Careless (Mitzu)

1.5K 134 33
                                    

Aroma manis menyeruak tat kala tiga orang remaja masuk kedalam sebuah kedai kopi.

"Caramel Macchiato sama smoked beef quiche ya" seorang pria langsung mencari kursi kosong setelah menyebutkan pesanannya.

"Lu apa Min?" Tanya seorang perempuan kepada gadis bernama Sharon Mina

"Apa aja deh" balas Mina cepat dengan mata masih memandang menu.

"Yaudah, gih temenin Tzuyu" ucap Sana melirik ke arah Tzuyu yang nampak sedang mencari sesuatu di tas, bahkan ia merogoh saku celananya, seperti sedang mencari sesuatu namun wajahnya tetap sama 'Datar!'

Ponsel Mina berdering menandakan ada panggilan masuk dan itu dari ayahnya.

"San, lu sendiri engga apa-apa? Gue ada telepon juga ini"

"Hmmm" balas Sana malas dengan dehaman.

Mina mengangkat panggilan telpon tersebut sembari melangkahkan kakinya. Senyumannya mengembang di wajahnya, terlebih saat ini ia bisa dengan jelas melihat wajah Tzuyu yang mulai resah.

"Iya, Mina lagi ke Starbucks dulu, nanti kesana lagi" ujar Mina lalu menutup panggilan teleponnya.

"Nyari apaan?" Tanya Mina dengan senyum jahil namun Tzuyu tidak menyadari itu sebab sibuk mencari ponselnya yang hilang

"Hp gue yang buat main game ilang" tutur Tzuyu, kini air mukanya berubah lebih panik.

Mina memang suka sekali menggoda Tzuyu. Ponsel Tzuyu tertinggal di rumahnya sebelum mereka berangkat tadi. Mina sengaja membiarkan Tzuyu mencari barangnya, ia bosan dengan sifat teledor Tzuyu.

Setelah merasa lelah, akhirnya Tzuyu menghentikan aktivitas pencariannya dan duduk di kursi dengan tangan terkulai dan punggung yang bersandar.

"Yaudah engga apa-apa. Bukan rejeki, sekalian nanti anter gue beli hp lagi" ucap Tzuyu begitu santainya.

Mina memutar bola matanya. Financial keluarga Tzuyu memang bagus, begitupun Mina. Namun sifat mereka berdua sangat berbeda. Dimana Mina sangat baik dalam management uangnya, sedangkan Tzuyu sangat boros dan cenderung suka befoya-foya.

"Hp lu baru, gausah beli. Ada di rumah gue" ucap Mina dengan berdecak kesal.

Senyuman mengembang di wajah Tzuyu dan rasanya Mina ingin mengutuk jantungnya karena lancang berdetak begitu hebat saat melihat senyuman itu. Bukan hanya itu, jantungnya lancang berdetak tak karuan karena ulah kekasih sahabatnya.

Di tengah jantung Mina yang berdebar secara abnormal, datang seorang perempuan dengan mulut komat kamit, mendistraksi pikirannya.

"Gila ganjen banget!" Dengus Sana dengan menyimpan nampan di meja.

Mina bergantian memandang Tzuyu dan Sana karena ia terkejut. Mungkinkah Tzuyu 'curi pandang' kepada perempuan lain, tapi dari tadi Tzuyu terus berbincang dengannya.

"Gatau aja kalo pacar gue galak!" Pekik Sana seraya mendudukan tubuhnya di kursi.

Mina mengernyitkan keningnya.

'Galak?'

Setahu Mina, Tzuyu bahkan membiarkan orang pergi begitu saja setelah menabrak mobil Range Rovernya.

"Kamu nya aja yang caper kali" Tzuyu meraih pesanannya dan berbicara begitu santai.

Kini mereka mulai menyantap makanan dan minuman yang mereka pesan, sesekali diselingi obrolan ringan. Orang-orang bahkan melirik ke arah meja mereka saat mendengar Sana tertawa dengan suaranya yang khas.

Di tengah perbincangan ringan itu terlihat panggilan telepon masuk ke ponsel Sana yang disimpan di atas meja.

'Jeongyeon' Nama pemanggil itu.

Bukan Sana yang panik, namun Mina. Perempuan itu kini mulai melihat ke arah Tzuyu dengan tatapan resah. Sementara pria itu seperti biasa, acuh!

"Bentar ya" Sana mejauh dari meja mereka, sementara Mina sangat kebingungan.

"Kok elu...."

"Diem..." Tukas Tzuyu cepat karena ia tahu apa yang akan Mina tanyakan.

"Balik duluan ya?" Sana mencium pipi Mina lalu melambaikan tangannya ke arah Tzuyu yang di balas anggukan kecil.

Setelah di rasa Sana hilang dari pandangan mereka, akhirnya Mina kembali membuka mulutnya.

"Jelasin..." Suara Mina mulai menegas, mencoba mengintimidasi pria dingin tersebut.

"Engga tau, bukan ruang guru. Gabisa jelasin apa-apa" balas Tzuyu asal.

"Serius ih!" Mina yang kesal, memukul lengan Tzuyu membuat pria itu meringis kesakitan.

Tzuyu tersenyum kecil, melihat eskpresi Mina yang nampak terkejut atau lebih tepatnya khawatir.

"Gue sama Sana udah putus, ada 2 bulan ke belakang lah" Mina menganga mendengar penuturan Tzuyu. Ia tidak percaya jika hubungan kedua sahabatnya itu berakhir, sebab Sana dan Tzuyu masih jalan bersama.

"Ko dia engga cerita ke gue?" Tanya Mina masih tidak percaya.

"Ya engga mungkin lah" Mina menautkan alisnya. Gesture jika ia sedang bingung.

"Gue engga ngerti Tzu..."

"Lu tau kan gue ceroboh?" Mina mengangguk pasti karena benar pria yang berada di hadapannya itu sangat ceroboh.

"Banget Tzuyu! The Most Careless Human! Terus?" Tutur Mina begitu jelas dan tegas.

"Lu tau kan gue jujur banget kalo ngomong?" Mina mengangguk kecil, setahu ia walaupun Tzuyu jarang berbicara namun pria itu sangat jujur dengan kalimatnya.

"Gue ceroboh, gue ketahuan koleksi foto lu" Mina mematung mendengar itu

"Sana nanya alesannya kenapa banyak foto elu daripada foto dia. Gue jawab karena gue lebih suka elu daripada dia" tubuh Mina membeku seperti es. Ia benar-benar terkejut dengan apa yang ia dengar.

"Tzu, lu bego nanti Sana...."

"Engga ada apa-apa kan selama 2 bulan? Apa Sana pernah labrak lu? Atau apa kek minimal dia benci lu, engga kan?" Mina beberapa kali mengerjabkan matanya.

Benar juga, tidak ada yang berubah dari pertemanan mereka.

"Karena dia yang duluan ketahuan selingkuh sama Jeongyeon. Segimana gue ceroboh, tetep Sana juara dalam kecerobohan. Laptop dia ketinggalan di rumah gue dan gue tau password nya. Dan ternyata dia kolektor foto Jeongyeon, plus selca mereka juga haha" ujar Tzuyu dengan kekehan kecil keluar dari mulutnya.

Namun Mina masih tak bergeming, kalimat Tzuyu seolah berputar dikepalanya.

"Udah makan nya?" Tanya Tzuyu membuyarkan lamunan Mina.

"Gue mau ambil hp, sekalian mau ketemu papah mertua" ujar Tzuyu dan mulai berdiri dari kursi.

"Hah?"

"Itu gue nembak lu" jelas Tzuyu

"Hah?"

"Hah heh hoh mulu! Ayok!" Tzuyu menjulurkan tangannya pada Mina. Seolah terhipnotis tangan Mina reflek menyambut tangan Tzuyu dan mulai bangkit dari kursi.

Sepanjang perjalanan Mina masih terdiam memikirkan situasi apa yang terjadi padanya saat ini, namun senyuman terus merekah di wajahnya.

Bagaiamanpun, pernyataan cinta dari Tzuyu hanya menjadi angan-angan baginya tapi hal itu kini menjadi kenyataan.


















Aku tuh bikin OS ini biar dapet Hoodie ICSM dari kakak Sky HAHAH DASAR GUE GILA

Gue baru sadar kalo gue belum pernah bikin Mitzu.

Kapal siapa lagi ya yang enak?

Twice 'random' OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang