Mad

1.5K 157 3
                                    

"Dia milikku..."

"Dia milikku..."

"Dia milikku..."

Jisoo terus menerus mengulangi kalimat itu dalam benaknya. Dia tidak ingin terlihat seperti seorang pacar yang posesif di depan umum, tidak saat mereka sedang mempromosikan lagu terbaru di acara musik ini.

Matanya memanas saat melihat Rose berpelukan dengan Lisa, dia menggenggam erat ujung bajunya untuk menahan rasa cemburu yang membara. Dia harus profesional, dia seorang member dari BlackPink kan?

Jisoo berusaha untuk tetap tersenyum, mempertahankan image 4D nya dengan sesekali melompat dan bermain di atas panggung. Pipinya terasa kaku karena senyum yang dipaksakan itu.

Setelah semuanya selesai, Jisoo segera ganti baju dan mengenakan kaos hitam serta celana training abu-abu. Dia melesat ke mobil mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun, meninggalkan member yang lain di ruang ganti.

"Bau-bau masalah," ucap Jennie, melihat punggung Jisoo yang semakin menjauh.

Perjalanan pulang ke dorm terasa sunyi dan sedikit mencekam dengan aura-aura kemarahan memancar dari Jisoo yang duduk di bangku paling belakang.

Pikiran Jisoo dipenuhi dengan adegan skinship Rose dan Lisa tadi, pelukan, cium pipi, pegangan tangan akhhhh....

Setibanya di dorm, Jisoo langsung masuk ke kamarnya dengan membanting pintu, membuat Lisa sedikit melompat karena kaget.

Jennie menepuk bahu Rose dan mengisyaratkan untuk masuk ke sana dan menanyakan keadaan Jisoo. Bagaimanapun Rose adalah pacar Jisoo yang sudah official sejak 7 bulan yang lalu, jadi secara tidak langsung semua yang berhubungan dengan Jisoo juga berhubungan dengan Rose.

Rose merapikan bajunya lalu mengetuk pintu Jisoo tiga kali, tidak ada jawaban.

"Jisoo-ya..." Ucap Rose lembut.

"Aku masuk ya,"

Rose memegang gagang pintu dengan ragu lalu menarik benda itu ke bawah, mendorong pintu ke depan. Kamar Jisoo terlihat gelap, satu-satunya lampu yang menyala adalah lampu baca yang berada di meja dekat tempat tidurnya.

Rose melangkah mendekat setelah menutup pintu di belakangnya, lalu duduk di pinggir tempat tidur Jisoo.

"Hey..."

Rose meletakkan tangan kanannya di atas gumpalan selimut di tempat tidur. Jisoo menggulung dirinya dengan selimut sambil meringkuk di dalam, menutupi seluruh tubuhnya dari dunia luar. Rose tau betul bahwa Jisoo sedang marah besar jika dia melakukan hal itu.

"Sayang..." Panggil Rose sambil menepuk bagian atas gumpalan itu.

Jisoo bergerak sedikit menghempaskan tangan Rose yang menyentuh selimut nya. Dia tidak mau disentuh dengan tangan yang sama saat memeluk Lisa tadi.

Rose menghela napas. Dia melepaskan sandal rumahnya dan naik ke tempat tidur. Berbaring di samping Jisoo dan memeluknya dari belakang. Rose bisa merasakan Jisoo menolak untuk disentuh dan meronta di dalam selimut, tapi dia justru mempererat pelukannya.

Jujur saja, Rose sangat lelah saat ini, dia juga tidak di mood ingin membujuk Jisoo yang sedang marah, dia hanya ingin istirahat dengan tenang sambil memeluk kekasihnya.

"Sayang, aku lelah," bisik Rose namun cukup kuat untuk di dengar gadis yang sedang berbaring di pelukannya.

"Pergilah keluar dan hilangkan rasa lelah mu bersama Lisa," jawab Jisoo dengan kesal.

"Oh, jadi itu alasannya,"

"Tapi pacar ku itu Jisoo bukan Lisa,"

"Oh benarkah?" Tanya Jisoo.

ChaeSoo ONESHOT/SHORT STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang