Hitung hari sudah kembali berjalan, dan besok Clara sudah harus bertanding pedang dan panahan dengan gadis terpilih lainnya. Rose dan Bianca juga sudah berada di istana setelah perjalanan yang panjang.
"Ma! Bagaimana dengan pakaian ku?"
"Pergi saja ke Madam Sera, ajak Diva!"
Clara yang berada dikamarnya pun segera menuju pintu rumah setelah berteriak sahut menyahut dengan mamanya. Karena luka yang di tangannya ia tidak ikut ke istana bersama diva pagi tadi. Tapi sekarang ia akan mengajak diva keluar sebentar, lagi pula pihak istana pasti sibuk termasuk guru yang mengajari Diva.
Selama perjalanan Clara hanya bersenandung kecil mencoba mengalihlan pikirannya yang mengkhawtirkan hari esok.
"Huft....tenang Clara, mereka juga perempuan kan? Pasti tidak pandai pedang. Lagian kau menguasai karate kan? Kau pandai berkelahi jadi apa yang kau takutkan?" Ucapnya pada dirinya sendiiri
Karena motivasi yang ia buat untuk beberapa saat ia merasa percaya diri
"Tapi ini pake pedang...."
Semangatnya kembali hilang saat mengingat sebuah pedang tajam yang akan menjadi pelindung dan musuhnya sekaligus. Masih berlatih saja pergelangan tanganya sudah terluka.
Tidak terasa Clara sudah tiba di gerbang istana dan tanpa menjelaskan siapa dirinya lagi para prajurit yang menjaga langsung memberikan jalan padanya.
"Mana Diva?" gerutunya yang sudah berada di halaman
Clara segera mengitari istana untuk mencari Diva, biasanya dia akan berada di ruangan obat herbal untuk belajar bersama gurunya itu
"Diva..." ucap nya sambil memasuki ruang yang penuh rempah dan tumbuhan obatan lainya
Tidak ada siapapun disana, jadi ia memutuskan untuk keluar dan mencari ditempat lain. Saat ia sudah melewati pintu ia bertemu dengan seseorang yang baru ia lihat. Karena pakaiannya yang seperti anggota kerajaan Clara menunduk dan berusaha pergi dari sana.
"Astaga...dimana Diva" batinnya yang sudah mulai kesal
Dilain tempat Diva yang sedang dicari-cari sedang berjalan-jalan dengan ozey. Semenjak Diva datang ke istana Ozey sudah melirik Diva yang sangat anggun dimatanya.
"Bagaimana pelajaran mu dengan tabib?"
"Semuanya lancar, aku sangat senang bisa mempelajari ilmu pengobatan lebih dalam disini"
"Baguslah kalau kau betah"
Mereka berdua terus berjalan sambil berbincang menuju taman istana untuk beristirahat. Karena sejak tadi pagi mereka berdua ikut heboh untuk mengurus persiapan besok.
"Ozey!"
Dengan cepat Ozey melihat kearah sebelah kanannya karena mengenali suara itu
"Ikut aku" ucap Alveno yang baru saja menghampiri mereka.
Dengan terpaksa Ozey harus mengakhiri kebersamaannya dengan diva dan mengikuti titah pangeran sekaligus sahabatnya itu.
"Ada apa?"
"Aku curiga dengan kerajaan Lordaron"
"Maksudmu dengan kerajaan putri Bianca?"
"Iya, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Kita harus keluar karena kemungkinan kelompok gelap mereka masih ada disini"
Saat tibanya putri Bianca tadi Hamze menyuruh beberapa prajurit untuk menyamar dan melihat kelompok mencurigakan. Dan benar saja para penyamar itu ada di rombongan penyambutan para gadis terpilih yang datang dari tempat jauh tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Eclipse
Fantasy[Fantasy-Romance] Clara : Gadis biasa yang terjebak didunia berbeda, memiliki sifat pemberani, pintar dan melakukan apapun yang dia suka. Alveno : Pangeran kerajaan Orion yang tampan dan disukai rakyatnya. Sayangnya ia bersifat songong, pemarah dan...