Episode 1

110 22 4
                                    


Aku membuka kedua mata ku perlahan-lahan dan mulai melihat lampu gantung ala jepang, menggantung di atas ku dengan pandangan masih agak sedikit kabur.

Entah mengapa Kepalaku terasa Sakit begitu pun badan ku rasa nya lemas sekali. Aku mencoba untuk duduk tetapi rasa nya lemas sekali, seakan-akan tulangku remuk semua.

Aku masih mencoba untuk duduk, tiba-tiba seseorang membantu ku untuk duduk. Akhirnya aku berhasil duduk juga, aku sangat senang sekali sambil memejamkan kedua mataku.

Lalu aku membuka mataku kembali. aku melihat seorang Pria di sebelah Kiri ku dengan wajah Khawatir dan mata nya berkaca-kaca, sementara di sebelah kanan ku seorang wanita dengan wajah sembab dan mukanya lebih khawatir dari pria tadi.

Mereka seperti nya berumur sekitar—empat puluhan terapi wajahnya masih terlihat muda, mungkin  sekitar dua puluhan. Tapi aku tak terlalu mempedulikan soal itu.

aku penasaran siapa mereka? Aku sangat ingin menanyakan soal itu, serta aku sedang berada dimana. Tapi sebelum aku melontarkan pertanyaan itu..

"Kau baik baik saja kan nak? Kami sangat mengkhawatirkan mu! Akhirnya kau bangun juga, kami sangat takut kehilangan mu!" Ucap wanita tadi.

Aku hanya mengangguk, sebenarnya aku tak baik baik saja, jelas-jelas aku tadi tak bisa duduk dan masih dalam kondisi lemas.

"Kalian siapa? Dan ... Dimana aku?"

Akhirnya pertanyaan itu ku lontarkan juga. Tetapi mereka hanya saling menatap wajah Dan tersenyum lembut ke arah ku

"Kau berada di kamar mu, Aku Ibu mu.. dan ini Ayahmu.. Nama ku Sakura Ketsueki"

"Dan Nama ku Souma Ketsueki, kami orang tua mu.." Sambung pria tadi—Ayahku.

Aku hanya mengangguk lagi, sejak tadi tatapan ku sangat lah datar

"Dan ... Siapa Nama ku?" Ucapku dengan nada lemah

"Yurika Ketsueki, Umurmu 16 tahun" ucap Ibu ku dengan nada lembut.

Sepertinya ibu ku adalah orang yang sangat lembut dan ramah.

Tapi tiba-tiba pandangan ku kabur, aku tak dapat melihat objek di kamar ku kembali. Semua nya gelap dan bergantikan warna merah yang lama-kelamaan menjadi kental—Darah.

Cairan kental tadi berubah menjadi sebuah ruangan yang tidak cukup besar, sederhana sekali. Cairan darah tadi mengalir di tembok ruangan terebut.

Seorang pria dengan jubah berwarna hitam dan terdapat bercak-bercak berwarna merah, aku yakin sekali kalau bercak itu darah. Perawakan nya kurus. Rambutnya berwarna putih dengan poni menutupi matanya sebelah kiri. Wajahnya tirus. Tingginya sekitar 178 cm.

Ia tersenyum ke arah ku dengan senyuman lembut sama seperti ibu. Ia melangkah ke arah ku dan menghampiri ku. Jarak ku antara pria tersebut hanya 5 langkah kaki. Aku menatap nya datar tanpa membuat ekspresi apa pun dan mematung. Pria itu melambaikan tangan nya ke arah ku dan menyapa ku

"Hallo Nak Yurika ..." sapa pria tersebut.

Aku masih diam mematung tanpa berkata sepatah kata pun. Aku masih bingung aku berada dimana? ditambah lagi pria ini siapa?

"Nama ku Ketsueki ... aku adalah pendiri klan Ketsueki, nama ku sebenarnya adalah Hikaru tetapi orang-orang biasa menyebut ku ketsueki maka aku jadi terbiasa dengan nama tersebut" ucapnya sambil menggaruk kepala nya.

Aku masih diam dan mematung

"Jangan canggung seperti itu Nak yurika ... haha kau tampak lucu Sekali ketika mematung" Hikaru tertawa sambil memegangi perutnya.

"Aku sebenarnya sedang berada dimana?" Yosh akhirnya..

"Dimana? Hmm.. di suatu ruangan di antara dua dunia, pasti kau akan bingung kalau aku menje-"

"Tidak akan, cepat beritahu aku!" Potong ku dengan cepat

"Baiklah ... aku akan menjelaskan apa itu dunia fantasi. Dunia fantasi adalah dunia dimana sihir itu ada. Mereka memakai sihir untuk keperluan sehari-hari. Dan dunia nya pun seperti di negeri dongeng.

