15

1.3K 63 12
                                    

Maaf baru bisa up, tugas gw bayakk.

.

.

.

Saat ini Tay dan New sudah berada di taman dengan Tay yang duduk di kursi rodanya dan New berdiri di belakang nya. Mereka saling diam, Tay bingung ingin membuka pembicaraan dari mana, intinya saat ini dia merasa senang dan bahagia.

Apa yang ingin Tay katakan, apakah Tay meminta ku untuk menjauhinya atau..... batin New dengan gelisah,

Saat di rasa keheningan sudah terlalu lama akhirnya Tay membuka suara. "Err....New kau sudah memaafkan ku kan?" Tay pikir ini lah saat yang tepat untuk mengungkapkan apa yang dia rasa terhadap New selama ini.

"Iya memangnya kenapa Tay?" New juga berusaha tenang agar suara nya tidak bergetar karena gugup.

"New..." Panggil Tay dan perlahan Tay bangkit dari kursi roda nya lalu membawa New untuk duduk di bangku taman.

"New apa kau menyukai ku?" tanya Tay hati-hati takut akan menyinggung atau melukai perasaan New lagi.

New terdiam memikirkan pertanyaan Tay. Kalau di jawab tetu New sangat menyukai Tay eh mencintai malah. Tapi New bingung karena dia tidak ingin mengacaukan semuanya dia tidak ingin Tay menjauh dan pergi. Meskipun Tay bilang kalau Tay tidak Maslaah dengan dirinya yang Gay tetap saja New merasa bingung. Apakah dia harus jujur atau memilih memendamnya.

"New apa kau menyukai ku?" ulang Tay karena merasa New tidak merespon nya.

Setelah berfikir panjang akhirnya New mencoba jujur dan ingin mengungkapkan semua apa yang dia rasa selama ini.  "Iya Tay aku menyukai mu"

Tay mencoba bersikap tenang lalu ngambil tangan New dan mengelusnya perlahan. "Apa kau mencintai ku?"

Kali ini New hanya mengangguk dan menunduk karena tak sanggup melihat wajah Tay, "New jangan menunduk tidak sopan berbicara tanpa melihat lawan bicaranya"

"Apa kau mencintai ku?" ulang Tay merasa tidak puas dengan anggukan New.

"Iya Tay aku menyukai dan mencintai mu" ucap New menatap ke arah bola mata Tay yang terlihat sendu. Apa ini, kenapa Tay menatapku dengan pandangan seperti itu. Kumohon jangan keluar kan kata-kata yang meyakiti hati ku, kumohon.

"Hilang kan" ucap Tay pelan dan masih menatapku dengan sendu.

Aku menunduk dan menutup mata lalu kembali memandang Tay, "Kenapa?" tanyaku dengan tertawa hambar lalu melepaskan tangannya.

"Jangan salah paham dulu New. Dengar aku, maaf karena tidak pernah mengerti mu dan selalu membuat mu marah, maaf karena aku terlalu bodoh, maaf karena aku tidak peka dan  maaf karena aku tidak bisa malas perasaan mu" aku melihat New dan kembali melanjutkannya kalimat ku.

"New maaf aku tidak bisa membalas perasaan mu, tidak bisakah kita tetap begini, menjadi sahabat dan saling menyayangi satu sama lain. New aku sungguh minta maaf karena tidak bisa membalas perasaan mu, andai saja kita tidak di pertemuan kan sebagai sahabat mungkin aku akan bisa bersama mu dan membuat mu jadi pendamping hidupku" melihat New yang masih terdiam membuat ku sedikit takut karena mungkin perkataan ku telah menyakiti hati nya.

"New tidak bisakah kita tetap seperti ini?" ucap Tay dan memeluk dengan New erat.

Tay POV.

Aku merasa New membalas pelukannya dan mengeratkan nya, tak lama kemudian New melepas pelukannya dan menatap ku dengan pandangan bisa, aku sedikit tidak mengerti harusnya saat ini New marah dan tidak ingin menemui ku lagi. Tapi aku sedikit lega karena New tidak marah, tapi aku bisa melihat sorot matanya yang memancarkan kesedihan.

My Last Love ( TayNew )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang