I Hate You But You Love Me

337 39 0
                                    

"Aku berhenti" 

Seorang gadis cantik terlihat berdiri tegap didepan seorang pria, wajahnya terlihat menahan tangis namun pria itu hanya menatapnya dengan datar. 

"Mungkin dulu aku mencintai mu dan menginginkan mu, tapi sekarang aku memilih untuk berhenti" 

Pria itu kembali memasang wajah datar tidak ada ekpresi apapun yang dia tunjukkan. Mungkin terlihat tidak sopan, tapi siapa yang bisa menebak isi pikiran pria itu. 

"Aku tidak perduli bagaimana kau memperlakukan aku, aku selalu menganggap itu sebagai penolakan. Aku memang bodoh tetap berusaha walau kau memperlakukana ku seperti itu, tapi untuk kali ini aku tidak bisa memaafkan mu, apa kau menganggap hati ku ini sebagai sampah, bisa menjadi bahan taruhan mu?" 

"Sejak awal sudah memperingatkan mu untuk menjauh" 

"aku bodoh ya? sejak awal aku sudah berjuang, aku pikir bisa membuat mu tersentuh dan membantu ku untuk berjuang, ternyata aku salah karena sesuatu tidak bisa dipaksakan, begitu juga dengan hati mu"

Yewon, gadis bodoh yang berusaha berbicara dengan seorang pria berhati dingin Nakamoto Yuta. Yewon tersenyum kecil menatap tanpa takut kearah Yuta. Tatapan yang tidak pernah pria itu lihat sebelumnya. 

"Terima kasih Nakamoto Yuta, terima kasih sudah menjadi senior yang pernah aku suka, terima kasih atas semua sikap mu selama ini, terima kasih sudah mengajarkan aku untuk tidak berharap pada seorang pria seperti mu" ucapnya kemudian pergi. 

Yuta menatap punggung gadis itu, hatinya bergetar mendengar ucapan Yewon, ada sedikit perasaan aneh saat dia menatap netra coklat milik Yewon. 

"Kau kehilang salah satu penggemar mu" ucap seorang pria sambil merangkul pundak Yuta. 

"Singkirkan tangan mu" 

Cinta datang kapan saja dan cinta pergi kapan saja. Istilah sederhana yang terkadang orang lain lupakan. Banyak yang dibutakan oleh cinta dan menjadikannya tamen untuk berbuat sesukanya bahkan menyakiti. 

Hargai yang ada disekitar mu, lindungi cinta yang sudah diberikan sepenuhnya pada mu karena jika tidak mereka akan pergi dan penyesalan pasti akan datang. 

Kehidupan Yuta setelah kehilangan penggemar beratnya terlihat biasa saja, tapi siapa yang bisa menebak hati seorang Yuta? 

"Yutaa oppa!" 

Senyum kecil dibibirnya terlihat mengembang, namun beberapa detik menghilang karena sosok wanita kini berdiri didepannya. 

"Namaku Joy dan ini kue buatan ku, ku harap kau menyukainya" 

Yuta mulai bangkit dari kursinya dan melangkah pergi, mengabaikan gadis didepannya tanpa merespon apapun yang gadis itu katakan. 

Yuta berjalan keluar kelas, sorot matanya kini tertuju pada Yewon yang kebetulan lewat didepan kelasnya. Yuta hanya diam memandangi sosok gadis yang pagi ini mengucapkan perpisahan padanya. Dia mengamati sikap gadis itu dan tidak ada yang terjadi. Yewon nampak mengabaikannya, berjalan tanpa menoleh untuk melihatnya walau hanya sedetik. 

Tanpa menyadari Yuta mengekor dibelakang Yewon, untuk kesekian kalinya Yuta terlihat mengamati Yewon yang sibuk mengobrol dengan temannya. 

"Sepertinya Yuta sunbae mengikuti kita?" teman Yewon berbisik, 

"abaikan saja, mungkin dia memiliki tujuan yang sama dengan kita" balas Yewon lagi

Apa ini penyesalan? 

Tidak ada yang bisa menebak, hidup dengan membusungkan dada itu rumit, menjunjung tinggi sikap angkuh adalah kehidupan yang sulit untuk dilewati. 

KUMPULAN CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang