06

499 56 2
                                    

Waktunya bayar kas, ini yang ditunggu oleh aria. Wajah marah doyeon, apalagi saat menagih uang kas sanha, jaemin dan yuqi.

“TEMAN TEMAN WAKTUNYA BAYAR KAS YOKKKKK” teriak doyeon saat bu gita benar-benar sudah keluar kelas.

Sanha berpura-pura tidak mendengarnya dan berdendang sedikit kencang “dudududuudduuu”. Membuat doyeon ingin menendang kepalanya.

“AKANG GENDANG KALAU SAYA BILANG BAYAR KAS, BAYAR YA” teriak doyeon menyindir sanha yang sudah ada di depan pintu kelas.

“SANHA KALAU DOYEON BILANG BAYAR YA BAYAR. DASAR LELEMBUT” arin pun ikut kesal kalau gini modelannya.

Sanha pun berbalik “Ah elah, iya iya rin. Marah mulu kerjaan lo” ada saja celetukan sanha yang membuat warga kelas ini kesal.

“TOLONG YA BILANG GITU LAGI GUE TAMPAR LO” sahut arin sambil marah marah.

“ya elo sih marah marah melulu, caper lo? Inget ya lo tuh cuma wakil ketua rin, bukan ketua lo tuh gak seharusnya ngatur ini itu. Rocky aja diem tuh, anak anak mau ngapain juga terserah dia” ucap mina, membuat doyeon memandangnya kesal.

“lo yang gak tau apa apa. Bisa diem gak sih? Emang selama ini lo ngelakuin apa aja buat kelas ha?” cecar hyewon membela arin.

Arin benar benar kaget, mengapa mina bisa berkata seperti itu.

“lo kenapa sih min?” tanya arin baik baik.

“gue kenapa? Hahaha elo yang kenapa rin. Jadi orang sok sibuk banget, salah dikit dimarahin maunya sempurna tapi gaada jabatan penting di kelas sama di ekstra. Sok ngatur banget tai” ucap mina langsung keluar kelas, benar benar membuat arin sakit hati.

Mata arin mulai berkaca kaca, serim yang melihatnya pun bertanya “lo gapapa rin?”. Arin hanya melihat kearah serim sebentar, sambil tersenyum pula. Membuat yang berada disana merasa tak enak hati.

“Gue? Alhamdulillah baik baik aja, udah kalian istirahat aja sana. Gue mau nenangin diri dulu, jangan ada yang jauhin mina ya” arin pun menepuk pundak hyewon yang berada tepat disebelahnya.

Baru kali ini mereka melihat arin seperti ini, mulut mina kali ini benar-benar pedas. Tiada yang tau apa alasan mina berbicara seperti itu.

Mina, arin dan mark bisa dikatakan sahabat saat kelas 10 kemarin. Tapi lama kelamaan hanya ada mina dan mark, arin sering terlihat sendiri. Saat itu hanya ada serim yang selalu bersama arin, hingga saat ini.



Saat dikantin semuanya diam, tak ada yang berniat untuk membuka topik. Mereka masih memikirkan arin dan mina, bisa-bisanya mina berbicara seperti itu.

“mmmm menurut kalian nih ya, kenapa mina bisa jadi kayak gitu?” yuqi mencoba membuka topik yang ia pikirkan sedari tadi.

“gak tau juga sih, tumbenan banget. Kasihan si arin, dia tuh marah marah gitu gara-gara merasa sendiri. Sendiri dalam ngatur masalah kelas ya” jawab doyeon.

“gue tau sih, gue jarang ada sama arin waktu di kelas, apa apa juga selalu gue lempar ke arin. Jadi merasa bersalah nih gue” ucap rocky sambil menghela nafasnya.

Disini ada lucas, doyeon, hyewon, yuqi, serim, rocky dan yeri.

“mina tuh”

Multimedia - 99line ft 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang