#11

708 135 6
                                    


Kinky Boots

-----

Seekor kucing di penangkaran akan segera melahirkan.

Hal ini berarti kau akan pulang telat. Seorang pegawai harus ada di sini untuk berjaga-jaga, kalau-kalau ada yang harus menelepon dokter hewan.

Biasanya, hal hal seperti ini akan jadi bahan pertengkaran bagi rekan kerjamu; tiap-tiap dari mereka akan bersikeras untuk pulang ke rumah, dan pada akhirnya kaulah yang menjadi tumbal dan tidak bisa tidur semalaman. Saat ini, kaulah yang menunjuk dirimu sendiri menjadi sukarelawan bahkan sebelum pertengkaran itu dimulai.

Sebenarnya tidak benar-benar buruk. Kau memiliki lagu yang bisa kau putar, menyumpal telingamu dengan siaran radio Put Your Hands Up dan mendengarkan Hizashi Yamada memberi informasi terkait tiga lagu yang akan diputar, sesekali menyampaikan beberapa fakta unik. Kau nyaris merasa bahwa ada yang sedang benar benar menemanimu.

Tidak adanya kehadiran Gudetama membuatmu cukup terguncang. Dia selalu ada tiap kali kau menghabiskan waktu untuk mengawasi kelahiran anak anak kucing semenjak kau mulai bekerja di Penangkaran Hewan Organa. Bukan berarti Gudetama peduli dengan kelahiran anak anak kucing itu. Ia menikmati waktunya ditemani oleh seseorang setelah jam tutup, seseorang yang memberinya makan atau ia jadikan sebagai tempat untuk menghangatkan diri. Tidak memiliki dirinya di pangkuanmu saat kau ada di penangkaran terasa aneh.

Kau mencolokkan casan ponselmu lalu duduk di lantai, tetap di sana sampai baterai hapemu tidak lagi berwarna merah.

"Baiklah, listeners! Apakah kalian semua menjalani Jumat yang menyenangkan? Angkat tanganmu! Aku memiliki beberapa lagu hits untuk diputar. Namun, pertama-tama, mari kita dengarkan dulu beberapa rilisan terbaru! Kau benar; Present Mic akan memutar tiga single terbaru dari artis-artis berikut!"

Kau tidak tahu satu pun band ataupun penyanyi, bahkan judul lagunya. Semua itu terputar di kepalamu, campuran antara pop, DJ, dan reff, reff, reff. Beberapa bagian terdengar catchy, tentu saja. Namun, kau tidak yakin kau akan ingat judul lagunya jika keesokan harinya ada yang menanyaimu.

Kau melepas earphone-mu, mengecek sebentar ruang karantina. Anak anak kucing itu baik baik saja; bagaimanapun, induknya akan mengamuk jika kau mencoba untuk mengganggunya lagi. Ia menjilati tubuhnya sendiri sembari berbaring.

"Maaf... aku akan lebih sabar lagi," bisikmu, membalik arah lalu kembali duduk di tempat awalmu.

Aizawa maupun Yamada belum pernah meneleponmu semenjak tragedi pencarian-Gudetama-dan-penemuan-tupai-kecil di apartemen Aizawa. Suara Yamada kadang muncul di sela-sela lagu, beberapa kali, memberi komentar dan membicarakan apapun. Kau sibuk terhanyut dalam suara Yamada yang sangat energik. Semenjak kalian bertemu di hari Jumat lalu, dia selalu berbicara tentang penangkaran tempatmu bekerja dan hewan peliharaan dalam siarannya. Hal itu membuat penangkaran hewan ini mendapat banyak sekali donasi dan pengadopsi baru.

Tempat ini mulai terasa sepi.

Akan selalu ada anjing dan kucing di sini; kau akan menjaga mereka di sini sampai kesehatan mereka stabil, bagaimanapun juga. Namun, banyak dari penghuni lama yang telah mendapat pengadopsi baru. Bahkan Ryuji dan si Pembuat Onar sekarang hanya tinggal kenangan.

Mereka telah pergi ke tempat yang jauh lebih baik dengan petualangan baru yang juga jauh lebih menyenangkan.

Kau berharap suatu hari kau bisa seperti mereka juga.

Tok tok tok.

Kau bersembunyi di balik meja. Penangkaran sudah tutup. Kau sudah tidak ada.

Tok tok. "Halo? Ada orang di sana?"

Tidak. Tidak ada.

Kau telah menempel jadwal kerjamu di pintu. Siapapun wanita itu, dia harus belajar cara membaca dulu.

Tok tok tok."Aku sedang mencari gadis yang sering bekerja di sini?" Dia bergumam, namun kau mendengarnya dengan cukup jelas. "Dasar, si sialan Eraserhead tidak memberi informasi yang jelas. Sesuatu untuk kucingnya? Ugh." Dia berdehem. "Hey, jika ada seseorang di dalam, aku datang ke sini untuk mengambil camilan Fattos untuk kucingnya Aizawa!"

Oh. Mungkin dia memang benar mencarimu.

Kau berdiri dan melangkah menuju pintu kaca, agak kesulitan membuka kuncinya. Kau berjanji kepada dirimu sendiri agar memberi sedikit pelumas di sana nanti. "M-maaf. Kami tidak seharusnya menerima pengunjung setelah tempat ini tutup, dan kurasa perbuatanmu itu..."

"Keterlaluan? Oh, bukan masalah; aku mengerti."

Tbc.

Lazy Egg [Aizawa x Reader] Translated ficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang