chapter 8

7.1K 355 22
                                    

Sebelum baca klik dulu
Bintangnya
🌟🌟🌟

Tengkyuuuu buat yang udah VOTE
😘😘😘😘😘

Episode 8

Alfa berjalan dengan wajah yang ceria. Dirinya akhirnya bisa dekat dengan Sean dan Ruri. Alfa melihat Joe sedang melamun di teras samping rumahnya.

"Kenapa Joe?"

"Joe lagi pusing kek, Ruri belum juga memaafkan Joe padahal Joe sudah mengirim karangan bunga yang besar. Apa yang Joe lalukan salah kek?"

"Siapa yang menyarankanmu melakukan hal memalukan seperti itu?"

"Felix kek."

"Dasar bodoh, kamu itu dikerjain si Felix. Seharusnya bunga yang kamu kirim itu bunga mawar merah atau bunga yang lain yang cantik dengan bentuk bucket bunga bukan karangan bunga."

Alfa tak habis pikir kenapa cucunya yang pintar bisa jadi sangat bodoh.

"Nanti kakek belikan bucket bunga mawar merah dengan 99 bunga. Kamu harus secepatnya menikahi Ruri, ingat warisan kakek akan kakek berikan ke panti sosial jika kamu belum juga menikah dalam waktu sebulan."

"Kakek masih ingat aja sih, Joe juga sedang berusaha kek tapi Ruri memang keras kepala."

"Apapun alasannya pokoknya kakek tidak mau tahu. Sudah sana mending kamu cepat tidur, siapkan lagi otakmu untuk besok."

Alfa meninggalkan Joe yang kembali lagi fokus dengan pikirannya. Joe akhirnya menguap, dia mengantuk, lebih baik sekarang Joe menuruti perintah kakeknya untuk tidur siapa tahu saja nanti dia dapat ilham dalam mimpinya.

Pagi harinya Joe sudah siap dengan stelan jasnya. Joe menuruni tangga dan menghampiri Alfa yang sudah berada di meja makan.

"Pagi kek."

"Nih bunga kemarin yang kakek janjikan padamu. Kamu dekati dulu Sean sebelum mendekati Ruri. Buat Sean suka padamu dulu baru kamu bisa mengambil hati Ruri."

"Gimana mau suka sama Joe kek ngeliat Joe aja Sean menangis."

"Ya ampun kok bodoh banget sih kamu Joe, ya cari mainan anak-anak lah, Sean pasti suka robot, mobil-mobilan, pesawat atau action figure kasih lah yang dia suka. Cari tau sana jangan nunggu Ruri diambil orang baru kamu bertindak."

"Baik kek."

Setelah menyelesaikan makannya Joe pergi menuju ke rumah Ruri. Tak lupa Joe mampir dulu ke toko mainan membeli beberapa robot dan hot wheels.

Joe sudah sampai di depan rumah Ruri. Joe keluar dari mobil dengan tangan yang penuh dengan mainan dan bucket bunga.

Joe menutup pintu mobil dengan kakinya. Joe menghampiri Sean yang sedang memainkan yoyonya.

"Hai jagoan."

Sebelum Sean membuka mulutnya untuk berteriak memanggil Ruri Joe dengan segera memberi kode untuk Sean menutup mulutnya dengan jari telunjuknya yang dia simpan di depan bibirnya.

"Om ga akan galak lagi sama Sean. Om janji, om minta maaf yah untuk yang dulu. Ini om punya mainan untukmu."

Joe memberikan paper bag berisi mainan kepada Sean. Sean mundur satu langkah. Sean masih takut pada Joe. Joe menjauh setelah menyerahkan mainannya.

mother of my child (TAMAT) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang