Karena terdesak Jimin terpaksa mencari seorang Daddy. Saat dia sudah mendapatkannya Jimin malah terperosok semakin jauh.
Belum lagi bahaya selalu mencecarnya di manapun dia berada.
Apa yang akan terjadi pada Jimin selama bersama dengan Daddy nya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jimin ia baringkan ke atas kasur, Yoongi kembali menciumnya melumat dan menggigitnya pelan.
Saat ciuman itu terlepas Jimin membuka matanya, rupanya sudah pagi. Ia melihat sekitar, kosong tak ada siapapun. Ia hanya melihat satu set pakaian di atas sofa dan juga sarapan di atas meja. Tubuhnya masih telanjang tertutupi selimut, hingga pintu kamar terbuka menunjukan sosok Yoongi dengan kaus hitam dan celana training hitam bergaris putih di sisinya. Surainya terlihat lepek dan keringat yang bercucuran di dahi hingga lehernya.
"Baby." Yoongi menghampiri Jimin yang bersandar di kepala ranjang, sebelumnya ia mengambil nampan yang berisi dua roti gandum panggang , dua telur mata sapi, dan irisan alpukat di sampingnya. Dan juga satu gelas susu putih yang sepertinya sudah dingin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jimin langsung mengambil susunya saat Yoongi sudah berada di hadapannya, mata nya terus menatap Yoongi selagi ia tengah meminum susu.
"Jangan menggodaku, Baby." Yoongi jelas begitu paham saat Jimin meminum susunya dengan sangat perlahan, sehingga ia dapat melihat bagaimana adam apple Jimin yang bergerak. Terlihat begitu menggoda dan Yoongi harus menahan godaan itu.
Jimin meletakan gelasnya yang telah tandas ke atas nampan yang sekarang sudah berada di atas pangkuannya.
"Daddy tidak bekerja?"
Sebelum menjawab Yoongi mengambil satu ciuman ringan "Morning Kiss ku." katanya, lalu menjauh dan mendudukan diri di sofa setelah memindahkan pakaian Jimin ke atas meja.
"Hari ini Daddy akan menemanimu." putusnya, ia memperhatikan Jimin yang tengah memakan sarapannya dengan santai.
"Daddy, apa aku bisa pergi keluar?" Jimin menyingkirkan nampan nya dan beranjak bangun, rupanya jubah tidurnya masih terpasang walau tidak terikat dengan benar.