Makhluk kurcaci, peri, penyihir, manusia Biasa dan naga hidup disana dengan damai. Tetapi disana juga hidup manusia setengah iblis yang menguasai setengah dunia fantasi. Mereka mendirikan sebuah organisasi kegelapan yang hampir menghancurkan dunia fantasi 1.000 tahun yang lalu.

Aku lah yang menyelamatkan dunia tersebut dari kehancuran—Hmm... sepertinya aku terlalu banyak spoiler" Ucap hikaru sambil menggaruk kepala nya lagi.

Aku hanya diam dan menatap Hikaru dengan tatapan datar

"Ohh ya ada satu dunia lagi, yaitu dunia nyata. Dunia nyata adalah dunia yang kau tempati sekarang ini. Hmm... tidak banyak yang ku ketahui dari dunia nyata ini tapi karena kau di besar kan disana mungkin kau juga sudah tau apa itu dunia nyata.

Dan artinya kita berada di suatu ruangan di antara kedua dunia dan inti dari ke dua dunia tersebut. ruangan ini biasa di sebut Blood Room karena ruangan nya di penuhi darah"

"Lalu kau berasal dari dunia mana Hikaru?" Tanyaku dengan tatapan datar

"Hi-Hikaru? Hahaha!.. sudah lama aku tak di panggil nama itu bagus nak yurika kau memang sangat menarik" ucap nya sambil tertawa dan tatapan nya kembali serius.

"Aku berasal dari kedua nya"

"Ha? Kedua nya?"

"Ya.. Nak Yurika, mungkin kau tak percaya dengan perkataan ku ini tapi aku tak berbohong. Karena aku dilahirkan di antara kedua dunia ini. Dunia nyata dan dunia fantasi adalah tempat asal ku berada. Aku dilahirkan di dunia nyata dan di besarkan di dunia fantasi."

"Baik jika aku bertanya pada dirimu, 'apa tugasmu di dunia fantasi dan dunia nyata' apa yang akan kau jawab" ucap ku menyelidik.

"Hmph ... itu hanya jawaban anak kecil saja, sudah jelas tugas ku adalah menyelamatkan ke dua dunia ini dari kehancuran dan kegelapan. Tapi tugas ku sebenarnya belum selesai nak yurika.. aku belum bisa membunuh Dewa kegelapan tetapi aku sudah menyegel nya.

Tugasmu sebagai penerus sekaligus pewaris klan ketsueki adalah membunuh Dewa kegelapan yang diam-diam di lepas segel nya. keberadaan nya masih belum di ketahui dan juga selamat kan dunia nyata dari para Lima Pilar kegelapan karena Firasatku mereka akan kembali bangkit dan menghancurkan dunia nyata ini!!" ucap Hikaru dengan tatapan serius.

"Waktuku tidak banyak Nak Yurika cukup sampai di sini dulu pembicaraan kita, memang masih banyak misteri tentang klan ketsueki yang belum kau ketahui, tapi cobalah untuk mencari tahu apa yang kau belum tahu dan jangan menjadi sombong apabila kau sudah mengetahui rahasia klan ketsueki ini. Sampai jumpa nak yurika ..." ucap Hikaru sambil melambaikan tangan kepada ku, Ia tersenyum sebelum balik badan dan menghilang.

Aku hanya menatap pria itu dengan tatapan tanpa ekspresi.

Tiba-tiba seluruh pandangan ku kembali lagi. Aku dapat melihat kamar ku dan kedua orang tua ku yang memegang pundakku dengan tatapan khawatir.

Wajah mereka tampak panik. Lalu Aku merasa seperti ada yang mengalir dari pelupuk kedua mataku dan mulutku mengeluarkan darah sehabis aku batuk. Ibu ku segera berlari keluar dan mengambilkan aku air putih

Sementara ayah ku mengusap pundakku, rasa nya nyaman sekali. Aku mengusap mata ku yang lama-kelamaan terasa perih. Ternyata yang keluar dari kedua mataku adalah darah.

Ibu ku kembali masuk ke kamar ku dengan membawa segelas air putih dan menyuruhku untuk minum air tersebut. Rasa nya tenggorokan ku kembali segar

Entah mengapa rasanya aku mengantuk sekali dan tanpa ku sadari aku jatuh tertidur diatas futon yang hangat dan nyaman.

Diantara Dua Dunia「二つの世界の間」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang