CHAPTER 09Setelah sampir satu jam Lisa dan Jennie terdampar di tepi sungai, gadis jangkung itu beranjak.
"L-loe mau kemana?" tanya Jennie sedikit ragu.
"Kalo mau ikut, ikut. kalo enggak, enggak" ketus Lisa tanpa menghentikan langkah kakinya atau pun berbalik untuk melihat Jennie yg tertinggal.
Tidak ada pilihan lain, akhirnya Jennie beranjak dan mengekori kemanapun Lisa pergi.
Pohon² menjulang tinggi. Tanah pijakan mereka tertutupi daun² kering yg yg sebagian besarnya telah membusuk.
Banyak akar pohon yg muncul kepermukaan tanah sesekali menjadi masalah yg membuat keduanya tersandung saat kurang fokus pada langkah.
Kresskk!!
Refleks pergerakan mereka terhenti. Jennie bahkan secara spontan meraih dan memeras baju belakang Lisa.
"itu tadi bunyi apa?" tanya Jennie cemas.
Tak satupun dari mereka yg berani bergerak. Mata Lisa tajam memantau ke setiap sudut hutan.
Sampai ia kembali mendengar suara gemerisik dedunan dan secara mengejutkan seekor hewan keluar dari semak² disamping mereka.
Seontak saja Jennie dan Lisa terlonjak melihat kemunculan hewan tersebut. Dengan dada kembang kempis dan nafas menderu mereka berusaha menenangkan diri kembali.
Hewan itu melompat pergi menjauh dan hilang entah kemana.
"cuma kelinci" kata Lisa.
Jennie langsung mengelus dada. Detak jantungnya yg tak karuan. Pikirannya sudah macam² tadi. Dia pikir hewan yg membuat gemerisik itu harimau, serigala, atau binatang buas lainnya.
Ternyata cuma kelinci.
Perjalanan merek kembali berlanjut menyusuri hutan semakin dalam tanpa tau arah dan tujuan.
"kita mau kemana sih?"
"cari jalan balik ke puncak lah, apa lagi"
"emang loe tau jalannya?"
Tiba² Lisa kembali berhenti dan hal itu berhasil membuat tubuh jennie yg tak siap, menubruk punggung Lisa didepannya.
Kepala Lisa menoleh kesamping.
"Kalo loe ngobrol sama gue, tolong otaknya dipake dulu.. Dimana² yg namanya orang nyasar mana ada yg tau jalan. Bego banget sih loe jadi cewek"
Lalu Lisa memalingkan wajahnya dan melanjutkan langkah seperti semula.
Sementara Jennie? dia hanya bisa memutar malas bola matanya. Tidak boleh melawan Lisa disituasi seperti ini. Sabar.
Dikejauhan, Lisa melihat beberapa ekor kera liar bergelantungan. Kalau harus jujur, Lisa pun cemas. Beberapa kali dia meneguk air liurnya untuk membasahi kerongkongan yg kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA : LOVE MOUNTAIN
Misterio / SuspensoBerawal dari ciuman terpaksa, keduanya menjadi musuh yg saling membenci. Namun siapa sangka, Lisa dan Jennie kembali dipertemukan dalam suatu rencana pendakian di Love Mountain. Sebuah gunung dengan sejuta misteri. Pantangan bagi setiap pendaki digu...