24: rencana

1.6K 265 30
                                    

"Felix mana?" Hyunjin ngelirik Jisung yang narik kursi disamping dia.

Cowok manis kelebihan lemak di pipi itu naruh tas biru miliknya di kursi yang lain.

"Tadi udah pakai seragam, pas Jisung ajakin turun dianya bilang pusing, jadi tidur lagi sebentar. Kalau kita udah mau berangkat suruh bangunin katanya."

Kegiatan Hyunjin yang oles selai coklat di rotinya memelan, "Dia sakit?"

"Nggak tau," Jisung mengedikkan bahu, "Tadi mau Jisung cek dahinya panas atau nggak, Felixnya nolak."

"Lo sarapan aja dulu, gue mau lihat Felix."

"Ini Felixnya mau dibuatin sarapan sekalian?"

"Iya, jangan pakai selai kacang."

"Tau abangku sayang."

Hyunjin cuma ngedengus dengar candaan adiknya itu.

Dia gerak cepet ke arah kamar Jisung, abai sama rotinya yang belum digigit sama sekali.

Pas masuk ke kamar dengan dominasi warna biru muda itu Hyunjin langsung arahin pandangan ke ranjang. Ada Felix yang tenggelam dalam balutan jaket kebesaran punya Jisung. Si manis kelihatan meringkuk mirip bayi.

"Lix," Hyunjin tepuk pelan bahu Felix.

"Ng, Hyunjin, udah mau berangkat?"

"Lo sakit?" Tanyanya dengan nada khawatir. Dia bantu Felix buat bersandar di ranjang.

"Enggak, cuma pusing sedikit."

"Di rumah aja ya?"

"Tapi aku udah pakai seragam." Gumamnya kecil.

"Entar lo kenapa-napa." Tangan besar Hyunjin genggam jemari mungil Felix yang terasa hangat.

"Kan ada Hyunjin."

Tanpa sadar Hyunjin ngulas senyum. Di usaknya surai pirang si manis kesayangan dengan lembut, "Iya-iya, ada gue. Oh ya, ada 20 panggilan dari Bunda lo. Gue nggak berani angkat, bingung mau jujur kalau lo di sini atau nggak. Dia pasti khawatir banget."

"Nggak apa-apa, nanti biar Felix yang telepon balik Bunda."

"Lo yakin?"

Felix ngangguk, "Jadi, udah mau berangkat?"

"Iya. Tapi lo sarapan dulu ya."

"Mual." Bisik Felix pelan. Tangannya ngelingkar di pinggang ramping Hyunjin.

"Yaudah, rotinya biar di taruh di kotak bekal aja sama Jisung. Entar kalau laper tinggal minta sama dia."

Hyunjin nepuk pelan punggung Felix kayak lagi nimang bayi. Sesekali bibirnya bakal cium puncak kepala si manis guna ngehirup aroma lembut yang entah sejak kapan mulai jadi candunya.

 Sesekali bibirnya bakal cium puncak kepala si manis guna ngehirup aroma lembut yang entah sejak kapan mulai jadi candunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
heal me protect me | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang