03

2K 200 10
                                    

~hospital park~

Disinilah Renjun ——ditaman Rumah sakit—— bersama dokter Kim.

Renjun suka bermain dengan pasien pengidap kanker lainnya, Renjun suka mengajari mereka menggambar, dokter Kim pun tidak keberatan untuk menemani Renjun bermain, karena itu dibutuhkan agar pasien tidak merasa bosan.

Hari ini Renjun menjalani kemoterapi ke 4 nya, setelah pulang dari taman Renjun langsung kemoterapi melalui selang infus. Seperti biasa Renjun akan merasa mual dan sesekali muntah setelah kemoterapi.

Renjun juga kehilangan nafsu makannya semenjak mengidap kanker, yang membuat Renjun terlihat menjadi lebih kurus.

Hari ini Renjun ditemani oleh Wendy, karena hari ini Wendy pun libur kerja, sesekali Wendy membujuk Renjun untuk makan tetapi ditolak oleh Renjun, karena efek kemoterapi nafsu makannya jadi hilang.

"Ayo dong, Renjun harus makan biar cepet sembuh" Wendy tak menyerah membujuk sang anak untuk makan.

"Gak mau ma.. Lagian buburnya gak ada rasa" ucap Renjun lemas

"Mama janji deh, kalo Renjun sembuh mama beliin boneka moomin" ucap Wendy tak menyerah, dan dibalas gelengan oleh Renjun.

Wendy menghela nafas dan kemudian menyimpan mangkuk bubur itu dinakas.

"Kenapa gak mau makan?" tanya Wendy

"Gak nafsu dan hambar" jawab Renjun lesu

"Iya mama tau.. Tapi nanti kalo Renjun gak sembuh gimana?" tanya Wendy lagi

"Biarin, Renjun bisa ketemu sama papa, terus Renjun gak bakal ngerasain sakitnya kemoterapi lagi" jawab Renjun miris.

"ngomongnya jelek ih!" ucap Wendy sambil mengambil kembali mangkuk yang berada di nakas.

"Makan ya? Biar sembuh, mama pengen liat Renjun sembuh, nanti kalo Renjun pergi, mama disini sama siapa?" tanya Wendy yang secara tak sengaja membuat Renjun berkaca-kaca.

"Mama jangan ngomong gitu, nanti kalau Renjun pergi jadi gak tega lihat mama nangis" ujar Renjun menatap manik sang mama.

"Ya makannya Renjun juga gak boleh ngomong gitu, mama juga sedih dengernya.." ucap Wendy mengelus punggung tangan Renjun.

"Makan ya?" tanya Wendy, dan akhirnya Renjun mengangguk pasrah.

"Nah gitu dong" ujar Wendy sembari menyodorkan sesendok bubur ke arah mulut Renjun, dan Renjun melahapnya dengan mau tak mau.
.
.
.
.
"Udah ah ma"

"Oh yaudah, yang penting perut kamu udah keisi" jawab Wendy

"Nih minum dulu" Wendy mengarahkan gelas berisi air putih ke mulut Renjun, dan Renjun meminumnya.

"Ma boleh nanya?"

"Ya?"

"Kenapa ya? Kalo Renjun deket sama Dokter Kim itu suka deg-degan?"

Cancer [Huang Renjun]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang