Berawal dari ciuman terpaksa, keduanya menjadi musuh yg saling membenci. Namun siapa sangka, Lisa dan Jennie kembali dipertemukan dalam suatu rencana pendakian di Love Mountain.
Sebuah gunung dengan sejuta misteri. Pantangan bagi setiap pendaki digu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER 05
"Akhinya sampe juga" -Jisoo
"Yee.. nyampe!" -Chaeng
Wendy mematikan mesin mobil lalu menarik rem tangan.
"bangunin Irene tuh masih molor" -Wendy
"irene ketiduran?" -Chaeng
"Iya noh" -Wendy
"sayang bangun, udah nyampe" -Seulgi
"euh? udah sampe ya?" Irene menguap sambil mengucek mata
"iya, ayo turun" - Seulgi
Mereka semua turun dari mobil. Bahu membahu menurunkan barang² dibagasi dan atap mobil.
Sebelum berangkat, mereka mendengarkan arahan petugas penjaga gunung, pemanasan, berdiskusi dan berdoa terlebih dahulu. Itu adalah hal wajib yg gak boleh disepelekan sebelum pendakian.
"Formasi agak diubah ya, karena ada jennie. Gue didepan sebagai navigator, Wendy Leader, Chaeng Chef, Irene sama Seulgi Logistik, Jennie Follower, dan seperti biasa Lisa Sweeper" -Jisoo mengatur urutan barisan sesuai kemampuan masing² anggota.
Jisoo diurutan pertama disusul Wendy, mereka selalu didepan karena mereka paling pinter baca petunjuk arah dan memastikan medan tracking aman untuk dilalui.
Chaeng diurutan ketiga sebagai Chef, dia paling pinter masak dalam kondisi logistik terbatas sekalipun. Tapi dia juga yg paling banyak porsi makannya.
Irene dan Seulgi urutan ke empat dan lima sebagai pembawa logistik. Sebenernya logostik yg dibawa ditas Irene cuma snack doang sih, mengingat fisik dia yg gak kuat² amet. Alhasil beban logistik dia lebih banyak diover ke Lisa yg lebih strong.
Jennie sebagai Follower dibarisan ke enam. Dia pendaki pemula yg belum tau apa². Sebenernya dia bisa diurutan mana aja, tapi didepan sweeper jauh lebih aman dan terjaga.
Terkhir, ada Lisa sebagai sweeper. Orang yg paling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tidak ada anggota yg tertinggal selama pendakian. Dia harus menjadi yg paling sigap dan tangguh diantara anggota lainnya.
Cahaya matahari mulai tertutupi dedaunan rimbun dari pohon² tinggi. Mereka terus melanjutkan perjalan.
Udara segar dan kicauan burung, sungguh menjadi perpaduan yg sempurna untuk merelaxasi diri.
Tapi, belum sampai tiga ratus meter, sudah ada saja yg mengeluh.
"Lama gak muncak, baru bentaran kaki gue udah pegel masa" -Irene
