"Aku sudah menghitung total musuh kita" ucap Itsuki dengan serius.
"Ada berapa?" Aku bertanya.
"Sepuluh. Aku punya rencana, bagaimana kalau aku melawan lima musuh di depan ku dan yurika melawan lima musuh di depan mu. Bagimana?" Strategi Itsuki memang top.
"Nice! Aku akan langsung loncat ke luar dari formasi lingkaran ini dan kau menghadang lima musuh di depan mu yang mau mengejarku, dan biarkan lima musuh lain mengejar ku oke?!" Aku menambah strategi.
"Oke!" Itsuki setuju.
Aku bersiap meloncat setinggi tinggi nya keluar dari formasi para manusia bertubuh besar ini.
Syukurlah loncatan ku mulus walaupun tadi sempat menginjak salah satu kepala musuh yang botak kinclong. Tepat sesuai dugaan ku. Mereka semua langsung mengejarku formasi mereka hancur berantakan.
Itsuki segera menghadang lima musuh dan membiarkan lima musuh lain lolos. Baiklah strategi ku sudah berjalan dengan mulus. Sekarang kami harus bertaruh pada keberuntungan.
Lima makhluk besar yang ku lawan ini bukanlah seperti manusia purba melainkan seperti para preman dengan rompi hitam dan kaos hitam serta memakai kalung rantai.
Mereka terus mengejarku, sementara aku terus berlari menuju ke luar gua. Aku hanya basa basi saja, agar mereka terpancing bertarung di area terbuka. Tapi ternyata mereka menghentikan rencana ku.
Salah satu pria berbadan besar dan wajah nya yang seram menghadang jalan ku. Aku tetap terus berlari ingin menerobos pria di depan ku ini. Dengan dua bilah pisau ku akan ku bunuh orang ini.
Srakkkk
Suara pisau ku memotong lehernya.
Kini kepala dan badan pria tersebut sudah terbelah menjadi dua, baiklah satu musuh tumbang. Aku tetap terus berlari dan mulai terlihat remang remang cahaya di depan sana. Aku tersenyum.
Mungkin karena mereka tak tahan lagi, kerah baju sekolah ku di tarik dan otomatis tubuhku ikut tertarik. Lalu aku di lemparkan ke dinding gua.
Brak
Tubuhku terasa mati rasa tahu, sakit. Aku menggosok gosok punggung ku yang sakit. Pria yang melemparku tadi menghampiri ku dan menatap ku dengan wajah garang.
Dia mengayunkan tombak yang ia pegang menuju ke arah leherku. Aku yang masih terduduk lemas langsung berusaha berguling ke depan menuju ke belakang tubuh pria ini.
Cyunggg
Tombak tersebut hanya mengenai angin kosong. Aku sudah tepat berada di belakang pria tersebut dan bangkit berdiri. Lalu mengayunkan dua bilah pisau dapurku ke arah pundak pria ini.
Cusss
Darah segar langsung mengalir dari pundak pria ini, aku berhasil. Rupanya orang orang ini hanya badan doang yang besar kekuatan mereka tidak lah kuat, macam Goblin saja.
Badan besar nan kuat ini ambruk jatuh ke lantai gua. Aku mencabut pisau yang ku tancap kan di pundak pria ini, tapi kok keras. Ah sudahlah aku pakai pisau yang satu nya lagi. Aku mengambil dua bilah pisau dari balik rok ku lagi.
Sebenarnya di balik rok ku ini ada semacam tas kecil yang biasa ninja pakai, seperti di Naruto. Tapi ini lebih kecil lagi. Kesampingkan soal tas.
Musuh yang ku lawan tersisa tiga lagi, mereka menggeram marah menatap ku. Mata merah khas iblis itu menatap ku dengan tajam. Aku hanya balik menatap mereka datar.
Salah satu dari mereka merangsek maju dengan langkah tak terlihat, oops seperti nya aku sudah membangkitkan kekuatan iblisnya. Aku memasang kuda kuda bersiap menerima serangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Dua Dunia「二つの世界の間」
AksiNama ku Yurika ketsueki, Umurku 17 tahun, dan aku kehilangan ingatan ku. Sehingga aku tak dapat mengingat lagi masa lalu ku. Cerita ini menceritakan perjalanan ku sebagai seorang siswa SMA dan pahlawan dua dunia dalam menyelamatkan (Dunia Nyata) dan...
