Murtad Ke Batman (Tzuyu's Toddler)

1.1K 97 17
                                    

❌❌❌❌Dark Jokes❌❌❌❌




Suasana kediaman Jihyo masih diselimuti awan gelap. Pasalnya saudara Jihyo, yaitu orangtua Tzuyu sudah hampir satu bulan berpulang ke sang khalik. Mereka meninggal karena kecelakaan pesawat.

Sebagai keponakan satu-satunya, Jihyo tentu mengurus Tzuyu dengan baik, hanya saja kedua teman Tzuyu yang sulit sekali diperingatkan.

Jihyo sudah berusaha untuk menutupi informasi tentang kedua orangtua Tzuyu tapi sejatinya anak kecil yang polos, mereka bicara sesuai apa yang mereka dengar. Sementara Jihyo berusaha mencari alasan setiap Tzuyu menanyakan keberadaan orangtuanya, Chaeyoung dan Dahyun dengan santainya mengatakan jika kedua orangtua Tzuyu meninggal.

"Kata mamah, kalo orangtua meninggal nanti mereka jadi malaikat yang melindungi kita" Chaeyoung bersuara, iapun kaget karena Tzuyu yang tidak pernah menangis saat ini sedang menangis histeris sembari digendong oleh Jihyo.

"Kalian jangan ngomong kayak gitu terus!!" Sergah Jihyo, hal tersebut malah membuat Dahyun kaget. Bentakan Jihyo adalah pancingan bagi dirinya untuk menangis. Alhasil Dahyun dan Tzuyu saat ini seperti sedang adu suara tangis siapa yang paling kencang.

Chaeyoung hanya diam tanpa merespon apapun, hingga pintu kediaman Jihyo terbuka barulah ia tersentak kaget. Nayeon dengan tatapan tidak menyenangkan sedang menghampiri dirinya, di ikuti Jeongyeon dibelakangnya.

Chaeyoung segera berdiri sembari menutup kedua telinganya. Ia takut jika Nayeon sudah seperti itu tandanya ia harus menutupi telinganya atau akan kena jeweran Nayeon.

Sementara Jeongyeon segera memburu Tzuyu karena Jihyo nampak kewalahan mengurus dua orang anak yang sedang menangis.

"Kamu kenapa?"

Mengesampingkan Nayeon dan Chaeyoung yang sedang kejar-kejaran, juga Jihyo yang mencoba menenangkan Dahyun. Jeongyeon mencoba berkomunikasi dengan anak tunggal bernama Tzuyu.

"Kata Chaeyoung, Tzuyu gapunya Mami Papi lag-- huaaaaa!! Tzuyu sendirian sekarang!!" Tangis Tzuyu semakin pecah mengingat kalimat Chaeyoung. Jeongyeon merasa miris namun Tzuyu masih terlihat mengemaskan ditengah isak tangisnya.

"Tzuyu tahu ga? Batman sebenernya engga punya mami papi juga loh" mendengar itu Tzuyu memelankan volume suara tangisnya dan memusatkan atensinya pada Jeongyeon.

"Super hero itu mereka engga selalu bisa jago karena mami papinya. Mereka belajar sendiri, melawan penajahat sendiri, kuat sendiri. Tzuyu juga harus bisa kayak Batman. Kan Tzuyu punya temen super hero juga. Ada Spiderman, ada hulk juga, ada Om Jeongyeon, Tante Nayeon, Tante Jihyo. Tzuyu engga sendirian ko" Mengusap air mata Tzuyu dengan telapak tangannya, Jeongyeon bisa mengerti ketakukan anak kecil jika ditinggalkan kedua orangtua.

Tzuyu mulai tenang mendengar penuturan Jeongyeon, terlepas ia akan sendirian kelak yang pasti saat ini ia sudah memantapkan hatinya. Ia kini akan berubah menjadi Batman.

Peperangan batin Tzuyu memang sudah terjadi sejak lama, sebelum memutuskan untuk menjadi Superman di geng tersebut, sempat terbersit dibenak Tzuyu untuk menjadi Batman, namun ia tahu jika Batman tidak sekuat Superman. Pokoknya Tzuyu harus lebih kuat dari Dahyun, itulah yang ada dipikiran Tzuyu.

"Om Jeongyeon, mau ga anter Tzuyu beli tas Batman?" Pertanyaan acak Tzuyu tentu membuat Jeongyeon menatapnya heran.

"Emang beda kalo sultan, minta anter beliin bukan minta di beliin" gumam Jeongyeon sembari melirik ke arah dua perempuan yang nampak sedang kesal. Entah Nayeon yang kesal pada Chaeyoung dengan ucapannya atau Jihyo yang sudah kesal karena Dahyun tak henti menangis.

"Om beliin tapi Tzuyu janji engga sedih lagi ya?" Jeongyeon mengacungkan jari kelingkingnya dan disambut baik oleh Tzuyu.

"Chaeng, Hyun!" Kedua anak tersebut mengalihkan atensinya pada Tzuyu yang menyerukan nama mereka.

"Mulai sekarang aku mau jadi Batman aja ya, engga jadi Superman lagi. Engga apa-apa deh aku kalah dari hulk. Dahyun kan masih punya orangtua, aku kan udah engga. Jadi aku batman aja. Engga punya orangtua tapi kaya raya" Nayeon dan Jihyo sangat terkejut mendengar penuturan Tzuyu, mereka lantas menatap ke arah Jeongyeon karena ia yang mengurus Tzuyu.

"Demi Tuhan, gue engga ngomong apa-apa" Sergah Jeongyeon.

Sementara itu ketiga anak kecil tersebut mulai bermain kembali dan berbaikan seperti sediakala. Kini giliran Jeongyeon yang disidang oleh Nayeon dan Jeongyeon.
















Gajelas ya? Tapi kayak greget aja

Twice 'random' OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang