#16

618 123 6
                                    


Round and About

-----

Kau belum pernah mengambil cuti sebelumnya.

Sekarang, kau tiba-tiba mendapat cuti dua minggu penuh karena bosmu akhirnya sadar betapa berantakannya struktur bisnis usahanya. Kau tidak akan mengangkat telepon mereka. Kau tidak akan datang ke tempat kerja, terlepas dari secemas apapun dirimu, dan kau akan terus begitu selama dua minggu penuh sampai cutimu habis.

Masalahnya adalah, kau benar-benar bingung akan apa yang harus kau lakukan di hari liburmu.

Hari pertama, kau tidur. Damai sekali rasanya, tapi kau tidak bisa melakukan itu selama dua minggu penuh. Hibernasi terdengar tidak begitu buruk, tapi tentu saja akan sangat membosankan.

Di hari kedua, kau rasanya ingin mematikan ponselmu saja. Penangkaran Hewan Organa terus-terusan meneleponmu. Kau mendengarkan beberapa pesan suara dari mereka, dan hal tersebut malah membuatmu semakin gelisah dan kesal.

"Berapa banyak dosis sefaleksin yang biasa kau berikan untuk Po?"

"Aku tidak bisa menemukan kotak sampah cadangan. Apakah kau memindahkannya ke tempat lain?"

"Aku tahu kau sedang cuti, tapi bisakah kau menggantikan jadwalku di hari Rabu?"

Semua itu hanyalah hal-hal sepele yang tidak masuk akal. Kau mematikan notifikasi di ponselmu sembari berpakaian sehingga kau setidaknya bisa menikmati sedikit kesunyian sebelum matahari meninggi.

Seluruh isi lemarimu adalah seragam. Kaus polo. Celana cokelat. Kaus polo. Celana cokelat. Kau baru sadar betapa mengerikannya semua ini; kau tidak memiliki kehidupan apapun di luar tempat kerjamu.

Seperti sebuah keajaiban, kau akhirnya menemukan sebuah t-shirt di bagian paling belakang lemarimu. Warnanya sudah agak pudar, tapi setidaknya tidak ada lubang atau noda apapun di sana.

Kau tidak pernah mengenakan ini lagi semenjak kau lulus kuliah.

Sial.

Kenapa waktu berlalu begitu cepat?

Layar ponselmu menyala karena notifikasi. Kau menghapus semua pesan dari tempat kerjamu, hingga hanya tersisa sebuah pesan dari orang lain.

Pesan berisikan foto Gudetama yang Aizawa kirim.

Si Telur Pemalas berbaring terlentang, tersiram cahaya mentari pagi. Kau bisa melihat remah makanan di perut dan dagunya. Gudetama sedang tertidur pulas, kaki depan terlipat di bawah dagunya.

Dia terlihat sangat bahagia.

Ah, lucunya.

Kau membalas pesannya, tapi tidak memiliki foto apapun yang bisa kau kirim.

(Y/n): Dasar, pemalas sekali dia! Aku yakin dia terus-terusan menggeram senang. Maaf, tidak ada foto kucing hari ini. Aku tidak akan pergi kerja sampai 13 hari ke depan :/

Kau meletakkan ponselmu agar kau bisa mulai membuat sarapan. Kau tidak berharap mendapat balasan, Aizawa terlihat seperti pria yang tidak mau repot-repot membalas pesan, kecuali kalau kau mengirimi sesuatu yang ia inginkan. Tidak masalah. Setiap hari dia menginginkan foto-foto hewan lucu, dan kau juga menginginkan foto dan kabar Gudetama. Adil, kan?

Kau sedang menuangkan air panas ke dalam mie cup saat ponselmu tiba-tiba bergetar.

Sipemarah: Aku sudah mendengarnya.

Oh. Jawaban itu berputar-putar di kepalamu selagi kau makan. Dia sudah tahu. Jangan jangan selama ini dia tidak sepeduli itu terhadap kucing, atau dia hanya menumpuk foto foto yang kau berikan dengan sia-sia, seakan-akan sedari awal memang bukan itulah niat utamanya.

Kau berpikir terlalu jauh.

Sipemarah: Hizashi ingin mengajakmu makan siang bersama kami.

Hizashi adalah pria yang ramah, jadi kau percaya itu. Dia bisa dengan mudah berteman dan mempertahankan pertemanan dengan siapapun. Kau tergoda untuk menerima tawarannya.

(Y/n): Kau ingin aku pergi, atau kau hanya ingin memberitahuku apa yang Hizashi inginkan?"

Kau menghabiskan makan siangmu. Mie cup memiliki banyak sekali varian rasa, dan kau hampir-hampir merasa bosan dengan semuanya. Banyak makanan lain yang lebih baik dari ini. Setelah dibelikan banyak sekali makanan oleh Kayama kemarin, kau jadi merasa dimanjakan. Makan siang di tempat yang baik dengan makanan yang layak menurutmu merupakan ide yang bagus.

Namun, merepotkan orang lain juga rasanya tidak baik.

Sipemarah: Kau maunya bagaimana?

Sebenarnya, kau ingin sekali memakan sesuatu yang berbeda hari ini. Kau baru saja ingin menanyakan detail waktu dan tempat, sebelum kemudian seseorang mengirimimu pesan. Kau mengenali nama yang tertera dan langsung membuka pesan tersebut.

Tukangberisik: JANGAN DENGARKAN CARA BERBICARANYA!!! KAMI INGIN KAU DATANG, OKE?! 12:30 DI FOODCOURT MALL. DATANG, YA???

Kau menghapus apapun pertanyaan yang telah kau ketik lalu mengetik teks baru untuk Aizawa, yakin bahwa Hizashi sedang memelototi layar ponsel temannya.

(Y/n): Aku akan datang.

Kau malah pergi terlalu cepat. Tidak ada hal lain yang bisa kau lakukan di rumah, dan mall itu setidaknya memiliki banyak orang yang berlalu-lalang yang bisa kau jadikan sebagai penyegar mata. Kau memasukkan dompetmu ke dalam saku lalu mulai memakai sepatumu, mengira kau akan kembali ke rumah sebelum jam dua siang. Ini hanya makan siang, kan?

Tbc.

Lazy Egg [Aizawa x Reader] Translated ficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang