Re:Letter (2)

660 72 0
                                    

1 Desember 2020
Seoul, Korea

Chaegi....
Apa aku pernah memberitahu mu hal ini? Sepertinya belum.
Sejujurnya, aku sudah memperhatikan mu sejak kelas 1, tapi aku tidak berani mendekatimu karna kau memancarkan aura orang pintar yang tidak dapat di dekati. Kau selalu terlihat cool dan tenang, tidak memperdulikan keadaan bising di sekitar mu, seolah-olah kau berada di dalam duniamu sendiri.

Kau yang seperti itu sangat keren bagiku.

Aku sangat bersyukur karena tidak terlalu tinggi. Jika saat itu aku mampu menggapai buku di perpustakaan, maka aku tidak akan bisa mengenalmu. Yah mungkin bisa dengan cara yang lain, karena di jari manis ku dan jari manismu terikat satu benang merah yang sama.

Saat itu, saat kau muncul dari belakang dan mengambilkan buku itu dan memberikan nya padaku, dunia terasa berhenti sejenak. Aroma cinta pertama yang manis dan mendebarkan memenuhi udara di sekitar ku, hati dan pikiran ku kacau, aku berusaha keras untuk menahan senyuman yang meronta ingin terbentuk di bibirku.

Hari itu, aku memastikan bahwa aku harus menjadi milik mu.

Jujur saja aku sangat kecewa saat tidak menemukanmu di pesta kelulusan kita. Aku berpikir bagaimana mungkin kau tidak mengucapkan selamat tinggal padaku dan menghilang begitu saja. Sepanjang pesta mood ku jelek, hanya karna mu huh!

Tapi begitu aku melihat siluet mu di gerbang, semua perasaan buruk itu menguap ke udara digantikan dengan nada-nada dentuman jantung ku yang memenuhi telinga serta jiwaku.

Dia menungguku

Aku sangat yakin bahwa orang yang membuatmu berdiri di sana sepanjang hari adalah diriku. Kaki ku melangkah tidak sabar ke arahmu, mataku ingin segera melihat paras mu yang setahun ini selalu membayang dalam tidurku.

Aku tidak sabar lagi untuk memberitahu mu bagaimana perasaanku yang sesungguhnya. Aku ingin melihat pancaran indah keluar dari matamu saat mendengar ku mengatakannya.

Dan bagai angin yang berhembus ke barat, hangat namun terasa cepat, aku akhirnya menjadi kekasih dari seorang Park Chaeyoung.

Ah... Memikirkannya saja membuatku ingin menangis bahagia.

Foto itu, foto pertama kita, tega sekali kau membawanya bersamamu. Foto itu diambil menggunakan hp ku, itu milikku!

Saat kita bertemu lagi nanti, aku akan pastikan bahwa aku akan merampasnya dari mu.

Aku harap kita akan baik-baik saja Chaeng-ah....

Sincerely

Kim Jisoo

ChaeSoo ONESHOT/SHORT STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang