Multimedia:
Photo: Sayap nya Irene
Video: Hakuouki Shinsengumi Kitan - ending song - Kimi No Kioku.
A/N
Bagus gilak sayap nya Irene. Ini salah satu ending song anime yang Author suka, emang sih lagu-lagu di hakuouki enak-enak.
Vote and Comment please? I need your support for this story.
Ps. Maaf banyak typo.
WARNING! CERITA INI SANGAT ABSURD!
Author's Pov
"Kita lewati mereka." Ucap Rudolf dia menyisir pandangan ke sekitar. "Kita bagi pasukan kita menjadi dua bagian, satu akan melewati gunung dari kiri dan yang satu nya lagi akan melewati gunung dari kanan."
Houses memotong. "Yang paling penting adalah para anak-anak ini selamat."
"Ada jalan pintas sebesar goa namun panjang dan berbahaya di dalam gunung." Ucap Johan.
Travis melirik cowok itu. "Apa kau tahu dimana tempat nya?" Johan mengangguk.
Rudolf menarik nafas lalu menatap mereka semua satu persatu.
Dia setuju dengan Houses, bahwa Rafi dan yang lain harus selamat. Tak masalah jiia mereka kehilangan setengah pasukan, tetapi jika satu dari anak-anak itu gugur. Kemungkinan mereka menang semakin menipis.
"Johan akan membawa Iris, Katniss, Jordan dan yang lain melewati goa. Rafi, Lauren dan Houses akan membawa pasukan yang akan melewati gunung dari kiri, aku dan Travis akan membawa yang melewati kanan." Jeda Rudolf menatap mereka. "Lauren dan Rafi nanti akan menahan musuh agar yang lain dapat masuk goa dengan selamat."
Mereka semua mengangguk lalu mulai mengambil posisi, jarak mereka ke gunung Vara sekitar sepuluh kilo meter lagi.
Iris melirik Rafi, dalam benak nya ia satku Rafi akan terluka bahkan meninggal saat menghabisi musuh nanti. Rafi menatap Iris dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Aku tak selemah yang kau kira." Ucap nya lalu kembali menatap ke depan dan memacu rusa nya.
Mereka berjalan sesuai instruksi dari Rudolf, Rafi dan Lauren kembali memantau lewat udara.
• Our Dream in One Games •
"Adiante! Dividido!" Teriakan Rudolf membuat semua nya bagai di komando saat dia melihat pasukan musuh keluar dari tempat pesembunyian.
Rudolf dan Travis dan setengah pasukan berbelok, Houses membawa sebagian pasukan lagi dengan arah yang berlawanan.
Johan membawa Katniss yang lain nya melewati hutan Vara. Beberapa orc dan lizardman mengikuti mereka.
"Cepat!" Teriak Johan sambil memacu rusa nya.
Beberapa Lizardman melompat ke depan mereka, Katniss memekik kaget. Dengan cepat Zane, Jordan, Arika dan Johan menyerang mahluk laknat itu (Author nya ngaco).
"Jangan diam saja!" Bentak Lauren, gadis itu memanah para orc dan lizardman. "Johan Nicholason! Open the door hurry!" Kali ini Rafi yang memaki, dengan cepat ia memenggal beberapa kepala orc.
Johan berlari lalu mendorong sebuah batu besar, sebuah goa yang gelap nampak di dalam nya.
"Cepat masuk lalu tutup pintu!" Perintah Lauren, dia mengepakan sayap nya hingga beberapa mahluk mundur dan terjatuh. Kesempatan tersebut di gunakan Rafi untuk membunuh mereka.
"Bagaimana dengan kalian?!" Tanya Iris, dia menusuk beberapa lizardman.
Dimana para ghoul? Mereka pasti bersembunyi Batin Rafi sembari menyisir pandangan mencari hal yang janggal.
"Cepat masuk! Jangan pikirkan mereka!" Bentak Johan sambil menarik tangan Iris, yang lain ikut masuk dengan ragu. "Rafi dorong batu nya!" Bentak Lauren, kedua orang itu sekarang memunggungi batu pembatas.
Mereka telah di kepung, para lizardman membelah diri mereka dan bertambah banyak, para orc bangkit kembali.
Mereka abadi, mereka tidak mati.
Lauren dan Rafi mengangkat pedang mereka, tugas mereka hanya satu.
Menjaga pintu ini selalu tertutup hingga mati.
"Lauren, kau tahu? Aku belum menemukan satu pun ghoul disini." Bisik Rafi sambil waspada, para orc dan lizardman maju semakin menggepung mereka.
Lauren melotot. "Oh tuhan... mereka telah masuk sebelum kita sampai disini." Lirih nya lalu menatap batu besar yang menutupi seluruh pintu masuk goa tersebut.
"The ghoul is inside the cave." Bisik nya.
• Our Dream in One Games •
"Apakah kau yakin ini tempat nya?" Tanya Jordan sambil melirik sekitar nya.
Sarang laba-laba, kelelawar, kotoran kelelawar dan hal lain nya menghiasi dalam goa itu.
"Ya, jangan berpisah." Jeda Johan dia memotong beberapa sarang laba-laba dengan pedang nya. "Ada banyak jalan di tempat ini, kalian harus berhati-hati."
Irene menatap punggung Zane, ada hal janggal di dekat leher nya. Ada luka panjang bekar cakaran yang dalam, dara mengalir dari luka pemuda itu.
"Lo luka." Bisik Irene, Zane melirik acuh tak acuh. "Cuman luka kecil." Balas nya.
Irene mengambil sapu tangan nya. "Tapi parah." Bisik nya, sudut bibir Zane tertarik ke atas lalu mengambil sapu tangan tersebut. "Thanks." Gumam nya.
Katniss berjalan di paling belakang medengar suara nafas seseorang, namun tidak ada detak jantung. Dia menghitung suara detak jantung yang lain, ada tujuh termasuk diri nya. Namun helaan nafas nya ada lebih dari sepuluh, dia kembali menajamkan pendengaran nya.
Ada dua puluh langkah kaki, terdengar sesuatu seperti tetesan air. Dengan ragu ia menoleh ke belakang. Gadis itu memekik lalu mendur beberapa langkah hingga menabrak punggung Arika.
Dua puluh ghoul berada di belakang mereka dengan mata kelaparan dan liur yang menetes.
Jordan menghampiri mereka, mata nye membelalak melihat para ghoul yang berkumpul di dekat mereka.
"Are you thinking what I'm thinking?" Tanya Iris sambil menyeringai. Yang lain tersenyum lalu mengangguk.
"Kill them." Perintah Johan dengan bisikan.
Selanjutnya, terjadi pertumpahan darah.
• Our Dream in One Games • Tbc •
A/N
Author stuck, ye ye ye!
Wkwkw sorry late post dan aneh, author nya lagi stress dan sering sakit kepala karena behel yang ngebuat gigi author sakit terus ngaruh ke rahang dan kepala (?).
Wkwkwk, voment nya
YOU ARE READING
[TFF•1] Our Dream In One Games
Fantasy"Together we play hurricanes." -Grace- "No sound to this heartbeat." -Irene- "With your empty heart and mine full of pain." -Lauren- "I get lost in you, you're the sky I'm falling through." -Iris- "Still wear the scars like it was yesterday." -Katn...