Karena terdesak Jimin terpaksa mencari seorang Daddy. Saat dia sudah mendapatkannya Jimin malah terperosok semakin jauh.
Belum lagi bahaya selalu mencecarnya di manapun dia berada.
Apa yang akan terjadi pada Jimin selama bersama dengan Daddy nya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin menatap anaknya dengan lembut, jemarinya menggenggam tangan Jimin yang getar.
"Sebenarnya Min Yoongi adalah...-?"
"Seokjin-ssi!" Sehun muncul bersama Hoseok disisinya.
Ia mendekat keara meja makan dan berdiri diantara Seokjin dan Jimin, irisnya bergantian menatap mereka berdua. Lalu kemudian menatap Seokjin serius "Biarkan tetap seperti ini, jangan pernah mengubah apapun yang sudah dia tetapkan."
Seokjin termangu karena ucapan Sehun, tentu ia paham apa yang dimaksud. Hanya saja-bukankah akan menyakiti dirinya sendiri jika dibiarkan seperti itu. Apa lagi Jimin hilang ingatan, akan sangat berat jika terus seperti ini.
Ya contohnya seperti tadi! Apa sebenarnya yang difikirkan Min Yoongi itu. Tidakkah kelakuannya terlihat berlebihan, harusnya semua akan lebih mudah jika menjelaskannya dengan perlahan pada Jimin agar ia paham.
Bodoh! Rutuk Seokjin, ia kembali menatap Jimin yang tengah menunduk. Ia memilih untuk memeluknya dan membiarkan Jimin terisak dalam pelukannya. Sedangkan Sehun kembali pergi dan Hoseok tetap di meja makan untuk ikut bergabung dengan yang lainnya untuk sarapan.
Sehun kini berdiri didepan pintu mahoni hitam. Sehun adalah adik yang paling memahami kakaknya, semua tabiatnya sangat dihafal diluar kepala.
Karakter Yoongi bukanlah seseorang yang akan berusaha untuk menyelesaikan masalah. Cara ia menyelesaikan sangatlah unik, sekalipun harus menunggu waktu yang lama akan dilakukannya.
Dan Sehun tahu apa yang akan dilalukan Yoongi-ia datang hanya untuk memastikannya saja. Sesaat setelah ia masuk, ia melihat Yoongi tengah meminum anggur digelas mahalnya.
"Ada apa?" Tanya Yoongi.
Sehun mendudukkan diri disofa yang tidak jauh dari Yoongi, ia ikut mengambil gelas dan menuangkan anggur kedalam gelas.
"Kau yakin tidak ingin mengatakan yang sesungguhnya?"
Yoongi tak menjawab, ia lebih memilih kembali menenggak kembali minuman nya. Tanpa banyak bicara ia bangkit dan mengambil rokoknya untuk ia hisap "Tidak ada yang harus dilakukan, aku hanya ingin membuatnya tetap disisiku-" Katanya diakhiri dengan helaan nafas yang mengeluarkan asap roko yang tebal.
"Jika dia ingin menikahi Taehyung maka aku akan membiarkan nya, aku hanya perlu mengambil anak dalam kandungannya.." Yoongi mendekati pintu yang tak tertutup rapat, membukanya dan terlihat lah seseorang yang berdiri kaku "jika dia menolak memberikan anaknya, mungkin keduanya lebih baik menghilang." Lanjutnya.
