31: sampai jumpa

2K 268 12
                                    

"Seungmin!" Hyunjin panggil sosok yang tengah duduk seraya menunduk di salah satu kursi tunggu.

"Hyunjin." Masih dengan mata yang sembab Seungmin langsung peluk sang kakak kelas tanpa perduli ada Changbin di belakang Hyunjin, "A-aku takut."

"Tenang Min." Hyunjin usap rambut Seungmin sekilas lalu bawa pundak sempit itu agar dia bisa tatap langsung wajah sang pemilik, "ㅡCeritain secara singkat."

"A-aku kesini karena mau minta maaf sama Felix, lalu kami ngomong sebentar, d-dan nggak lama Felix kambuh. Aku.. a-akuㅡ"

"Okay, calm down, sekarang di mana Bunda sama Papanya Felix?"

"Bundanya Felix baru bisa di hubungi sekarang dan beliau lagi dalam perjalanan. Kalau Papanya Felix kebetulan masih ada tugas di luar kota, kemungkinan besar b-besok baru bisa pulang."

"Kondisinya gimana? Felix baik-baik aja kan?" Sekarang Changbin yang bertanya. Raut wajahnya keliatan khawatir luar biasa.

"Maaf kak, Seungmin kurang tau. Dokternya belum keluar."

Suara erangan frustasi muncul dari bibir Changbin. Pria itu jatuh terduduk di kursi sambil meremat rambutnya erat.

"Sekarang lebih baik kita berdoa semoga Felix baik-baik aja." Hyunjin nuntun Seungmin untuk duduk di kursi kembali.

Menit yang berjalan kini terasa bagaikan jam, rasa tegang yang di rasakan masing-masing dari mereka bikin suasana semakin mencekam. Nggak lama suara ketukan sepatu dari kejauhan buat tiga remaja SMA itu otomatis menoleh.

Di ujung lorong ada Bunda Sunny yang kelihatan berjalan cepat dengan raut wajah berantakan. Coat panjangnya melambai pelan saat wanita cantik itu mempercepat langkah. Dan saat udah dekat, mereka tau kalau wanita itu baru aja nangis.

"Tante." Hyunjin menyapa pelan.

"Oh, Hyunjin, Changbin juga, kalian kok bisa disini?"

"Masalah itu nanti biar Hyunjin yang jelasin sama tante, sekarang tante duduk dulu." Hyunjin nuntun Bunda Sunny yang masih pasang ekspresi kaget untuk duduk di sebelah Changbin. "Hyunjin carikan teh hangat dulu ya." Tanpa persetujuan, Hyunjin berjalan ngejauh dari sana.

Suasana sempat hening beberapa saat, tapi satu-satunya wanita yang ada di sana mendadak buka suara saat lihat sosok asing yang gak dikenalnya, "Ini siapa?"

Seungmin maju dan salam tangan wanita cantik itu, "Saya Seungmin, tante."

"Oh, ini yang namanya Seungmin." Wanita itu senyum tipis seraya ngusap wajahnya yang sempat basah karena air mata. "Manis ya, pantes Changbin suka."

"Kita udah putus kok tante." Sahut Seungmin canggung seraya garuk tengkuknya.

"Loh kenapa?"

Seungmin cuma senyum canggung sambil lirik Changbin.

"Karena aku sadar hatiku udah di bawa sama anaknya Bunda." Bisik Changbin pelan.

"Bin," tangan Bunda Sunny genggam jemari Changbin, "Kamu nggak nyesel ngomong gitu? Kamu nggak nyesel suka sama Felix? Dia lemah, bisa aja kalau kalian menjalin hubungan, kamu cuma akan berakhir dengan jagain dia di belakangmu. Dia nggak bebas, nggak sama seperti Seungmin atau orang lain. Bunda bilang gini karena nggak mau kamu nyesel. Daripada nanti berujung nyakitin Felix juga kan?"

"Nggak Bun, Changbin kali ini yakin sama perasaan Changbin sendiri. Changbin udah terlalu sering sakiti hatinya, ini saatnya buat Changbin balas semua kesalahan Changbin."

Bunda Sunny senyum, "Kalau itu mau kamu, Bunda nggak maksa. Tapi kalau suatu saat ada apa-apa sama Felix dan itu karena ulah kamu, nanti bukan lagi Bunda yang bakal hadapin kamu, tapi Mas Bram. Kamu siap?"

heal me protect me | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang