BAB XIII. MISTERI MIMPI BURUK

106 53 76
                                    

{Cobalah dengarkan lagu di atas untuk menambah feel sebelum membaca}
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××

[ Apa yg terjadi di dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka. Tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun. Bila terjadi kesalahan selama penulisan, bisa langsung beri komentar di kolom yang sudah disediakan ya. Dan aku minta maaf bila terjadi persamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya. Sekian dan terimakasih. ]

#Sudah Direvisi

______________________________________________

“Tidak ada yang nyata di dunia ini, termasuk orang-orang yang ada di dekatmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tidak ada yang nyata di dunia ini, termasuk orang-orang yang ada di dekatmu.
So berhati-hatilah, sebab tahun ini lagi marak-maraknya menggunakan topeng.”

Lani menyeringai lebar, memandang cowok tampan yang telah berdiri jauh di hadapannya. “Yah monsternya tertangkap.”

  “Apa yang baru saja kau lakukan?” tanya Rion sekali lagi, mencoba menyakinkan maksud dari semua itu

   “Aku yang membunuh mereka. Apa ada masalah buatmu?”

   “Nggak mungkin. Itu mustahil.”

Lani mulai melangkahkan kedua kakinya ke arah pintu keluar. “Baguslah kalau kau nggak percaya.” gumamnya tak mau ambil pusing

   Dengan cepat Rion menahan pergelangan tangan gadis tersebut, menoleh ke arahnya  dan berkata pelan. “Kenapa kau bisa berubah jahat seperti ini?”

   “Bukankah dirimu juga seperti itu?” tanya Lani balik

“Apa?”

“Berhentilah membodohi dirimu sendiri. Kalau memang jiwamu sudah jahat, kenapa harus ditutupi?”

  “Apa maksudmu, Lani?”

“Hidup itu bagaikan roda berputar. Ada saatnya kau di bawah dan ada saatnya juga kau di atas. Jadi bertindaklah sesuka hati saat dirimu sedang berada di posisi atas, jangan biarkan orang-orang bodoh itu menindasmu seperti hama.”

Perlahan Lani melepaskan tangan Rion dari tangannya, menepuk pelan bahu Rion dan, “Senang bertemu lagi denganmu, teman buruk rupaku.” bisiknya lalu pergi keluar gedung

   Seketika kedua mata Rion terbuka lebar mendengar bisikan tersebut. Entah kenapa hatinya mendadak sakit setelah semua perkataan Lani tadi dilontarkan kepadanya.


   Rion menghela nafasnya singkat, menyentuh bagian dadanya dan merasakan sejenak detak jantungnya yang berdegup kencang sejak tadi. “Akhirnya.. kau ingat padaku. Lani, terimakasih banyak untuk kata-katamu.” ujarnya tersenyum lebar

ALTER EGO  [END] [HASIL GABUT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang