S E W E L A S

634 119 187
                                    

Selamat Membaca...
.
.
.

Gadis bersurai kelam ini baru keluar dari toilet. Menengok ke kanan dan kiri mencari keberadaan bosnya.

Masalahnya dirinya dan bosnya ini tidak sedang berada di kantor mereka. Tapi berada di Sabaku corp.

"Hinata." Panggil Naruto. Hinata menghela nafas lega, bosnya tidak meninggalkannya.

"Bos, rapatnya sudah selesai kan?"

"Ya. Memang kenapa Hinata?"

"Lapar." Hinata memberikan cengirannya pada Naruto membuat terkekeh geli.

"Perutmu tidak tau sikon Hinata." Gadis bermata bulan ini mengerucutkan bibirnya.

"Tapi bener bos, aku lapar." Puppy eyes adalah senjata andalan Hinata. Dan benar saja Naruto luluh. Menarik tangan sekertaris tersayangnya itu menuju kantin di Saabaku Corp.

"Mau makan apa?" Tanya Naruto pelan.

"Biar aku pesan sendiri saja Bos."

"Lalu membiarkanmu berdesakan dengan para lelaki itu?" Mata Naruto memincing tajam. Hinata hanya tertawa canggung sebagai tanggapan.

"Bos, aku kan hanya sekertaris." Ujar Hinata.

"Oh ya? Kalau begitu mulai sekarang jadi kekasihku saja. Sudah, diam disitu." Ujar Naruto dingin dan datar.

Mata Hinata mengerjab pelan. Mengambil nafas layaknya ikan yang diangkat dari air.

"Bos, kae nduwe bakat gawe aku sekarat. Buk, anakmu sesek nafas." Gerutu Hinata yang memegangi dadanya.
(Bos, itu punya bakat bikin aku sekarat. Buk, anakmu ini sesak nafas.)

"Tapi aku seneng." Senyum gak jelas Hinata tunjukkan sampai-sampai beberapa karyawan Saabaku corp menilai dirinya aneh.

"Hilih, pli plak pli plik paling dilut engkas yo podo Ghibah. Ora popo penting sakiki aku munggah pangkat wkwkwk, dadi pacare Bos." Gumam Hinata saat sadar banyak orang yang memperhatikannya.

(Hilih, liat liat paling sebentar lagi ya pada Ghibah. Gak papa penting sekarang aku naik pangkat wkwkwk, jadi pacarnya bos.)

Naruto meletakkan makanan yang dia bawa dihadapan Hinata. Burger dan kentang goreng? Tak buruk juga.

Melihat Hinata yang tampak tak keberatan dengan makanan pilihannya, Naruto pun ikut duduk didepan Hinata.

Saat sedang asik memakan makanan mereka sambil sesekali saling menyuapi, Garaa datang menghampiri Naruto.

"Naruto." Sapa Garaa. Hinata melirik sekilas pada Garaa lalu kembali makan dengan santai.

"Kau belum pulang? Kukira sudah pulang."

"Kau mengusirku?" Garaa menatap wajah Naruto datar.

"Ya."

"Baiklah, setelah kekasihku selesai makan."

Hinata tersedak ketika Naruto mengatakan blak-blakan hubungan mereka yang resmi beberapa menit yg lalu.

"Kekasihmu? Dia?" Tunjuk Garaa pada Hinata.

"Memang kenapa?" Tanya Hinata cepat dengan nada kesal. Bodo amat dengan status Garaa yang merupakan CEO Sabaaku corp.

Tak lama Sasuke datang menghampiri mereka dengan sekertarisnya.

"Kau disini Dobe?" Tanya Sasuke.

"Kau belum pulang Teme?" Bukan menjawab, Naruto malah bertanya balik pada Sasuke.

Jawa JepangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang