07

440 59 2
                                    

Sudah sejak 3 hari yang lalu mina dan arin bertengkar. Hingga saat ini yang di rasa hanyalah arin yang mulai pendiam dan tidak peduli sekitar, adapun mina yang selalu ikut kemana mark pergi.

“arinnnn, ayo anterin gue ke ruang guru yokkk. Kita ambil absensi buat seminggu iniii” ajak sihyeon ke arin, berharap arin akan kembali seperti sebelum bertengkar.

Arin mengangkat kepalanya, terbangun dari posisinya. “ajak serim aja coba, atau gak gitu sama minhyuk” jawab arin tak sesuai dengan ekspetasi sihyeon.

Jangan lupakan arin yang pindah tempat duduk ya, dulu ia sebangku dengan serim berada di bangku ke dua dari depan. Sekarang ia sebangku dengan yohan, bangku pojok belakang.

“ayolah rinn, keluar kelas sekali kali keeekkkkk” bujuk sihyeon sekali lagi.

“nggak yeonnn, udah sana yaa ajak minhyuk aja. Minhyuk kan ketua kelas yeon, pai paii gue mau bobok lagi, pusing” final arin.

Sihyeon pun mempoutkan bibirnya, lalu mencoba mengajak dejun untuk mengambil absensi bersamanya.

“ko jun gamteng, ayo anterin sihyeon ambil absensi” ajak sihyeon ogah ogahan sebenarnya.

“manja bener sih timbang ngambil absensi doang. Kan ruang guru deket” sahut mina yang membuat dejun melihat kearahnya.

“lambemu iku iso meneng opo ora seh cok. Ketok e mengo ae, pingin dikareti ta?” jawab dejun.

(mulutmu itu bisa diem apa nggak sih? Kelihatannya gak bisa ditutup, pingin di pakein karet?” )

Begitu pula dengan tzuyu yang sedang ada di sebelah dejun, ia juga kesal atas omongan mina.

“coba deh min, ceritain lo ada masalah apa sama pengurus kelas ataupun sama warga kelas”

“gak sekali dua kali ya omongan lo nyindir kita, terus lo curhat ke temen lo yang beda jurusan sama kita. Berasa kita yang bener bener salah” ucap tzuyu sambil menatap lekat kearah mina.

Mark yang berada di tengah-tengah mina dan tzuyu pun merasa bingung.

“tunggu, jelasin dulu ini tuh ada apaan sih?” tanya mark yang masih belum paham, ada masalah apa antara mina dan yang lainnya.



Sejak keluarnya arin, serim dan doyeon dari grup kelas, mereka tak membicarakan masalah itu kembali. Bahkan rencana mereka kumpul di lorong depan uks pun gagal, karena mina yang tidak hadir.

“jelasin apa lagi sih mark? Jelas jelas mereka itu yang lelet jadi pengurus kelas, baperan lagi gak mau menerima kritik ataupun saran dari anggota yang lain” jawab mina sewot.

Demi kipas angin yang bunyinya kretek kretek, ini mulutnya mina pingin yoojung sambelin.

“apasih min? Lo kok jadi jahat gini omongannya” ucap mark ke mina.

“kamu kok malah jadi belain mereka sih mark, aku sahabat kamu loh mark” ucap mina penuh penekanan.

“tau dah suka-suka lo” ucap mark yang setelahnya pergi begitu saja.Tidak memperdulikan mina yang menghentakkan kakinya, ia kesal.

“TOH MAMPUS KAN DITINGGALIN SAMA  S A H A B A T NYAAAA” teriak yuqi yang sedari tadi hanya menikmati pertengkaran.

“hus mulutmu” lucas langsung membekap mulut yuqi begitu saja.

“apaansih, gak perlu berantem lagi. Mina, gue yang salah disini, lo gak perlu bawa bawa pengurus yang lainnya” ucap arin tegas, kali ini ia tak terima bantahan ataupun yang lainnya.

Arin pergi, menyusul mark. Begitupun serim, doyeon dan dejun yang mengikuti arin.

“udahlah min, kalau lo ada masalah sama arin, langsung ngomong ke arin. Gak perlu bikin hatinya sakit atapun bikin hati anak kelas lainnya sakit juga. Mereka udah mau ngurus kelas dengan semestinya aja gue udah bersyukur”

“lo gak tau pengorbanan mereka? Mereka ngelindungi lucas waktu dia dipanggil ke bk gara gara masalah main petasan waktu jam kbm. Mereka yang urunan buat gantiin kamera mirrorless waktu mirrorless nya dibuat rusak sama hangyul, ataupun mereka yang rela bolak balik buat beli peralatan waktu kemah ramah”

“lo gak tau kan ha? Gue sama yuqi yang bolak balik tanya kabar mereka waktu itu. Sadar mina sadarr, terutama sama arinn. Dia sahabat lo waktu kelas 10 kan? Yang mau nemenin lo waktu dihukum bu amira.”

“Gak tau terimakasih lo” tutup yena, kali ini biarkan yena menyadarkan keegoisan seorang mina.

Kini biarkan mina merenungkan kesalahannya.

Mina hanya iri, hanya arin yang bersinar diantara yang lainnya. Arin yang selalu dibutuhkan oleh anak multimedia, dan arin yang selalu dicari oleh mark.

Mina ingin menjadi seperti arin. Menjadi seseorang yang dibutuhkan, seseorang yang dibela dan seseorang yang dicari-cari.

Terlebih oleh oknum mark, mina menyukai mark. Ia tak suka bila mark selalu menyebutkan nama arin didepannya.

Mulmed; Yeonjun from TXT as Bendahara 2

Tbc.

Jangan lupa votement temen temenn🙆

Multimedia - 99line ft 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang