"Bersihkan bagian itu juga,"
"Ck. Tadi sudah kubersihkan lho,"
"Ulangi, sekali lagi. Aku masih bisa merasakan kehadiran kuman dan bakteri dari sofa itu,"
"Oh ayolah Jisoo. Menyentuh sedikit kuman tidak akan membuatmu mati,"
"Lisa. Jika kau tidak mau membersikan sofa itu, maka lupakan saja semua perjodohan bodoh ini,"
Lisa mendengus kesal, mengambil antiseptik cair dan menyemprotkan nya ke seluruh bagian sofa di ruang tamu nya. Sudah dari jam 7 pagi Jisoo menyuruhnya membersihkan seluruh bagian rumahnya dan sekarang sudah hampir jam 10, semua bagian tubuh Lisa sudah kelelahan.
Hari ini rencananya Lisa akan menjadi pengantara antara Jisoo, sahabatnya, dan seorang gadis pilihan dari keluarganya. Jisoo sudah beberapa kali dijodohkan tapi dia selalu menolak. Alasannya sederhana, Jisoo tidak mau berhubungan dengan orang lain yang tidak dia kenal karena dia merasa mereka kotor. Dia sangat membenci sesuatu yang kotor sejak kecil, dia mengidap OCD.
"Sudah semua kan?" Tanya Lisa dengan lemas.
Jisoo mengelilingi ruangan, mencolek dinding dengan jemarinya yang dilapisi sarung tangan untuk mengecek kebersihannya sekali lagi.
"Lumayan lah," ucapnya.
Lisa menghela napas dan menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Jisoo duduk di samping Lisa dengan tidak nyaman.
"Aku udah bersihin sofa ini 3 kali," ucap Lisa sambil memandang langit-langit ruangan.
"Tapi itu gak berarti semua kumannya udah mati kan?"
Lisa hanya menghela napas.
"Bagaimana jika kuman yang ada di dalam sofa ini keluar? Bagaimana ji-"
Ocehan Jisoo dihentikan oleh suara bel rumah berbunyi. Lisa melompat berdiri dan segera membukakan pintu, dia yakin bahwa di balik pintu rumahnya seorang gadis cantik sedang berdiri.
"Hey," ucap Lisa menyambut gadis itu.
"Hey, heheh. Apa aku sedikit terlalu cepat?"
"Nggak, kau datang di waktu yang tepat,"
Lisa mempersilahkan gadis itu masuk namun sebelum memasuki ruang tamu, Jisoo menghentikan mereka berdua. Dia menatap gadis itu dengan tajam dari ujung kepala hingga ujung kaki. Si gadis mematung sambil menahan napas.
"Cantik..."
Jisoo menyodorkan sebotol hand sanitizer ke arah gadis itu.
"Bersihkan tanganmu dulu sebelum ku semprot dengan antiseptik," ucap Jisoo dingin.
"Eh-uh..."
"Dia mengidap OCD, aku udah ngasi tau sebelumnya kan?" Bisik Lisa.
Gadis itu mengambil botol itu dari tangan Jisoo lalu membersihkan kedua tangannya. Kemudian dia mengembalikan botol itu ke Jisoo namun ditolak.
"Untukmu saja. Aku tidak mau memakai benda yang sudah digunakan orang lain," ucap Jisoo lalu menyemprot tubuh gadis itu dengan antiseptik.
Lisa hanya menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya itu. Dia sudah terbiasa tapi Lisa menjadi tidak nyaman kepada si tamu yang pastinya keheranan melihat itu.
"A-apa aku udah boleh masuk?"
"Ya,"
Gadis itu melangkah masuk namun sekali lagi di hentikan Jisoo. Lisa hampir berteriak jika saja Jisoo tidak menatapnya dengan tajam.