Potrait of Madam 2020 (Sachaeng)

1.3K 125 37
                                    

Gue menjilat ludah sendiri! Ga bisa! Ternyata gue gabisa lepasin konten sexy kalo lagu nya kayk gini! Shit!
++++++++++++++++++

Sekumpulan orang sedang memandangi sebuah lukisan. Gambar perempuan yang sangat fenomenal pada tahun 1884. Karya John Singer Sargent itu pasti menjadi tujuan beberapa orang untuk datang ke museum tersebut.

Chaeyoung masih menjelaskan secara singkat tentang kisah lukisan yang juga biasa di sebut Madam X, namun fokusnya terpecah saat melihat sesosok perempuan yang sudah tidak asing baginya. Tubuhnya memanas saat seorang perempuan cantik menjadi sorotan beberapa pengunjung. Kali ini ia masuk dengan seorang pengawal.

Mata mereka bertemu membuat Chaeyoung gugup dan membuang muka. Kali ke 3 ia datang ke museum ini dengan alasan yang sudah Chaeyoung ketahui.

"Hai" sapa si perempuan membuat Chaeyoung terperanjat kaget, libidonya seolah naik menuju ubun-ubun.

Darahnya berdesir tat kala si perempuan menyentuh tangan Chaeyoung

"Boleh saya bicara?" bisik si perempuan begitu lembut.

Chaeyoung mati-matian mengatur nafasnya, tubuhnya menegang setelah perempuan itu berbisik.

"S-saya sedang k-kerja" ucap Chaeyoung terbata-bata.

"Saya juga sedang kerja" balas si perempuan membuat Chaeyoung meremas tas selempangnya.

"Shit!" Umpat Chaeyoung membuat Sana menaikan alisnya sebelah

"Anda di larang mengumpat di sini. Nanti saja mengumpatnya" ucap si perempuan dengan meremas tangan Chaeyoung

"10 menit!" Pekik Chaeyoung kepada si perempuan

"Selelahnya kita saja" balas si perempuan dengan mengedipkan matanya sebelah. Hal itu tentu membuat orang-orang menatap ke arah Chaeyoung.

Wajah Chaeyoung kini memerah, ia malu! Orang-orang pasti berpikir aneh tentang dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Chaeyoung kini memerah, ia malu! Orang-orang pasti berpikir aneh tentang dirinya.

Sana meninggalkan Chaeyoung terlebih dahulu

"Permisi saya tinggal dulu. Nanti rekan saya akan ganti kan saya sebentar" pamit Chaeyoung karena mendengar suara high heels Sana yang seolah menghipnotis Chaeyoung untuk mengikuti langkah perempuan itu.

=====

Sana mengedarkan pandangannya saat masuk ke dalam sebuah kamar kost berukuran kecil itu.

"Engga ada yang bisa di ambil" ucap Sana seraya berjalan mencari barang berharga yang mungkin saja di miliki Chaeyoung.

Tangan Sana kini menyentuh gagang pintu dan dengan segera Chaeyoung menahannya.

Sana menaikan alisnya sebelah dengan seringai terbentuk di wajahnya.

"Ruangan apa ini?" Tanya Sana yang juga salah satu dari istri rentenir terkenal di kota tersebut.

"Itu k-kamar mandi" Chaeyoung menjawab asal karena gugup.

Sana perlahan mengusap rahang Chaeyoung dengan telunjuknya. Mata Chaeyoung reflek menutup saat menerina sensasi yang membuatnya gila itu.

"Jangan bohong! Kamar kost ini kamar mandinya di luar kan?" Telunjuknya berakhir di bibir Chaeyoung.

"Saya baru punya 500ribu untuk bunga saja, sisanya nanti saya bayar" Chaeyoung memburu nafas setelah mengatakan itu.

Sana memang handal dalam menggoda pria.

"Jangan baku gitu kalo lagi berdua" bisik Sana dengan mendekatkan tubuhnya pada tubuh Chaeyoung

"Oh...." Lenguh Chaeyoung saat Sana mengakhiri bisikan itu dengan menggigit daun telinga Chaeyoung

"Buka ruangan ini" titah Sana.

"Aku pengen masuk...." Lanjut Sana kembali berbisik membuat tubuh Chaeyoung melemas dan menuruti perintah Sana.

Senyuman miring terbentuk di wajah Sana saat Chaeyoung menuruti perintahnya.

Sejenak mata Sana seolah terkunci, tubuhnya pun mematung saat pintu itu terbuka lebar sementara Chaeyoung hanya tertunduk lemas.

Sana bukan hanya salah satu istri seorang rentenir namun dia adalah gadis imajinasi Chaeyoung yang ternyata ada dalam bentuk asli. Itu lah alasan kenapa Chaeyoung selalu kalah oleh Sana.

"Saya bisa pidanakan kamu atas tuduhan pelecahan karena lukisan-lukisan yang memperlihatkan bentuk tubuh saya" ucap Sana namun tatapannya begitu tenang saat melihat beberapa gambar lukisan dengan mengeskpose bagian tubuh wanita.

"Demi tuhan itu hanya imajinasi saya. Lihat itu saya beri tanda kalo itu di buat tahun 2018 dan kita bertemu di tahun 2020. Saya tidak tahu kalo wanita imajinasi yang saya lukis ada secara nyata" sergah Chaeyoung karena panik mendengar akan di pidanakan.

"Gimana kalo objek kamu yang nyata itu minta di lukis lagi?" Mata Chaeyoung membulat sempurna saat Sana mulai melepaskan sabuk pinggang yang besar itu.

"Lukis aku Chaeng, gadis imajinasi itu ada sejak 2015 cuma kamu liatnya sekilas" lanjut Sana dan mulai mendekatkan tubuhnya kembali pada Chaeyoung

"Aku teman Momo, saudara Mina. Mantan tunangan kamu" Chaeyoung seolah bisu mendengar penuturan Sana.

Ia mencoba mencerna kalimat Sana yang terdengar membingungkan.

Tidak ada Sana perempuan anggun dan sexy di pikirannya, yang ia tahu hanya perempuan berkacamata dengan pakaian olahraga dan rambut di kepang dua, itupun hanya sekali bertemu, juga tidak memberikan kesan yang mendalam bagi Chaeyoung

Tidak ada Sana perempuan anggun dan sexy di pikirannya, yang ia tahu hanya perempuan berkacamata dengan pakaian olahraga dan rambut di kepang dua, itupun hanya sekali bertemu, juga tidak memberikan kesan yang mendalam bagi Chaeyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bawa aku pergi" manik Sana mulai berlinang dan menatap Chaeyoung lekat.

"A-aku ...."

"Aku bakalan lunasi semua hutang kamu ke suami aku oh bukan maniak perempuan itu tapi please bawa pergi aku" ucap Sana begitu memohon.

Pikirannya kini berkecambuk antara rasa iba dan sedih. Bahkan bayangan Mina pun sempat muncul di pikirannya. Gadis yang meninggalkannya demi pria lain. Gadis yang membatalkan pernikahan dan membuat Chaeyoung di kejar-kejar rentenir untuk melunasi beberapa hutang karena memutuskan hubungan kerja dengan keluarga Mina.

"Sana tapi..."

"Aku mohon Chaeng atau aku pidanakan kasus ini" ancam Sana membuat Chaeyoung tak punya pilihan.

Jika ia di penjara pasti orangtuanya akan semakin khawatir pada bocah laki-lakinya itu.

"Oke" jawab Chaeyoung singkat

"Terimakasih" Sana mengecup pipi Chaeyoung membuat rona merah tergambar di wajah Chaeyoung

"Kamu suka kan?" Chaeyoung membuang muka saat Sana menanyakan hal itu.














Terimakasih grup mulfan atas aspirasi nya wkwkk

Twice 'random' OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang