Episode 18

9 4 0
                                    


Pak Groger bilang pada ku bahwa letak pilar yang ke lima berada di salah satu lubang gua yang menuju ke ruang rahasia tepatnya di ruang bawah tanah.

Beliau memutuskan untuk ikut bersama kami untuk melawan panglima 'Lion' panglima kelima dari kerajaan kegelapan.

"Pak Groger kapan kita akan menemukan lubang nya?" Tanya Itsuki lesu.

"Hoho aku pun lupa di mana lubang nya, Ohh ya ngomong ngomong jangan panggil aku 'Pak' aku belum tua!!" Groger memasang muka kesal.

"A-apaaaaaa?!!" Itsuki berteriak terkejut.

"Ya.. mungkin ini akan menghabiskan waktu berjam jam" ucap ku datar.
Itsuki menarik napas kasar. Kecewa.

Sementara itu kami terus berjalan sambil memperhatikan sudut sudut gua, kali kali kami menemukan sebuah lubang. Menurut Groger lubang nya bukanlah seperti lubang tikus atau ular. Tapi lubang tersebut sebesar bola basket.

Dan ketika kita memasuki lubang tersebut akan membesar tiga kali lipat. Setengah jam mungkin sudah berlalu, kami sudah mulai lelah berjalan terus memasuki gua semakin jauh.

Kegelapan menyelimuti gua ini, hanya obor yang di bawa Groger dapat menerangi jalan kami. Kami khawatir kalau tiba tiba api yang ada di atas obor ini mati.

Sesekali aku melirik badan besar Groger, beliau mirip dengan paman ku. Tunggu apa kah aku memiliki paman? Sebelum nya aku belum pernah bertemu bukan? Lalu kenapa aku dapat mengetahui wajah paman ku? Bukankah ingatan ku hilang?

"Y-yurika?! Mata mu!" Itsuki berseru seru menatap ku dengan tatapan terkejut.

"Mata ku?" Sedetik kemudian kepala ku pusing sekeliling ku berubah menjadi merah! Benar benar merah.

"Yurika! Sadarlah!!" Seru Groger, suara nya sudah tak dapat ku dengar lagi hanya sayup sayup seruan kekhawatiran yang ku dengar dan lama lama hilang.

Tiba tiba aku dapat melihat sekitar ku lagi, tapi aku berada dimana? Aku terus berjalan kedepan. Aku dapat melihat Tembok berwarna Putih dan disana terdapat foto keluarga.

Aku berjalan menghampiri foto tersebut dan melihat nya lebih jelas. Rupanya itu foto keluarga ku, ketsueki. Mereka memakai baju merah seragam.

Huh? Tak mungkin yang berambut putih dan wajah nya mirip aku ini adalah aku sewaktu kecil?

Huh? Tak mungkin anak kecil berambut putih dan berpakaian berwarna merah mengenakan celana berwarna hitam dan kaos merah ini adalah aku? Tapi dia mirip dengan ku.

Tiba tiba ada anak kecil berlari menembus ku. Aku terkejut dan langsung menoleh ke arah anak kecil yang menembus ku tadi. Ternyata dia adalah anak kecil yang mirip dengan ku.

Dia berlari menuju pria paruh baya dan berbadan besar, berjanggut putih tebal pula. Wajah nya mirip Santa Claus Apalah itu. Dia terlihat riang dan ceria.

Pria berbadan besar tadi tersenyum ke arah anak kecil tadi dan memberikan sebuah hadiah yang di bungkus menggunakan kardus berbentuk kubus berwarna biru.

"Paman! Paman! Ini hadiah untuk ku?" Ucap anak kecil tersebut.

"Tentu saja nak yurika!"

"Tunggu apa?! Nak yurika?!" Gumam ku.

"Paman! Paman! Yurika boleh buka kotak hadiah nya?"

"Tentu saja"

"Hore!"
Aku kecil membuka kotak hadiah tersebut lalu berseru dengan riang nya dan memeluk paman.

"Apa kah kau senang?"

Diantara Dua Dunia「二つの世界の間」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang