Hazel |10|

34 3 1
                                    

"Zel, Gue mau nanya boleh kaga?"

Ucap Revan ketika sedang berjalan berdua bersama Hazel di koridor kelas

Hazel pun mengangguk menanggapinya

"Ti Amo artinya apa si?"

Hazel pun terkejut mendengar Revan yang bertanya seperti itu. Entah mengapa Pipinya terasa panas

"Ngapain si nanya kek gituan?"

Ucap Hazel yang salah tingkah

"Artinya jorok ya? Makanya muka Lo merah?"

Hazel berjalan cepat meninggalkan Revan yang juga berjalan cepat agar bisa menyamai langkah Hazel yang setengah berlari

"Pake Google Translate aja deh"

Hazel berlari masuk ke dalam kelas nya. Revan pun menggaruk Kepalanya yang sepertinya tidak terasa gatal. Lalu Hazel kembali keluar

"Makasih coklatnya enak!"

Ucap Hazel dan kembali berlari ke kelas

"Sama-sama"

Revan tersenyum. Lalu Ia berjalan ke kelas nya, dan mengikuti apa yang Hazel sarankan, mengartikan kalimat itu menggunakan penerjemah online

Setelah menemukan hasilnya, Revan terkejut dan cepat cepat memasukkan ponsel nya ke saku celana nya

"Hoi! Kenapa gak pernah nongol di Grup?"

Ucap Laut pada Hazel saat Perempuan itu tengah membaca sebuah buku. Hazel mendongkak dan berusaha menutupi wajahnya yang terkejut sekaligus malu dengan Raut wajah datarnya.

"Ga papa"

Ucap Hazel berpura-pura cuek

"Nanti ngumpul Alglos. Full Team kudu dateng"

Hazel hanya mengangguk. Dan setelah itu Laut pergi meninggalkan kelas. Saat itupun Hazel memperhatikan Laut dan tersenyum

Seperti yang Laut bilang, pulang Sekolah anggota Six to Shine berkumpul di parkiran. Entah karena sudah di rencanakan atau hanya kebetulan, tidak ada yang membawa kendaraan kecuali Revan. Akhirnya Hazel dan yang lainnya satu Mobil dengan Revan

Erick di depan bersebelahan dengan Revan yang menyetir, Hazel bersebelahan dengan Gerald, dan Laut bersama Brian di kursi paling belakang.

"Hm, Ejel napa baru nongol si? Males Gue nongkrong ama Laki terus, dikira Homo"

Ucap Brian yang di sambut anggukan oleh Laut dan Gerald.

"Bangke, Lo nongki aja kaga pernah bayar. Gegayaan Lo minta Cewe"

Balas Revan yang kini di setujui semua kecuali Brian dan Hazel.

"Dih, kemarin buku, sekarang apa ni di kursi Mobil Lo?!"

Tanya Erick yang meraba kursi yang Ia duduki. Lalu Ia menemukkan secarik kertas

"Ini Mobil pengangkut sampah apa gimana si? Mobil mahal di rawat Bodat!"

Tambah Erick yang meremas kertas itu dan melemparkan ke belakang, dengan sigap Gerald menangkapnya

"Turun sono! Komen mulu Lo kampang. Siniin kertasnya"

Bela Revan dan menengadahkan tangan kirinya ke belakang meminta Gerald untuk mengembalikan kertas itu

Namun, karena penasaran, Gerald pun membuka secarik kertas yang tampak lusuh itu, dan Ia pun membacanya, tidak terlalu keras, namun seluruh Mobil dapat mendengarnya

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang