08

1K 117 2
                                    

Canada~

Sudah dua hari Renjun berada di Canada, kanker Renjun juga perlahan-lahan berhenti menyebar.

Hari ini Renjun baru saja selesai melakukan Radioterapi Eksternal yaitu, radiasi dari mesin berada di luar tubuh.

Dan Renjun sedang terbaring di ruangan barunya yang berada di Canada.

Tak lama ada Dokter Kim datang sambil tersenyum untuk memeriksa keadaan Renjun.

(Aku mutusin buat manggil 'Dokter Kim' kalau lagi di pov nya Renjun, dan 'Della' kalau lagi di pov nya Della. Faham ga? Faham lah ya..)

"Dok" panggil Renjun

"Ya?"

"Emang iya ya kalau Renjun suka sama Dokter Kim?"

Dokter Kim mematung untuk beberapa saat hingga..

"Ah! Bagaimana keadaan tubuhmu? Apakah lebih baik dari sebelumnya?" tanya Dokter Kim mengalihkan pembicaraan.

"Hm.. Hanya saja sekarang tubuhku lemas dan tak nafsu makan" jawab Renjun lemas, sebenarnya Renjun tau kalau Dokter Kim mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Jadi bener ya kalau Renjun suka sama Dokter?" lanjut Renjun.

Renjun sudah bicara kepada Dokter Kim tentang apa yang dia rasakan ketika berada dekat dengan Dokter Kim.

"Kalau gitu aku permisi dulu, akan aku lihat hasil dari Radioterapi nya" jawab Dokter Kim tetap mencoba mengalihkan Pembicaraan.

"Baiklah.." jawab Renjun lemas.

Tak lama ada Wendy yang masuk sambil membawa mangkuk bubur di tangannya.

'Ahh.. Kumohon jangan lagi..' batin Renjun.

Renjun sudah lelah jika harus memakan sayur, buah, dan bubur..

Jika dia meminta makanan yang mengandung daging atau pedas, pasti tidak diperbolehkan.

Contohnya jika Renjun meminta bulgogi atau tteokboki, pasti Wendy akan menolak mentah mentah permintaan Renjun itu.

"Ma.. Plis Renjun udah bosen makan itu itu aja.." ucap Renjun memelas.

"Daripada gak makan.." jawab Wendy sembari duduk di sebelah Renjun.

"Ma.. Renjun bosen, gak ada temen juga.." ucap Renjun.

"Ya terus Renjun maunya apa?" tanya Wendy

"Anter Renjun ke balkon boleh?" tanya Renjun balik.

"Yaudah.." jawab Wendy berjalan ke arah kursi roda.

Setelah membantu Renjun untuk duduk pada kursi roda, kemudian Wendy mendorongnya sampai di balkon.

Renjun langsung menutup mata menikmati angin yang berlewatan.

"Jangan lama lama ya, anginnya kenceng banget" suruh Wendy sembari menyelimuti Renjun dengan Selimut kecil.

Kemudian Renjun mengangguk, tetap dengan mata yang tertutup Renjun mulai teringat dengan teman tersayangnya, yang selalu menyemangatinya ketika sedang down, yang selalu menemaninya saat sedang susah, yang selalu mengajaknya bercanda, yang selalu membuat Renjun tertawa karena ulahnya

Mark

Dia lah yang dimaksud, Mark sudah meninggal karena saat itu Mark adalah korban tabrak lari, dan kejadian itu pun di Canada.

Renjun mulai meneteskan air mata dengan mata tertutup ketika mengingat kejadian itu.

Flashback~

Disinilah Renjun bersama teman temannya, taman Canada. Mereka sedang berlibur karena saat itu mereka akan masuk masa SMA.

"Guys gue mau beli selai roti dulu ya, gak kebawa" izin Mark.

"Gue ikut!" ujar Renjun sambil berdiri.

"Yaudah ayok!"

Sesampai di supermarket, sesuai dengan tujuannya yaitu membeli selai roti, selesai membeli roti mereka langsung bergegas untuk pulang.

Karena jalan yang lumayan jauh, mereka beristirahat sebentar sembari meminum minuman yang mereka beli di supermarket tadi.

"Eh bentar ya gue mau ke toilet dulu" izin Mark kepada Renjun.

Renjun mengangguk sembari meneguk minumannya.

Karena jalanan yang sepi itu Mark langsung menyebrang tanpa melihat kanan atau kiri.

Kemudian Renjun melihat motor yang melaju dengan kecepatan yang sangat cepat, sangat cepat.

Sampai akhirnya..

"MARK AWAAASS!!!!"

BRAK!

Flashback off~

Renjun membuka matanya yang sudah mengeluarkan cairan bening itu.

"Gue kangen lo Mark"

Cancer [Huang Renjun]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang