Sejak kejadian di kelas Changbin waktu itu, baik Felix maupun Changbin benar-benar jaga jarak. Kalau biasanya mereka bakal berangkat bareng dan saling genggam jari sepanjang lorong kelas, sekarang jadi berubah total. Parahnya mereka bahkan nggak tegur sapa sama sekali.
Felix berangkat di antar Papa atau Bundanya sementara Changbin berangkat sendiri seperti biasa. Bahkan banyak siswa siswi yang heran sama fenomena langka semacam ini.
Karena hal itu juga banyak cewek cantik dan uke manis yang mulai berani deketin Changbin karena mereka pikir kalau Changbin nggak lagi punya 'something' sama Felix.
Yang lebih muda coba buat nggak ambil pusing meski terkadang rasa rindunya ke Changbin suka datang tiba-tiba.
Bundanya juga semakin curiga, lantas desak Felix buat balikin hubungannya sama Changbin seperti biasa. Pada akhirnya dia cerita semuanya (kecuali bagian Seungmin yang pukul kepalanya sendiri pakai botol kaca).
Malam itu Felix nangis sampai ketiduran di pelukan Bundanya setelah nyeritain tentang sikap sang kakak tingkat kesayangan yang semakin hari semakin dingin.
Cuaca siang itu luar biasa terik. Nggak ada murid yang berani keluar dan main di lapangan karena panas matahari kerasa nusuk di kulit. Kebanyakan dari mereka milih buat santai di kelas atau pergi ke perpustakaan yang difasilitasi AC juga beberapa spot nyaman untuk tidur.
"Gila ini kelas kayak kandang ayam, berisik banget." Jisung ngedengus kesal tatap sekelilingnya.
Kebetulan guru mereka nggak masuk di jam terakhir. Alhasil banyak siswa siswi yang sibuk ngegosip atau ngelakuin kegiatan lain.
"Mau keluar aja kak?" Jeongin nutup bukunya, 20 soal fisika baru aja selesai dia kerjain karena sebenarnya walaupun guru mereka nggak masuk, mereka tetap di kasih tugas. Tapi emang dasarnya siswa siswi Indonesia, selama nggak ada guru, tugas bisa di urus nanti.
"Anjir, ini si Jeongin otaknya kebuat dari apa sih? Perasaan pak Ujang baru aja ngasih tugas, eh udah main selesai aja." Jisung tatap nanar buku tugas Jeongin.
"Kakak mau salin?" Tanya Jeongin to the point. Dia senyum cerah nampilih gigi rapihnya yang imut karena si manis itu baru aja lepas behel.
"Mau dong, hehehe, Jeongin tau aja. Tapi nanti ya, bukunya gue bawa pulang ke rumah, males kalo nyatet di kelas."
"Oke kak Ji."
Jisung ngangguk. Pandangannya dia alihin ke arah Felix yang duduk di belakangnya.
"Lix, lo sakit?" Si manis mirip tupai itu ngelus kepala Felix yang sandaran di meja.
Felix angkat kepalanya, tangan mungil yang tadinya sempet ngeremas dada kirinya yang mendadak berdenyut sakit dia jauhin.
"E-engak." Jawabnya sambil senyum tipis, nahan rasa sakit yang enggan hilang dari dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
heal me protect me | changlix ✔️
Fanfictionㅡ ❝ kak, tolong jangan kasih perhatian kayak gini kalau kakak sukanya sama orang lain. ❞ ㅡ R E P U B L I S H + R E V I S I ㅡ non baku ㅡ other pairing included (hyunlix, little bit chanjin, and minsung)