13: truth or dare

1.7K 271 63
                                    

Changbin dan Felix jalan beriringan sambil gandengan tangan ke halaman belakang. Suasana dingin karena dekat area pantai sedikit tersamarkan akibat bara api unggun yang baru aja dibuat Chan sama Minho.

Di sudut lain ada Hyunjin yang di bantu Jeongin nyiapin panggangan untuk barbeque mereka malam ini.

"Eh, Felix!" Jisung melambai seraya senyum lebar. Si manis mirip tupai itu malam ini kelihatan dua kali lipat makin menggemaskan dengan balutan hoodie oversized warna hijau.

Felix balas lambaian Jisung. Genggamannya di tangan Changbin dia lepas begitu matanya ngelirik Hyunjin yang lagi sibuk tata panggangan.

"Ada yang bisa Felix bantu?"

"Oh, kak Fel." Jeongin senyum tipis, otomatis geser badannya yang kecil tapi tinggi itu buat ngasih ruang Felix berdiri di sebelah Hyunjin. Jeongin terlalu peka kalau sebenarnya ada sesuatu antara Hyunjin dan si manis Felix.

"Lo duduk aja, gue nggak mau lo kecapek'an." Sela Hyunjin cepat.

"Aku nggak selemah itu, Hyunjin. Kalau cuma bantu-bantu gini aku bisa kok."

"Oke kalau lo maksa. Sini, bantu gue lap alat panggangannya."

Felix beri anggukan semangat, fokus sama pekerjaan barunya di samping Hyunjin.

"Kak, aku mau bantu kak Seungmin di dapur nyiapin bahan buat di panggang ya, dahh~"

"Eh, kok tiba-tiba?" Tanya Hyunjin ke Jeongin dengan ekspresi bingung.

Jeongin sendiri cuman senyum, nggak niat untuk bales lagi. Toh daripada sakit hati liat Hyunjin sama Felix, lebih baik dia ngejauh kan?

"Kenapa nggak pakai jaket?" Tanya si tinggi setelah kepergian Jeongin dari sana.

Felix noleh, bibir merahnya bergerak lucu, "Ung? Felix kira nggak bakalan dingin tadi." Ucapnya pelan.

"Jangan kedinginan, badan lo nggak sekuat yang lain." Hyunjin gerak cepat ngelepas jaketnya dan langsung dia pakaikan ke Felix. Alhasil jaket itu kedodoran dan bikin badan Felix jadi kelihatan makin kecil.

Aroma citrus yang sedikit mirip kayak aroma Changbin bikin Felix tenang. Bibirnya lempar senyum manis ke arah Hyunjin. Akibatnya Hyunjin harus telan ludahnya sendiri. Udara dingin ditambah suasana yang lumayan remang bikin keinginannya buat cecap bibir merah Felix makin menjadi.

Tapi otaknya masih waras. Dia coba bawa kesadarannya balik dan berharap pikiran-pikiran aneh itu segera hilang dari otaknya. Pesona Felix memang terlalu racun buat siapapun.

"Udah, Hyunjin tinggal panasin arangnya."

Suara khas Felix narik kembali Hyunjin dari lamunan. Dia ngangguk dan lanjutin pekerjaannya.

Mereka berdua asik berbagi cerita, bahkan sesekali saling cubit ketika salah satunya nggak sengaja bikin kesal lawan bicara sampai nggak sadar kalau di ambang pintu belakang ada seseorang yang tatap keduanya dengan pandangan kurang suka.

Mereka berdua asik berbagi cerita, bahkan sesekali saling cubit ketika salah satunya nggak sengaja bikin kesal lawan bicara sampai nggak sadar kalau di ambang pintu belakang ada seseorang yang tatap keduanya dengan pandangan kurang suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
heal me protect me | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang