapan dia bukan hilang ingatan. Yang jelas ini efek kecelakaannya di hutan, ia seperti tidak terima dengan kenyataan sekarangn"

Penjelasan Hamze berhasil mengalihkan dan menutup rahasia mereka yang hampir terbongkar.

"Ayo kita berpencar"

Hamze pergi ke arah kiri istana dan pangeran Alveno ke arah kanan. Mereka harus menemukan Clara secepatnya. Alveno juga sudah berteriak pada prajurit yang berada di sekitarnya untuk ikut mencarinya.

Disebuah gua kering yang dindingnya dilapisi batu kini Clara masih mengikuti kuda putih yang terus berlari saat ia mendekat. Saat hampir berhasil mendapatkan kuda bersinar itu tadi Clara sudah hendak menerjang nya tapi gagal, alhasil dia terus mengendap-endap

"Pasti memang dia, kuda itu...., Kenapa dia cantik sekali" batin Clara melihat kuda putih yang beberapa meter dihadapannya, ia juga tidak menyangka bahwa dinding sebagai menara sekaligus pembatas yang mengelilingi daerah Istana ini memiliki pintu rahasia untuk masuk kedalam Gua.

Istana Orion yang luas memang memiliki pagar yang mentok pada pengunungan dibagian belakang yang jarang dilewati. Pintu mulut gua ini juga ditutup oleh tanaman jalar yang lebat, jika bukan karena kuda putih itu yang masuk seolah menembus dinding Clara tidak akan tahu ada tempat seperti ini di sekitarnya

Kuda putih itu masih diam ditempat dan belum beranjak juga hingga Clara bosan menunggu, jika ia bergerak mendekat kuda itu juga langsung sadar dan menjauh kembali

"Ck, apa mau mu!" Kesal nya menatap tajam kuda tak bersalah itu terang-terangan

"Argh.....aku sudah kedinginan" keluh Clara sambil mengusap usap badannya agar hangat, tapi sayangnya karena bajunya juga basah dia tetap kedinginan.

Clara kembali mendekati kuda putih itu perlahan agar kuda itu tak terkejut dan berlari

Selangkah,...

Dua langkah....

Tiga langkah......

Grep

Cerita ini sudah dilanjutkan di Webnovel dengan judul dan penulis yang samaSilahkan mampir yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini sudah dilanjutkan di Webnovel dengan judul dan penulis yang sama
Silahkan mampir yah.....❤️


Moon EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang