{Cobalah dengarkan lagu di atas untuk menambah feel sebelum membaca}
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××[ Apa yg terjadi di dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka. Tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun. Bila terjadi kesalahan selama penulisan, bisa langsung beri komentar di kolom yang sudah disediakan ya. Dan aku minta maaf bila terjadi persamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya. Sekian dan terimakasih. ]
#Sudah Direvisi
______________________________________________
“Meskipun kita hidup di bawah langit yang sama, aku terus mencarimu. Aku bahkan rela menunggu lama hingga dirimu benar-benar kembali ke tempat ini.”
Beberapa tahun yang lalu saat penantian ini masih berlangsung.
Selama 6 tahun ia menunggu janji itu tiba, bayangkan saja, itu berarti tiga ratus enam puluh lima hari dikalikan enam, tak ada sepucuk suratpun yang ia dapat dari teman barunya itu, si gadis kecil.Hari demi hari, setiap sepulang sekolah Rion selalu menyempatkan dirinya pergi ke rumah Lani untuk meletakkan segulung kertas tentang kesehariannya, berharap sang teman dapat membaca isi suratnya. Namun hal itu tak kunjung terbaca oleh siapapun, hanya dia dan Tuhan yang dapat mengetahui apa isinya.
Di malam sesudah dirinya berpisah dengan Lani.
“Rion sayang, ayo turun, kamu kedatangan teman baru nih.”Suara itu perlahan memasuki celah kamar Rion, sehingga membuat kedua matanya kembali terbuka lebar, tubuhnya seketika tampak begitu bersemangat dibandingkan sebelumnya.
Tak perlu pikir panjang ia bergegas keluar kamar dan berjalan menuruni anak tangga menuju ruang tamu.Yups! apa yang ia bayangkan ternyata tak sesuai dengan apa yang terjadi, kedua matanya kini terpasang tajam, seakan menunjukkan sisi lain yang entah sejak kapan hadir dalam dirinya.
Rose, gadis kecil yang tadi siang dilihatnya berkelahi bersama Lani di sekolah, sekarang sedang berdiri tepat di hadapannya, dengan sepasang suami isteri yang ia yakini sebagai orang tua dari gadis kecil tersebut.
“Kau!”“Rion sayang kenalin dia namanya Rose, kata mamanya dia juga bersekolah di tempat yang sama loh seperti kamu.”
“Kenapa kau ada di sini!?” tanya Rion memperlihatkan rasa tidak sukanya
“Rion, kamu kok ngomongnya begitu sih?”
“Ma, siapa yang menyuruh mereka datang ke sini?”
“Sayang, mamanya itu teman mama waktu SMA, jadi wajar dong mereka datang ke sini untuk berkunjung.”
“Aku nggak suka mereka datang, apalagi dia!”
“Rion! Kemana sikap sopan kamu, ha?!”
“Pergi keluar dari rumahku. Pergi!!”
“Rion?!” bentak sang ayah berusaha menahan sikap buruk dari putranya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTER EGO [END] [HASIL GABUT] ✓
Mistério / SuspenseSetelah kamu membaca seluruh bagian cerita ini, mampukah dirimu menentukan siapa pembunuh yang sebenarnya? Semoga sukaa yaa😗 Maaf sebesar-besarnya kalo ada banyak typo di beberapa bagian hehehe, maklum ngerjainnya di masa" gabut dan sengaja gak di...