"Kak Changbin! Tunggu! dengerin aku dulu!"
Changbin yang ngerasa tangannya di cengkram erat dari belakang langsung nolehin kepalanya cepet. Matanya yang nampilin banyak kekecewaan itu tatap tajam wajah Seungmin yang berderai air mata.
"Gue nggak perlu dengerin omongan dari pembohong kayak lo Min."
"Cuma sebentar, sebentar aja, aku bisa jelasin."
"Apa lagi yang mau dijelasin hah?! Semua udah bener-bener jelas!"
Di sore yang mendung ini Changbin di tampar sama kenyataan pahit. Awalnya dia berniat buat cari materi tambahan di perpus, malah nggak sengaja denger suara yang nggak asing di telinga. Dan bener, pas dia lihat ada Seungmin sama Hyunjin di sana.
Dialog yang terbagi antara Seungmin dan Hyunjin jelas bikin Changbin tertarik karena itu bawa-bawa namanya dan Felix. Ternyata keputusannya buat dengerin diam-diam berbuah kenyataan yang selama ini di tutup-tutupi.
Seungmin nggak bener-bener punya perasaan sama dia. Parahnya lagi cowok manis itulah yang selama ini buat drama, bukan Felix. Seketika Changbin jadi ngerasa bersalah sama Felix. Udah terlalu banyak luka yang dia torehin tanpa sadar ke sosok manis itu. Ribuan kata maaf dari Changbin pun kayaknya nggak bakalan bisa hapus rasa sakit di hati Felix.
Dia marah, merasa di kecewain dan di bohongi. Terlebih dia tau fakta ini dari orang lain, yakni dari Hyunjin yang notabene sempat jadi lawan baku hantamnya gara-gara salah paham, yang lagi-lagi, semua karena Seungmin. Jadi jangan salahkan Changbin kalau sekarang dia sama sekali enggan denger omongan apapun dari mulut Seungmin.
"Aku sayang sama kakak. J-jangan pergi.." Jemarinya menarik lengan jaket Changbin. Wajah merah Seungmin kelihatan putus asa.
"Lepas bangsat!" Changbin tarik paksa lengannya, nggak peduli sama Seungmin yang nyaris terhempas karena itu.
"Tetep sama aku ya, please, aku nggak punya siapa-siapa lagi kak."
"Denger Seungmin. Lo udah bohongin gue dan bohongin semua orang dengan muka dua lo itu. Gue masih bisa terima kalau lo nggak cinta sama gue. Tapi drama lo di pantai waktu itu bikin hubungan gue sama Felix hancur gara-gara kesalahpahaman!"
"Kenapa?! Kenapa selalu Felix yang ada di mata kalian?!" Seungmin teriak lantang, abai sama bapak satpam yang liatin dengan pandangan cengo drama live di depan gerbang sekolah sore-sore. Belum lagi suasana mendung menambah kesan dramatis.
Sang bapak satpam niat mau rekam, terus disebarin ke IG siapa tau viral. tapi ingat kalau Ayahnya Changbin itu pemilik sekolah ini, akhirnya di urungkanlah niat tersebut, takut di pecat.
"Karena dia nggak munafik kayak lo." Jawab Changbin dingin.
"A-aku benci Felix! aku benci dia! kenapa dia nggak mati aja sekalian?!"
"Jaga omongan lo!" Tangan Changbin udah melayang di atas kepala siap nampar wajah Seungmin. Tapi saat ngeliat sosok kecil di depannya yang udah tutup mata erat-erat dengan tubuh bergetar takut buat Changbin urungin hal itu.
Changbin ngerang, kemudian tarik tangannya lagi, "Sebaiknya lo renungin kesalahan loㅡ, maksud gue kesalahan kita. Gue nggak tau seberapa banyak sakit yang udah Felix tanggung gara-gara lo dan juga gue. Jadi selagi lo masih punya muka, minta maaf sama Felix. Itupun kalau dia masih terima temen bangsat modelan lo. Dan terakhir gue mau bilang; Seungmin, mulai hari ini kita selesai."
Changbin berbalik tanpa noleh lagi ke arah Seungmin. Dia nggak peduli sama suara jatuh yang nandain Seungmin udah merosot ke tanah.
Masa bodoh, yang terpenting saat ini adalah bahwa dia harus cari Felix dan mohon permintaan maaf dari cowok manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
heal me protect me | changlix ✔️
Fanfictionㅡ ❝ kak, tolong jangan kasih perhatian kayak gini kalau kakak sukanya sama orang lain. ❞ ㅡ R E P U B L I S H + R E V I S I ㅡ non baku ㅡ other pairing included (hyunlix, little bit chanjin, and minsung)