Alter Ego (Satzu)

420 36 2
                                    

Dalam keheningan Sana menjadi salah tingkah karena kekasihnya enggan untuk berbicara. Sepulang menyelesaikan kegiatnnya perempuan itu lantas langsung mengunjungi Tzuyu guna menghilangkan kekhawatiran sang pacar yang sedari tadi meneleponnya dan itu cukup mengganggu kegiatannya. Sana tak ingin membuat Tzuyu merasa diabaikan atau tidak diutamakan. Dia ingin memastikan bahwa hubungan mereka tetap berjalan baik meskipun terkendala dengan kesibukan. Sana duduk di samping Tzuyu, memegang tangannya dengan lembut, dan berkata, 

"Kenapa sayang? Ini aku sekarang udah disini nih" Sejujurnya Sana memahami alasan Tzuyu seperti ini, dan ia mengerti akan konsekuensi pekerjaannya ini. Sana paham jika Tzuyu pasti kesulitan memiliki pacar seperti Sana yang sekarang ini cukup populer. 

"Aku sebenernya seneng bisnis kamu lancar tapi aku kaget kenapa kamu tiba-tiba jadi terkenal gini,  aku masih belum terbiasa. Terus kan kamu bisa pake persona lain buat branding di depan orang lain? Misalnya kayak temen kamu tuh yang suka ngomong kasar atau jadi orang aneh atau apa aja lah terserah" Dan sang kekasih mulai menguraikan kekhawatirannya, "Iya mungkin kamu bakalan cape karena bukan jadi diri kamu sendiri tapi itu kan ke-profesionalan kerja juga, iya kan?" mata Tzuyu menunjukan keputusasaan saat mengatakan kalimat itu, selain itu nada suara Tzuyu membuat Sana gemas pada pacarnya tersebut.

"Kamu tuh baik, cantik, pinter, ramah. Nanti orang suka kamu---" Sana merenggangkan jarak antara tubuhnya dengan Tzuyu demi melihat wajah Tzuyu saat mengatakan itu.

"Ya emang itu kan tujuannya?" Tzuyu nampak tidak senang mendengar jawaban Sana, namun di balik keheningan Tzuyu justru segurat senyuman nampak di wajah sang kekasih

"Ini bener Tzuyu yang aku kenal kan? Gemes banget, aku makin sayang" Namun bukannya menjawab, Tzuyu malah memeluk tubuh Sana begitu erat.

Tidak perlu banyak kata-kata indah atau pujian untuk membuat Tzuyu merasa spesial. Cukup dengan kehadiran Sana saja, sudah cukup membuat hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan.

Mereka saling berpelukan dalam diam, namun kehangatan yang terasa di antara keduanya cukup untuk mengungkapkan perasaan yang tak terucapkan. Keheningan yang mereka bagi, lebih berbicara daripada ribuan kata.

"Kalo aku ngomong tuh didengerin jangan main dipotong aja," Sana tersenyum simpul mendengar kata-kata Tzuyu, merasa senang bahwa Tzuyu bisa menunjukkan sisi lain yang begitu berbeda daripada image dinginnya sehari-hari. 

Meskipun terkadang Tzuyu terlihat tenang dan apatis, ternyata ada sisi kekanak-kanakan yang mungkin hanya bisa dilihat oleh orang-orang terdekatnya. Sana merasa terharu bahwa Tzuyu bisa begitu terbuka padanya, membuatnya semakin yakin bahwa hubungan mereka semakin dekat. Sana bahkan baru tahu jika Tzuyu ternyata sosok yang cukup obsesif dan posesif walaupun tidak ekstrim, namun jika orang lain mengetahui ini maka pasti akan menciptakan kejutan.

"Kalo kamu ngerasa bahwa orang lain mungkin suka aku, itu hak mereka dan aku engga bisa kendaliin itu. Tapi gini sayang, yang paling ngerti dan kenal aku itu kan kamu, bukan mereka. Jadi, apa yang mereka lakuin atau ke kaguman mereka ke aku engga menjamin kalo aku bakalan sampe lupa ke kamu, karena yang aku pengen cuma kamu." kalimat lembut Sana membuat Tzuyu merenung

Sana mengerti ke khawatiran Tzuyu dan jujur saja ia baru mengetahui sifat kekanakan, obsesif dan posesif Tzuyu kala Sana bisnis makanannya melejit dalam sebuah platform penjualan online.

Untuk pasangan yang baru menjalin hubungan seumur jagung, Tzuyu enggan jauh-jauh dari Sana. Kesibukan Sana membuat Tzuyu tersiska, dan yang paling utama adalah Tzuyu takut jika orang lain juga terpesona akan kecantikan juga sifat baik Sana. Tzuyu tidak suka akan hal itu karena yang boleh merasakan hal itu cuma dirinya, seperti itulah pikiran obsesifnya pada Sana saat ini. 

"Kamu kalo live boleh engga pake topeng aja? Terus tiap jum'at kalo boleh jangan kamu yang bagi-bagi makanannya. Aku aja sama Chaeyoung" Sana tersenyum melihat Tzuyu dalam momen intim ini, seakan menemukan permata langka saat menyingkap sisi lain dari kekasihnya.

"Kamu masih inget engga, kalo misalkan kamu sering ngajak aku makan di luar. Nyobain resto baru, biar aku nyobain menu lain tiap hari, biar aku recharge dengan ketemu banyak orang karena aku extrovert. Sampe kamu hampir pingsan karena energi kamu kekuras abis. Perjuangan kita udah sampe sejauh itu loh," bisik Sana sambil menikmati kehangatan tubuh Tzuyu.

Tzuyu tersenyum lembut mendengar cerita itu, mengenang kembali momen lucu di masa lalu. "Iya tapi aku pikir kamu engga akan sesibuk ini," balas Tzuyu sambil memeluk erat Sana. Mereka berdua saling tersenyum, menikmati kebersamaan yang penuh kehangatan di saat itu. Setiap momen bersama menjadi kenangan berharga yang semakin menguatkan ikatan cinta di antara mereka.

"Coba kalo tahu kamu bakalan sibuk kayak gini, engga akan deh aku izinin kamu jualan. Mending aku langsung nikahin aja biar kamu tinggal aku nafkahin." Sana semakin mengeratkan pelukannya kala mendengar suara menggemaskan dari Tzuyu. Ia mendongak melihat wajah kekasih yang lebih tinggi dari dirinya itu,

"Nunduk dikit" titah Sana dan Tzuyu hanya menuruti permintaan pacarnya itu. Lalu kecupan lembut terasa di bibirnya membuat wajah Tzuyu merona, senyumam di wajahnya tidak bisa ia sembunyikan

Sana melirik Tzuyu dengan penuh cinta, "Bisa kok-bisa. Malah ada kok orang yang LDR beda waktu, berjarak benua tapi mereka sukses kok. Aku pasti luangin waktu buat kita ketemu. Kamu prioritas aku" Tzuyu tersenyum hangat, merasa begitu beruntung memiliki seseorang seperti Sana di sisinya. 

Mereka saling bertatapan dengan penuh keyakinan, hingga Tzuyu mendekatkan wajahnya pada Sana kini wajah mereka hanya berjarak beberapa inci. Mata Sana memejam, ia pun ingin merasakan kerinduan yang Tzuyu coba untuk ungkapkan.

Dengan lembut, Tzuyu menautkan bibirnya pada bibir Sana, memberikan ciuman yang penuh kasih sayang. Sana tersenyum bahagia, merasakan hangatnya kelembutan dari sentuhan tangan Tzuyu dengan ibu jari mengusap lembut pipinya.

Manis dan tentu membahagiakan. Momen itu terasa begitu sempurna, di tengah gemerlap cahaya senja yang memercik di balik jendela. Mereka mengerti, tidak perlu kata-kata untuk menyampaikan perasaan yang begitu dalam. Cinta mereka tumbuh dewasa, mengikat hati mereka dalam ikatan yang tak tergoyahkan.

Dan bagaimanapun Tzuyu memberikan semangat dan kehangatan yang membuat Sana merasa didukung dan diperhatikan. Dengan kehadiran Tzuyu dan persona lainnya yang menurut Sana unik, ia merasa terhibur. Setiap senyuman Tzuyu, setiap tingkah aneh Tzuyu, dan setiap momen berharga yang mereka lewati bersama adalah penguat bagi kekuatannya dalam menghadapi segala tantangan hidup. Ia bersyukur memiliki sosok seperti Tzuyu dalam hidupnya, yang selalu ada di sampingnya dalam suka dan duka.













********************** 

Maaf ya kalo engga jelas. Bagus sih ini kalo dijadiin satu cerita tapi mesti mikir dulu panjang 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twice 'random' OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang