"Yurika Bekal makan siang mu jangan sampai ketinggalan!" Teriak ibu dari dapur"Ya!" Teriak ku balik sambil menuruni anak tangga
Duh sudah jam delapan kurang sepuluh menit, aku belum berangkat ke sekolah Gumam ku dalam hati
Aku segera mengambil bekal ku di atas kotatsu dan langsung bergegas menuju rak sepatu."Ibu!! Aku berangkat dulu ya!!" Teriak ku sambil membuka pintu
Jalanan di desa ini sangat licin Sekali. Aku harus berhati hati. Masih ada sisa sisa tumpukan salju di tengah jalan. Sepertinya warga di desa ini belum ada yang mau membersihkan tumpukan salju yang membawa sial ini
"Aduh!!, Baru saja aku bilang sialan. Aku langsung dapet karma" Gumam ku sambil mengusap pantat ku yang sakit karena membentur aspal jalanan
Salahku juga tidak memperhatikan jalan dan lari. Aku segera bangkit dan langsung bergegas menuju ke sekolah. Aku tak mau dapat hukuman ataupun kena omel Guru.
***
Keadaan sekolah sudah mulai sepi. Wahh ini gawat, aku harus segera masuk ke kelas. Aku berlari menaiki anak tangga menuju lantai tiga. Sebenarnya masih ada dua atau tiga murid yang lalu lalang tapi ku rasa ini sudah hampir bel atau mereka tadi sedang ada urusan dengan guru BK.
"Akhirnya" Gumam ku sambil Menarik napas lega.
Syukurlah kelas belum di mulai. Aku segera menutup pintu geser di belakang kelas dan langsung duduk di tempat duduk ku.
"Selamat pagi anak anak!!" Ucap Guru perempuan, aku tentu tidak mengenal nama guru tersebut.
"Selamat pagi Bu Kyoka!!" Ucap para murid
"Hei yurika kau telat lho!!, bel masuk dari tadi sudah berbunyi" bisik Hideki.
Ternyata tempat duduk nya persis di samping ku, aku baru menyadari nya."Mau bagaimana lagi, yang penting aku masih sempat datang tanpa ketahuan terlambat. Dari pada datang ketika Guru itu sudah mengajar" ucap ku sambil mengangkat bahu, tak peduli.
"Guru itu?, Ohh nama nya Bu kyoka. Hmm.. songong sekali kau memanggil nya seperti itu" Bisik Hideki sambil menegurku ku
Aku hanya mengangkat bahu kembali"Oke, Buka buku kalian anak anak" Ucap bu kyoka sambil menulis sesuatu di papa tulis
Aku masih bengong, karena aku tak tahu pelajaran apa sekarang."Kimia yurika" bisik hideki, aku cukup terkejut ketika dia bisa tahu apa yang aku pikirkan. Hebat.
"Ya, makasih"
"Jangan jangan kau tak membawa buku nya ya.." ucap hideki menyelidik
"Eh? Aku membawa semua mata pelajaran"
"Eh? Seriusan? Apa gak berat?"
"Ehem.. Hideki dan.. eh? Kau murid baru ya?" Tanya Bu kyoka
Aku mengangguk"Hoho, aku belum mengenal mu nak, siapa nama mu?"
"Ketsueki yurika" ucap ku sambil berdiri
"Ohh.. Jadi? Kenapa kau dari tadi ngobrol terus dengan hideki? Apa ada masalah penting yang harus di bahas?" Tanya bu kyoka
"Tidak, aku hanya menanyakan soal mata pelajaran saja"
"Ohh.. jangan jangan kau tak membawa buku nya ya.." ucap bu kyoka menyelidik sambil berjalan menuju Bangku ku.
Lho? Kok bisa samaan kalimat nya seperti yang di ucap kan hideki. Tch.. gini gini aku membawa seluruh mata pelajaran tahu. Ucap ku dalam hati kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Dua Dunia「二つの世界の間」
ActionNama ku Yurika ketsueki, Umurku 17 tahun, dan aku kehilangan ingatan ku. Sehingga aku tak dapat mengingat lagi masa lalu ku. Cerita ini menceritakan perjalanan ku sebagai seorang siswa SMA dan pahlawan dua dunia dalam menyelamatkan (Dunia Nyata) dan...