Sebagian part telah dihapus untuk kepentingan penerbitan
WARNING AREA 21++
🔞🔞🔞
Sebuah kecelakaan mobil membuat kehidupan Ruri jadi berubah. Selain wajahnya yang berubah jati dirinya juga berubah.
Ini cerita cinta satu malam tapi bukan cerita yan...
Joe sedang sibuk memilih baju apa yang akan dia gunakan kali ini. Karena hari ini hari minggu Joe niatnya akan sepanjang hari bersama Ruri untuk mengambil hati Ruri. Setelah cukup lama memilih pakaian akhirnya Joe menjatuhkan pilihannya pada sweater rajut abu tua, celana jeans hitam dan tentunya jaket kulit hitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joe tak lupa menyisir rambutnya, setelah Joe menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya Joe mengambil kunci mobilnya dan bersiap menuju rumah Ruri dambaan hatinya.
Joe memarkirkan mobilnya di depan rumah Ruri. Joe memencet bel berulang kali hingga pintu terbuka.
"Bisa ga sih sekali aja mencetnya gw ga budeg yah." Ruri mendengus kesal dengan tangan yang dilipat di dadanya.
"Hehehe aku kira kamu masih tidur Ri." ucap Joe dengan cengengesan.
"Aku? Kamu? Lu ga salah nyebut Joe?"
"Biar lebih akrab dong Ri panggilannya mesti dirubah."
"Terserah, gw ga peduli."
Joe duduk di sofa ruang tamu sebelum Ruri mempersilahkannya masuk.
"Serasa di rumah sendiri yah. Masuk nyelonong aja." ucap Ruri ketus.
"Nanti juga akan jadi rumah kita Ri."
"Mimpi terooosss."
Ruri meninggalkan Joe dan kembali ke dapurnya. Ruri menyiapkan masakannya yang sudah matang. Ruri menyuruh Sean memanggil Joe untuk makan.
"Om ayo makanan sudah siap."
Joe dengan semangat pergi ke ruang makan. Joe memperhatikan Ruri. Joe senang walaupun sikap Ruri masih ketus tapi dia masih bisa bersikap peduli pada Joe contohnya sekarang Ruri menyiapkan piring dengan nasi diatasnya untuk Joe.
"Terimakasih istriku yang cantik."
Ruri mencebikkan bibirnya mendengar rayuan Joe. Ruri mengambil kepiting saus tiram untuk Sean dan menyimpannya di piring Sean.
"Aku juga dong Ri." ucap Joe sambil menyodorkan piringnya.
