ch 2

6K 549 14
                                    









🌹
🌹
🌹
🌹
🌹
🌹
🌹
🌹
🌹
🌹










Seorang gadis kecil tampak asyik bermain dengan boneka ditangannya sembari sesekali memperhatikan teman - temannya yang berlari di taman sekolah dasar. Sementara dia hanya tetap duduk ditempatnya sembari memainkan bonekanya yang tak pernah lepas dari tangannya. Jika dibilang dia merasa iri, siapa yang tidak akan merasa iri disaat temannya berlarian saling berkejaran tertawa bercanda dia hanya duduk tanpa ada yang menemani dikarenakan bosan sepanjang hari atau bahkan setiap hari dengan hal yang sama.

Tak ingin terus merasa iri akhirnya dia menjalankan kursi rodanya memasuki kembali ke area kelasnya yang tentu saja masih sepi oleh anak - anak lainnya. Diletakkannya boneka kedalam tasnya dan berganti dengan sebuah buku pelajaran, dibolak balik lembar demi lembar hanya untuk membuang rasa bosan hingga suara bel memekakkan telinganya. Dibenarkan posisi kursi rodanya agar tidak menghalangi jalan teman - temannya yang mulai berhamburan masuk kedalam kelas.

" Hai sayang, iya aku sedang menuju sekolah Ella. Semoga tidak terlambat menjemputnya, jalanan macet tidak seperti biasanya yang lenggang. "

"....."

" Aku tidak akan membiarkan orang lain menjemputnya. "

"....."

" Oke, aku tutup teleponnya ya. Jangan lupa makan siang. I love you too. "

Ella mengedarkan pandangan mencari sosok Ibunya yang tak kunjung terlihat. Dilihatnya teman - temannya satu persatu mulai meninggalkan sekolah. Ella menggeser kursi rodanya lebih menepi, mengeluarkan bonekanya. Entah sudah berapa lama Ella berada disana karena suasana sekolahan saat ini sudah benar - benar sepi.

" Mommy kemana ya tidak biasanya terlambat menjemputku. "

Ella kembali mencari sosok Ibunya yang masih belum tampak batang hidungnya. Sekali lagi Ella menghela nafas dan kembali fokus dengan bonekanya.

" Hai sayang, maaf Mommy terlambat. Jalannya macet, Ella tidak marahkan sama Mommy ?"

Ella memperhatikan Ibunya yang baru saja datang dengan memasang muka meminta maaf didepannya.

" Dengan satu syarat Mommy. "

" Apa sayang ?"

" Ella minta es cream strawberry yang paling enak. "

" Tentu sayang apapun yang Ella inginkan. "

Dengan perlahan menggendong anak gadisnya mendudukkannya didalam mobil dan memasukkan kursi roda putrinya kedalam mobil. Ella hanya memandang kearah Ibunya dengan rasa bersalah dan iba. Jika saat itu dia lebih hati - hati mungkin saat ini dia tidak akan menyusahkan kedua orang tuanya.

" Anak Mommy kenapa melamun ?"

" Mom, Ella menyusahkan Mommy dan terutama Daddy ya ?"

" Tentu saja tidak sayang. Ella tidak pernah menyusahkan Mommy dan Daddy. Ella adalah anak terbaik. "

" Maafkan Ella Mom. "

" Hey, Ella tidak bersalah apapun. Jadi beli es cream ?"

Wajah Ella kembali ceria begitu mendengar kata es cream dari Ibunya. Dengan anggukan antusias Ella berteriak es cream sepanjang perjalanan mereka.

" Pelan - pelan sayang makannya. "

" Ini enak Mommy, boleh tambah lagi Mom ?"

" Nope. Cukup satu ya sayang, Mommy tidak mau Ella sakit. "

My Rosé ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang