Sebagian part telah dihapus untuk kepentingan penerbitan
WARNING AREA 21++
🔞🔞🔞
Sebuah kecelakaan mobil membuat kehidupan Ruri jadi berubah. Selain wajahnya yang berubah jati dirinya juga berubah.
Ini cerita cinta satu malam tapi bukan cerita yan...
Di sebuah club malam seorang gadis dengan riasan bold sudah menghabiskan 4 gelas vodka, dia terus meracau tidak jelas.
"Sialan lu Doni, lu buang gw demi si dedemit Jessie. Gw bakalan bikin lu nyesel Don. Liat aja." cerosos Ruri dengan tubuh yang tidak bisa diam.
Ruri berjalan mendekati seorang pria yang memakai kacamata besar, jaket kulit dan celana jeans belel. Ruri langsung duduk di pangkuan pria itu.
"Hai sayank... Sendirian aja nih?" ucap Ruri sambil mengedipkan sebelah matanya.
Sang pria menatap tajam wanita yang duduk di pangkuannya.
"Aku akan memuaskanmu sayank, mari kita pergi."
Ruri menarik pria itu dan membawanya ke hotel terdekat.
"Lu tahu kenapa gw deketin lu? Karena lu yang paling jelek diantara yang lain, hahahaha." ucap Ruri dengan jalan yang sempoyongan.
"Ternyata gadis ini sangat mabuk." batin sang pria
Sang pria terus menatap tubuh mulus gadis di depannya. Dia mengamati sang gadis yang terlihat sangat cantik dengan dandanan menornya. Bibir berwarna ungu tua dengan riasan mata berwarna senada membuat jantungnya berdetak tak karuan. Dia meneguk kasar salivanya ketika sang wanita membuka satu persatu pakaiannya. Sebagai pria normal dirinya tentu saja bergairah melihat body bohay bak gitar Spanyol telanjang di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruri tiba-tiba menarik tengkuk pria itu dan melumat bibirnya kasar. Sang pria membalas ciuman sang gadis dengan sama panasnya. Disela-sela cumbuannya sang pria merasakan cairan meleleh dari mata indah gadis di depannya.
"Aku salah apa Doni sama kamu? Aku udah setia sama kamu tapi kamu malah selingkuh dengan si Jessie." Ruri menangis histeris di pelukan sang pria.
Pria itu mengusap rambut gadis di depannya. Suara tangisannya terdengar sangat menyedihkan. Dia yakin sang gadis kini tengah patah hati.
Ruri mendongak menatap wajah pria di depannya. Ruri membelai lembut wajah pria itu.
"Kenapa kamu jadi jelek begini Don?" Ruri mengamati wajah sang pria.
Ruri membuka kacamata besar sang pria. Ruri mengemut jarinya, dia menempelkan jari basahnya di wajah sang pria lalu mengusap-usap noda hitam besar yang mengganggu penglihatannya.
