Episode 2

61 18 2
                                    


Aku menguap dan melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Mungkin karena musim dingin, malam jadi cepat sekali datang" gumam ku sambil membuka jendela kamar.

Badanku sudah tidak lemas lagi, bahkan sudah lebih segar setelah tidur 2 jam. Aku menatap lamat-lamat seluruh isi ruangan kamar ku yang polos. Hanya ada lemari, meja belajar dan rak buku. Meja belajar ku dekat dengan jendela, sementara lemari ku di pojok tembok. Lalu rak bukuku di dekat meja belajar.

"bosan sekali, tak ada yang seru untuk ku lakukan sekarang ini. Hmm ... mungkin lebih baik mandi saja" Aku mendengus pelan sambil meregangkan tubuh ku yang pegal dan menuju ke kamar mandi.

                                ***

"Sebaik nya kita pindah Rumah saja"   Langkah ku terhenti ketika mendengar kalimat tersebut.

Aku mengintip dari balik shoji ( pintu geser khas jepang) yang terbuka setengah. Terdapat ayah dan ibu sedang mengobrol di ruang tamu. Aku memutuskan untuk menguping pembicaraan ayah dan ibu.

"Baiklah ini demi nama baik klan kita. Jangan sampai ada yang mengetahui rahasia klan Ketsueki ini" ucap ibu

"Yah.. kalaupun  mereka mengetahui nya, mungkin tetangga juga takkan percaya tentang rahasia ini" ayah mengusap dahi nya yang berkeringat

"Tapi tetap saja sayang ... kalau kita tak pindah mereka akan curiga dengan Yurika"

"benar juga yah ... ya sudahlah kita sepakat akan pindah, demi nama baik klan ketsueki ini"

"Kapan kita akan pindah Rumah?"

"Besok, tapi terlalu dadakan juga"

"Sudahlah tak apa, lebih cepat lebih baik. Kita suruh Yurika untuk mengemas barang nya nanti ketika makan malam" usul ibu sambil menuangkan teh hijau nya ke dalam gelas mug yang terbuat dari kayu.

Pindah Rumah? Hmm.. ya sudahlah mana peduli aku dengan hal begituan lebih baik urus saja diriku sendiri. Ucap ku dalam hati

Aku pura pura lewat tanpa melihat kedua orang tua ku yang sedang duduk di kotatsu (meja khas jepang jika tidak tahu silahkan searching di google).

"Yurika kau mau ke mana?" Tanya ibu

"Kamar mandi"

"Memang kau sudah tahu letak kamar mandi dimana?"

"Belum"

"Kalau begitu biar ibu antar kamu ke kamar mandi" ucap ibu sambil tersenyum lembut

                                 ***

"Segar sekali rasanya sehabis mandi" ucap ku sambil meregangkan tubuhku yang terasa sedikit pegal.

Aku berjalan ke luar kamar mandi dan menuju ke kamar ku. Tetapi ada sesuatu yang menarik perhatian ku. Yaitu tangga yang berada di pojok rumah ini.

Karena aku penasaran maka aku menaiki nya dan ternyata hanya sebuah gudang yang kulihat. Aku berjalan memasuki gudang tersebut dan menatap lamat-lamat isi gudang tersebut.

Gudang tersebut tampak lusuh dan berdebu, entah mengapa aku malah menyukai tempat ini. Tampak kuno dan—Pandangan ku terhenti ketika sedang mengagumi gudang ini. Ada sebuah benda yang membuatku tertarik, aku berjalan mendekati benda tersebut, ternyata itu kalung.

Ini bukan kalung yang sepeti kalian kira. Tidak ada emas atau pun perak, hanya tali yang berwarna abu abu, terlihat sudah kuno sekali. Dan juga di kalung ini terdapat sebuah benda berbentuk bulat berwarna merah dan ditengahnya terdapat tanda silang berwarna merah.

Diantara Dua Dunia「二つの世界の間」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang