Satu persatu senar gitar mendapat bagiannya untuk dipetik sang pemilik. Lampu menjadi saksi bisu penerangan tak kala sang penghuni mengusir kelelahan. Sulit rasanya berjuang pada sesuatu yang sama sekali bukan keinginan kita. Entah kesuksesan apa yang sudah Tuhan siapkan. Mereka harus tetap menjalani meskipun jauh dari rencana.
Mulut perlahan terbuka mengeluarkan sebuah lirik lagu. Intro sedih terus terdengar dari petikan gitar. Sekarang mereka butuh hiburan untuk mengakhiri hari kesialan.
"Balon ku ada lima." Tangan Musya langsung berhenti memetik mendengar lirik dari mulut Iky.
"Lho lho mletre ik," tawa Wicak
"Asu emang aku wes gawe intro sesedih mungking lho." Musya ikut terkekeh dilanjut Iky.
"Anjing emang gue udah buat intro sesedih mungkin.""Taruna membutuhkan lagu anak anak agar tidak stres," sambung Biga.
"Mahokk," saut Narel
"Ulang ulang." Musya dengan nama lengkap Musyafaq biasa dipanggil 'Fak' oleh teman temannya mulai memetikan gitar lagi. Kali ini bukan sembarang intro sedih melainkan intro lagu 'Hati yang Kau Sakiti' backsound sinetron indosiar.
"Ya Allah." Semburan tawa keluar dari mulut manusia pencari hiburan di pos ronda setelah kegiatan makan malam yang beralih fungsi menjadi aula tempat nongkrong mereka kala suntuk.
"Gapopo Fak lanjut wae, ku menangisssss," nyanyian Iky menggelegar. Mereka semakin dibuat ketawa mendengar suara Iky. Tidak dipungkiri mereka ikut bernyanyi. Bahkan Fikar sampai membalikan ember kecil. Menjadikan bawah ember sebagai drum.
Fak selaku gitaris menyanyikan bagian awal lirik.
Jangan pernah katakan bahwa
Cintamu hanyalah untukku
Karena kini kau telah membaginya
Maafkan jika memang kini
Harus ku tinggalkan dirimu
Karena hatiku slalu kau lukai
Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu
Ku hanya bisa mengatakan apa yang ku rasaBiga, Yuro, Narel, Qui, Wicak, Kia, Fikar, dan Iky menjadi tim hore. Serentak menyanyikan reff lagu penuh semangat. Lelah, emosional dalam tubuh mereka seakan sudah pergi jauh.
Ku menangis
Membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas dirikuBagian ini mereka sengaja menambah volume sangat kencang bermaksud menyindir senior tadi pagi. Sadar atas perbuatan, mereka kembali tergelak. Jelas keberanian itu muncul, karena tidak ada kata yang menjurus kepada senior. Jadi bila ada yang mendengar, hanya tau bahwa mereka sedang bernyanyi. Bukan sedang menyalurkan emosi
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya
Ku menangis
MelepaskanKepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus slalu kau tahu
Akulah hati yang telah kau sakitiHanya Inam memilih bergulat dengan game di ponsel dibanding bernyanyi. Sesekali dia mengetukan kaki di ubin sesuai dengan ketukan nada lagu. Fak kembali melanjutkan lirik lagu berikutnya.
Maafkan jika memang kini harus ku tinggalkan dirimu
Karena hatiku slalu kau lukai
Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu
Ku hanya bisa mengatakan apa yang ku rasaTim hore kembali menyanyikan reff lagu penuh semangat dan dramatis.
Ku menangis
Membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas dirikuMereka kembali tertawa. Inam dan Fak juga ikut terbahak.
"Uwes ah capek aku." Biga berusaha menghentikan tawa namun gagal. Entah tertawa karna hal apa yang pasti sekarang antara Biga, Narel, Yoru, dan Qui saling sahut sahutan tawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/233560462-288-k813710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Bersuara
Teen FictionOh jadi gini rasanya jadi taruni. Banyak orang berlomba lomba ingin mendapatkan gelar taruna dan taruni. Dan aku menjadi salah satu orang yang berkesempatan mendapatkan gelar tersebut. Bersyukur karna terpaksa. Mungkin itu menggambarkan kami semua...