Hazel |14|

26 3 2
                                    

Hazel menghindari Laut. Dan Laut yang sepertinya paham pun, tidak mendekati Hazel.

Revan? Tentu saja masih bersikap dingin terhadap Hazel, Gerald menjadi canggung dengannya karena Hazel melihat sesuatu yang seharus nya mungkin tidak Hazel lihat

Saat Hazel pergi ke ruangan musik, Ia melihat Revan sudah berada di sana, bukan Drum, tapi Ia memainkan Gitar dan bernyanyi

Hazel memilih berdiri di depan pintu dan tetap mendengarkan Revan yang bernyanyi, suaranya lembut dan menenangkan

Dan Revan menghentikan permainannya, Ia terlihat memegang Bahu Kirinya dan saat itu pula Hazel masuk ke dalam Studio

"Van, kalo Gue ada salah ngomong dong, biar Gue bisa perbaiki"

Ucap Hazel

"Lo gak salah apa-apa"

Jawab Revan yang sudah meletakkan Gitar lalu memainkan Kajon dengan diiringi Musik yang Ia mainkan

"Lah terus kenapa Lo cuekin Gue?"

Tambah Hazel

"Zel. Lo bisa diem gak si?"

Balas Revan dengan raut wajah kesal nya. Hazel tau bahwa Revan sedang tidak baik-baik saja, mengapa demikian? Raut wajah itu Hazel pertama kali melihatnya

Hazel pun diam dan duduk di sofa yang tidak terlalu jauh dari tempat Revan memukul Kajon. Lalu Ponsel Revan berdering, Hazel yang tengah memainkan Ponsel nya itu pura-pura tidak peduli namun Ia mendengarkan

Namun yang berhasil Ia tangkap hanyalah Revan berkata

'Gue keluar dari Club Renang. Nanti Gue yang bilang ke coach'

Hazel mendengar desas desus jika Revan lah yang paling banyak menyumbang Piala maupun Emas untuk tim Renang dan sekolah

Dan Brian pun pernah berkata kepada Hazel, selain Drum dan Musik, Revan sangat mencintai Renang, tetapi Ia mendengar Revan keluar dari Olahraga yang paling Ia cintai?

"Van, Lo yakin mau keluar?"

Tanya Hazel

"Berenang udah gak istimewa lagi di Mata Gue, begitu pula kalo suatu saat nanti Musik udah gak menarik lagi di Mata Gue, ya Gue tinggalin"

Jawab Revan

"Lo yakin gak bakal nyesel?"

Tambah Hazel

"Lo yakin gak nyesel nolak Gue demi nunggu Laut? Jawaban Gue sama kaya Jawaban Lo"

Ucap Revan

"Jawaban Gue gak tau. Apa Lo juga sama?"

"Sama. Karena ini pertama kali nya, jadi Gue gak tau bakal nyesel apa gak"

"Kalo Gue bilang nyesel ninggalin Lo demi Laut, Lo mau balik lagi ke Klub Renang?"

Ucap Hazel

"Gak"

Respon Revan

"Loh kenapa?"

Tanya Hazel dengan Raut Wajah bingungnya

"Karena Lo gak bakal bilang nyesel nolak Gue demi Laut"

Lagi-lagi Revan memegang bahu kiri nya dan menyudahi kegiatannya. Revan keluar meninggalkan Hazel yang masih di dalam

Akhirnya Hazel pun keluar dengan wajah kesal karena mendapati sikap Revan yang seperti itu

Ketika Hazel berjalan dengan malas nya menelusuri Koridor kelas, Ia kembali melihat Gerald dan Raina di sebelah Loker

Raina pun menyadari Hazel melihatnya dan berlari menghampiri Hazel

"Zel, itu gak seperti yang Lo liat!"

Ucap Raina dengan panik

"Kenapa gak Lo lepasin Laut aja si? Gerald gak akan di gantung, dan Laut gak akan di selingkuhi"

Balas Hazel lalu meninggalkan Raina yang terlihat mencermati perkataan Hazel

Hazel kembali ke Studio musik dan mendapati Brian di sana, Ia memainkan Gitar yang tadi di mainkan oleh Revan

"Iringin Gue nyanyi dong"

Pinta Hazel, dan Brian pun mengiyakan

Senar Gitar pun di petik, Hazel pun bernyanyi

Esoknya ku pikir rasa itu

Akan menghilang dengan seiring waktu

Namun ternyata tak berubah

Aku makin tergiur pada dirimu

Cinta.. Cinta.. Cinta..

Aku jatuh cinta

Dan seterusnya rasa itu

selalu terjadi dan tak pernah berkurang

Hatiku hanya untuk dirimu

Aku bahagia hanya bila Kau bahagia

Hazel menyanyikan lagu Hari ini, Esok, dan seterusnya dengan iringan Gitar dari Brian

"Gue hampir nangis gila, Suara Lo emang mantep, Zel. Apa lagi penjiwaannya"

Puji Erick yang terlihat bersama Gerald, Laut dan Revan. Lalu terlihat Seorang Lelaki yang belum pernah Hazel lihat

Ia tersenyum dan memberikan tepuk tangan untuk Hazel.

"Minta perhatiannya sebentar. Gue mau ngenalin Cowok ini siapa, dan kenapa Dia di sini"

Ucap Laut. Dan Hazel mendengarkan

"Namanya Regan Alatas, masih kelas 11, mungkin kalian baru pertama kali liat. Dia ikut Ekskul Musik, dan megang Drum. Dan berdirinya di disini,"

Laut menjeda kalimatnya. Hazel pun melirik Revan yang membuang Muka, tidak hanya Revan, Gerald dan Erick pun sama

"Buat gantiin Revan, sebagai Drummer baru kita"

Lanjut Laut, lalu Ia bertepuk tangan, namun wajahnya tidak.

"Maksudnya apa?"

Tanya Hazel yang masih mencoba mencermati perkataan dari Laut

"Revan, keluar"

Balas Laut.

Hazel sangat terkejut mendengar itu, Namun hanya Hazel yang terkejut

"Kita latihan pulang Sekolah"

Ucap Laut lalu pergi diikuti Brian, Erick, Gerald dan Regan Menyiksakan Hazel dan Revan di Studio

"Jadi, suatu saat yang Lo sebut Musik udah gak menarik lagi di Mata Lo itu, hari ini?"

Tanya Hazel. Lalu Revan hanya mengangguk

"Apa Lo gak akan kesepian? Ninggalin apa yang Lo suka demi Ego sesaat?"

Tambah Hazel

"Emang Gue pernah punya apa sampai Gue ngerasa kesepian?"

Revan menjawab sekaligus bertanya, tidak mendapati Respon dari Hazel, Revan pun keluar dari Studio

Hazel memijit pelipis nya, Ia juga memikirkan fakta bahwa Ia harus secepatnya keluar dari Band karena desakan Ibunya

Namun melihat Revan keluar sungguh membuat Hazel sangat merasa sangat kesal dan tidak bisa menerima begitu saja

Ia hanya berpikir, pasti ada alasan mengapa Revan keluar

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang