Part 1 | meet

99 17 12
                                    

Flashback On

Valencia pov

07.30

"Aish, kenapa segala nyasar sih, jadi telat kan".
Gerutu ku pelan.

Aku berjalan lesu menghampiri pos satpam di sebelah kanan gerbang yang tinggi menjulang , Meninggalkan motor matic coklatku di belakang sana.

"Permisi pak".
"Ada yang bisa saya bantu neng?". Mimik muka satpam itu nampak kebingungan saat melihatku.
"Eh, saya baru pertama kali liat eneng. Murid baru?". Tanyanya melanjutkan.
Aku tersenyum,menganggukkan kepala membenarkan.
"Iya pak, saya Valencia, bapak..eumm".
"Pak Tono neng".
"Ah, Pak Tono bisa panggil saya Alen".
"Tapi neng geulis, bel sudah bunyi 10 menit yang lalu atuh".

Alen menghela nafas pasrah. Lalu tersenyum kembali.
"Alen tadi nyasar pak, google maps nya ngajak Alen muter-muter". Curhatku sedikit.

Pak Tono tertawa.
"Neng bisa masuk, langsung ke ruang BK saja, setelah itu biar guru piket yang menentukan. Perlu bapak antar neng?".
"Bapak kasih tau aja, dimana letak ruang BK".

"Neng Alen jalan lurus di koridor utama, nanti disana ada papan penanda jalan, neng tinggal ikuti saja".

"Terima kasih Pak Tono".
"Iya sama-sama neng geulis". Jawab Pak Tono sembari mendorong gerbang tinggi itu sedikit
Cukup untuk motor matic milik Alen.

Alen pov end.

Alen kembali pada motornya
Tinn ! "Mari pak". Pak Tono menganggukan kepalanya.

Dilajukan motornya itu perlahan. Matanya sibuk mencari tempat parkiran untuk siswa berada.

Tak lama netra coklat itu menangkap tulisan di papan besi yang menempel di tembok.

"Parkir Siswa"

Setelah menemukan tempat yang kosong, Alen melepas helm yang ia pakai, menyimpannya di bagasi motor, lalu beranjak.
Alen melangkah menyusuri koridor utama. sebagian siswa yang berlalu lalang menatapnya bingung.
Sebenarnya ia risih, tapi tidak seberapa menghiraukan, tujuan Alen saat ini hanya Ruang BK.
Setelah belok ke arah kiri, sesuai papan penanda jalan yang ada. Alen kembali menyusuri koridor kelas 10. Matanya menjelajahi apa saja yang menarik perhatiannya. Seperti ruangan di seberang sana. Dengan plang besar bertuliskan "Ruang Musik". Alen bersorak dalam hati.
Astaga! Ingatkan ia untuk mendaftar nanti.

Setelah menemui guru piket di ruang BK tadi, Alen memberikan alasan kenapa ia terlambat. Untungnya respon guru konseling itu tidak sama seperti apa yang dikatakan buna nya tadi pagi.
Selain itu ia juga diberikan pengarahan tentang sekolah barunya.
Aturan, tata tertib dan banyak hal yang lain.
Ternyata sekolah baru Alen ini tidak mentolerir siswa yang datang terlambat, apapun alasannya. Jadi ia tidak berniat sekalipun untuk datang terlambat lagi. Lagipula Alen sudah sedikit ingat jalan menuju ke sekolahnya ini.

Karena keterlambatannya, Alen harus tetap menjalani hukuman.

Bunaaaa tolong Alen! Masa baru hari pertama udah dihukum ajaaaa. Batinnya berteriak kesal

Devalencia (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang