09

975 138 9
                                    

Voment dong.. Sepi banget ceritaku hikd :")

Vote boleh ya..

Plis :")

(Kalau kalian baca ada 'Della' itu berarti lagi di pov nya Dokter Kim ya..)









"Gue kangen lo Mark.."

"Loh?! Renjun kok nangis?!" panik Wendy.

"Gak papa kok ma.." jawab Renjun.

"Kok nangis?!"

"Ga papa.. Renjun cuma keinget Mark aja.." jawab Renjun lemas.

Wendy menghela nafas.

"Kamu harus ikhlas dong.. Nanti Mark juga bakal sedih kalo liat Renjun kaya gini.." ucap Wendy memberi semangat kepada Renjun, tetapi Renjun tetap menangis, bahkan air matanya semakin banyak yang keluar.

"Yaudah makan yuk.." ajak Wendy, kemudian Renjun mengangguk.

~~~

Sudah 3 minggu Renjun berobat di Canada, dan kini kanker Renjun sudah menuju sembuh, itupun sebab dia dibantu beberapa dokter ahli, itu teman Dokter Kim.

Moon Taeil, Kim Jungwoo.

Mereka adalah teman Dokter Kim yang menolong Renjun menuju sembuh.

Ayo kita beralih kepada Wendy.

Selama di Canada dia bekerja di sebuah Cafe, baru 2 minggu yang lalu.

Wendy menghela nafas saat melihat gaji yang diberi itu masih kurang untuk biaya pengobatan Renjun, sangat kurang.

"Aku harus bekerja dimana lagi?" gumam Wendy frustasi.

Saat ini Wendy berada di luar ruangan Renjun, di rumah sakit lebih tepatnya.

"Loh tante kok disini? Gak masuk?" tanya Dokter Kim saat lewat di depan ruangan Renjun.

Dokter Kim memang memanggil Wendy dengan embel embel 'tante'.

"Ahh.. Gak papa kok, cuma capek aja.." jawab Wendy.

Dokter Kim sebenarnya tau kalau Wendy ini bekerja keras untuk membayar pengobatan Renjun, bahkan Dokter Kim pernah melihat Wendy bekerja di sebuah Cafe.

"Yaudah.. Kalau gitu aku permisi ya.." Dokter Kim segera berjalan ke arah ruangannya.

~~~

Sesampainya di ruangan miliknya itu, Della mengambil handphone nya dan menelfon seseorang.

"Ya kenapa nak?"

"Pah Della boleh minta sesuatu gak?"

Ya benar, Della menelefon ayahnya. Suho.

"Kenapa?"

"kalau boleh.. Pengobatan Renjun gak usah dibayar ya? Kalau papa gak ngizinin biar Della aja yang lunasin biaya pengobatan Renjun.." tanya Della yang merasa kasihan dengan Renjun.

"Kok gitu?"

"Kasihan pah.. Lagian Della juga udah anggap tante Wendy layaknya mama sendiri."

Jujur saja, ini adalah keberapa kalinya Della mengobati orang yang terkena penyakit kanker, tapi kali ini dia merasa sungguh kasihan kepada Wendy.

Orang di sebrang sana menghela nafas.

"Tapi kalau nanti ngerugiin kita gimana?"

"Kalau papa gak mau, biar Della yang lunasin biayanya, lagipula uang Della masih banyak kan?" tanya Della sombong.

"Ya sudah lah terserah kamu aja"

"Jadi?"

"Apanya?"

"Boleh nih di gratisin?"

"Yaudah lah terserah aja.."

"Hehe.. Oke pa love you, see you next time.."

Tut..

Della tersenyum setelah dapat izin dari sang ayah, tentu saja Suho menurutinya karena Della adalah anak gadis satu satunya.

•••

Kalian boleh loh komen, walaupun cuma 'next' setidaknya aku seneng karena dapet semangat dari kalian.

Apalagi kalau kalian vote.

Aku jadi males publish gara² gak ada yang komen atau vote.

Kayak aku tuh ngerasa gak ada yang notice cerita ini :(

Jadi.. Boleh di vote ya..
Komen next juga gak papa kok..

Cancer [Huang Renjun]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang