BIG KIM

666 76 21
                                    

Tring...

Bunyi lonceng cafe berbunyi, seorang pria tampan terlihat masuk kedalam cafe, ketampanannya yang tidak manusiawi membuat dia menjadi pusat perhatian. Saat melewati beberapa meja beberapa pasang mata refleks menatapnya ke arahnya. Beberapa wanita nampak memuji ketampanannya, bahkan tidak sedikit wanita langsung menghampirinya.

"Waaaah! tampannya" ucap seseorang gadis dengan heboh. Sebut saja dia Umji.

Kedua mata Umji tidak lepas dari seorang pria berseragam dengan aerphone terpasang di telinganya. Tapi mata Umji menjadi sangat panas karena sekelilingnya di penuhi dengan para wanita centil. Para wanita itu seperti planton yang terus menempel pada tubuh ikan paus. 

"Ji! napa sih, kesambet baru tau rasa!" tegur sang kakak bernama Namjoon.

"Oppa kenal orang itu nggak?" tanya Umji sambil menunjuk arah pria tampan itu.

"Oooo, Taeyong" ucap sang kakak sembari berdecak dan tersenyum miring.

"Kok, ekpresi mukanya ketus gitu sih!" sahut Umji tidak suka.

"Saingan beratnya Taehyung" jawab Namjoon lagii. 

Umji tersenyum licik, kemudian berdiri dari kursinya , merampas ponsel oppanya dan pergi begitu saja. Namjoon yang terkejut dengana kelakuan adik bungsunya hanya menatap Umji dengan curiga. 

"Ji! mau kemana?" 

Namjoon hanya melongo dengan mulut yang terbuka sempurna. Selain tidak waras adiknya itu memang nekat. Namjoon tidak habis pikir dengan sikap adik bungsu dan adik perempuan satu-satunya di keluarga KIM. Bagaimana bisa dia memiliki sifat seperti itu? dari mana sifat tidak warasnya itu menurun? Mungkin setelah ini Namjoon akan meneliti lebih dalam sikap ibunya yang ada di surga. 

Umji berjalan medekati Taeyong yang sedang duduk di salah satu kursi. Umji menatap satu persatu gadis yang mengelili Taeyong, memberikan tatapan sinis dan mengusir. Setelah semua gadis itu pergi Umji tersenyum lebar, mencoba memperlihatkan senyum manisnya sambil menatap Taeyong.  

"Berikan ID Line mu!" ucap Umji sembari menyodorkan ponsel milik oppanya pada Taeyong. 

Umji menunggu dengan sabar, tak ada reaksi apapun dari Taeyong. Pria itu justru fokus pada ponselnya dan mengabaikan Umji yang masih menyodorkan ponsel. Umji mendecak sebal karena Taeyong tetap tidak memperdulikannya. Dengan tampang polos Umji melepas aerpone yang terpasang di telinga Taeyong dan berhasil membuat pria itu terkejut.

Taeyong mendongakkan kepalanya, menatapa Umji didepannya dengan bingung. 

"Dengar Umji ngomong nggak?!" 

Taeyong mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, raut wajahnya datar dan sedikit bingung. Siapa gadis aneh yang mengoceh didepan ini? dan apa yang sedang dia lakukan? Taeyong menyerit bingung, merasa tidak pernah bertemu atau bertegur sapa dimana pun. 

"Umji minta ID Line" ucap Umji gemas karena Taeyong masih saja diam dengan tampang bodoh. 

"Kamu siapa?" tanya Taeyong singkat.

"Umji! nama ku Umji, gadis cantik nan manis penuh pesona" jawab Umji mengibas rambut, bergaya layaknya sedang mengiklankan suatu produk shampo.

"Kamu suka Umji nggak?" lanjutnya mengedipkan mata genit.

"Hah!" pekik Taeyong tidak percaya.

"Kamu cinta pertamanya Umji loh" ucapnya dengan bangga.

Taeyong teerdiam, bingung harus merespon seperti apa gadis aneh didepannya. Baru pertama kali ada gadis yang berani menyatakan cinta langsung tanpa pikir panjang. Taeyong sampai bingung dia itu gila atau tidak waras. Taeyong menghela nafas berat, kemudia berdiri dari tempatnya, meninggalkan makanan yang bahkan belum dia sentu. 

KUMPULAN CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang