Sebagian part telah dihapus untuk kepentingan penerbitan
WARNING AREA 21++
🔞🔞🔞
Sebuah kecelakaan mobil membuat kehidupan Ruri jadi berubah. Selain wajahnya yang berubah jati dirinya juga berubah.
Ini cerita cinta satu malam tapi bukan cerita yan...
Ruri pagi-pagi sekali sibuk dengan urusan dapurnya. Ruri belum menemukan pembantu yang cocok untuk mengurus rumahnya. Ruri sudah memasak nasi goreng bayi gurita untuk Sean.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tampilannya sudah cantik sekarang waktunya membangunkan pangeranku." monolog Ruri.
Ruri bergegas pergi ke kamar Sean. Ruri menggelengkan kepalanya saat melihat posisi tidur anaknya yang selalu berantakan. Kepalanya menggantung di pinggir ranjang sedangkan selimutnya tergeletak di lantai. Padahal Ruri jika tidur sangat tentram, jarang merusak seprai. Jika gaya tidur Sean tidak mirip dengannya dipastikan mirip seseorang yang menanamkan benih padanya.
Ruri mencium pipi Sean, Ruri menarik tubuh Sean, kini Sean duduk dengan mata yang masih terpejam. Ruri segera menepuk pelan pipi pangerannya.
Sean mulai membuka matanya, Sean mengucek matanya pelan. Saat dilihatnya ibunya berada dibelakangnya Sean berbalik dan memeluk ibunya.
Ruri membalas pelukan anaknya, Ruri membuka satu persatu pakaian Sean.
"Sekarang mandi dan jangan lupa gosok gigi." titah Ruri
Sean menganggukkan kepalanya dan berjalan sambil bertelanjang. Sean memang tidak mau bila dia dimandikan karena pasti mamanya tidak memperbolehkan Sean bermain air.
Ruri merapihkan selimut dan kasur Sean. Ruri melihat PR Sean, ternyata anaknya itu sudah mengerjakannya tanpa harus disuruh. Ruri memasukkan kembali buku gambar Sean ke dalam tas sekolahnya.
Sean kini sudah rapih dengan seragam sekolahnya. Sean memakan nasi goreng dengan lahap. Sosisnya sengaja selalu dia sisihkan untuk dimakan nanti belakangan.
"Mama bekal Sean mana ma?" Sean berteriak memanggil Ruri yang berada di dapur.
Ruri memberikan kotak bekal pada Sean. Sean membukanya dan tersenyum melihatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
