Terhitung sudah 3 hari Juwita resmi berkencan dengan Yogi.
Ralat bukan Juwita tapi Chewy. 😂
Juwita yang biasanya kaku dan dingin sekarang menjadi lebih ekspresif. Para karyawan yang melihat perubahan tersebut tentunya bersyukur.
Tok...tok...tok...
"Ya masuk."
"Bos ada surat dari News Need." Kata Reina sambil menyerahkan surat.
Juwita langsung membuka surat tersebut karena News Need adalah salah satu kantor berita yang mengungkap perihal kehidupan pribadi artis maka dari itu ia sedikit khawatir.
Betapa terkejutnya Juwita saat melihat foto dari beberapa artis divisi 1 sedang berkencan.
"Re bukannya semua artis divisi 1 masih terikat pelarangan berkencan?" Tanya Juwita memastikan.
"Iya masih bos."
"Tolong kumpulkan semua artis divisi 1 dan beritahu Govalin untuk kembali sekarang juga." Perintah Juwita yang sedang berusaha menahan amarahnya.
"Baik bos." Reina pamit sebelum meninggalkan ruangan Juwita.
Semua artis divisi 1 sudah dikumpulkan sesuai dengan instruksi Juwita, tapi Govalin masih di perjalanan pulang dari kampus.
Selama ini Govalin memang bekerja sambil melanjutkan studi S2nya.
Juwita yang tidak ingin membuang waktu akhirnya memulai pertemuan tersebut sesaat setelah dirinya masuk ruangan.
"Maaf jika saya mengambil alih kepemimpinan divisi 1 untuk sementara."
Juwita menghela napas kesal, "Kalian pikir saya tidak tahu jika mayoritas dari kalian melanggar peraturan berkencan?" Tanyanya to the point.
"Apakah sesusah itu untuk kalian menaati peraturan selama 3 tahun? Kalian di sini untuk debut sebagai penyanyi bukan untuk pacaran." Sambungnya setelah tidak ada yang berniat menanggapi.
"Maaf bos izin menyela tapi bos kami sudah mengijinkannya." Bela salah satu artis yang membuat Juwita semakin geram.
"Baik terimakasih atas informasinya."
Govalin tiba sambil mengatur napas karena ia tadi berlari dari parkiran. Juwita menatap tajam pada adiknya tersebut.
"Maksud kamu apa mengijinkam mereka bebas berkencan?!" Pekik Juwita yang seakan meluapkan emosinya.
"Maaf sebelumnya tapi usia mereka adalah usia yang cocok untuk mulai berkencan." Jawab Govalin membela diri.
Brakk...
Semua orang yang berada di ruangan tersebut terkejut saat Juwita menggebrak meja.
"Kamu pikir ketua membuat peraturan itu untuk apa?! Untuk dilanggar iya?!" Govalin terdiam sambil menunduk.
"Apa kamu pernah memikirkan karir mereka semua yang bisa saja hancur berantakan hanya karena berkencan di awal karir?!"
"Apa kalian butuh bukti?!" Tanya Juwita kesal.
Juwita menghubungi wartawan yang mengiriminya foto tadi dan memperbesar suaranya agar semua orang dapat mendengar dengan jelas.
'Halo.'
"Selamat siang apakah benar ini dengan News Need?"
'Iya benar.'
"Saya Juwita pemimpin divisi 2 MHS Entertainment yang bapak kirimi foto-foto tadi."
'Apakah anda ingin menutupinya?'
"Bagaimana jika saya ingin mengkonfirmasinya apakah akan terjadi masalah?" Tanya Juwita sambil menatap Govalin dan para artis secara bergiliran.
'Tentu saja bahkan bisa menghancurkan karir yang baru mereka bangun maka dari itu saya sarankan untuk menutupinya.' Govalin langsung merebut ponsel milik Juwita.
"Maaf nanti akan saya hubungi kembali." Kata Govalin sebelum mematikan sambungan teleponnya.
"Bagaimana? Apa kalian sudah percaya atau butuh bukti lagi?" Tanya Juwita dengan nada menantang.
"Jika perlu saya bisa membiarkan salah satu dari kalian mengkonfirmasi hubungan kalian agar yang lain bisa melihat dampaknya secara langsung."
Govalin merutuki semua keputusannya, "Ini semua salah saya tolong jangan libatkan artis saya."
"Jadi kamu mengakui ini semua salah kamu tapi apa kamu sudah memikirkan resikonya?"
"Apapun resikonya saya akan tanggung jawab dan saya mohon jangan libatkan artis saya." Mohon Govalin dengan sungguh-sungguh.
Tok...tok...tok...
Sekretaris ketua alias Papa mereka berdua memasuki ruangan setelah diijinkan masuk tadi.
"Mohon maaf mengganggu tapi ketua meminta kedua pimpinan menemui beliau di ruangan beliau sekarang juga." Katanya dengan penuh sopan santun.
Juwita dan Govalin pergi ke ruangan Papa dan saat tiba di sana Papa sedang memijat pelipisnya karena merasa pusing.
"Apa-apaan ini?!" Pekik Papa.
"Maafin Govalin pa." Govalin merasa bersalah.
"Maaf kata kamu?! Kamu pikir Papa buat peraturan itu sembarangan jadi bisa kamu langgar seenaknya?! "Kamu mau nentang Papa?! Atau mau protes?!"
"Enggak pa." Jawab Govalin lirih.
"Untung Papa belum nyerahin perusahaan ini sepenuhnya sama kalian kalau iya entah jadi apa perusahaan Papa ini?! Sia-sia Papa buat peraturan tapi justru anak Papa sendiri yang ngelanggar."
Selama ini memang Papa masih memperhatikan kinerja kedua anaknya sebelum benar-benar menyerahkannya kepada mereka berdua.
"Papa kecewa sama kamu!" Govalin semakin merasa bersalah.
"Kasih Govalin satu kesempatan pa." Pinta Juwita sambil mendekati Papa.
"Kalau Govalin ngulangin kesalahannya lagi Juwi rela kehilangan posisi Juwi sekarang." Govalin menatap Juwita tak percaya.
Papa terdiam sesaat, "4 hari lagi ada rapat besar Papa harap kamu ada rencana untuk perusahaan." Govalin bersyukur karena Papa masih mau memberikannya kesempatan.
Kedua kakak beradik tadi keluar dari ruangan Papa dan menuju ruangan Juwita.
"Kak aku harus ajuin program apa?" Tanya Govalin yang merasa tertekan.
"Kakak punya ide tapi kamu nanti bilang aja kalau ini ide kamu ngerti?"
Govalin menatap kakaknya cukup lama, "Boleh peluk?" Tanyanya sambil berkaca-kaca.
Juwita tersenyum lalu mengangguk.
"Masih aja deh bayinya." Kata Juwita sambil mengacak rambut Govalin.
"Kakak tuh kenapa sih tadi sok-sokan marahin aku di depan artis?" Protes Govalin saat mengingat kejadiaan tadi.
Govalin kenal betul dengan sifat kakaknya tersebut, menurutnya Juwita tidak akan pernah bisa marah pada adiknya walaupun membuat kesalahan. Juwita hanya akan diam lalu mengungkapkan rasa kecewanya.
"Kan emang kakak terkenal galak jadi ya harus gitu." Jawab Juwita yang membuat Govalin tertawa.
"Love you Kak Juwi."
"Love you too adekku."
🐥🐥🐥
TBC.
Jangan lupa vote dan comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Fansite || Yugyeom Tzuyu ✔
FanfictionRahasia besar yang dimiliki oleh salah satu fansite member GET7 yang terkenal.